9. Tokyo In Honeymoon Mode 1

12.2K 804 41
                                    

Haiiii... Selamat siang...

Yuk, kita lihat bulan madunya Bang Bryan dan Adek Adriella 💜 💜

Happy reading 😘 😘

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

18+++

Adriella merasa sesak nafas, seperti ada beban berat yang menekan dadanya. Dia berusaha membuka matanya sambil mendorong apapun itu yang menindih tubuhnya tapi rasanya luar biasa berat. Tubuhnya yang hanya berbobot 50 kilo dan 168 cm itu tidak punya tenaga lebih untuk mendorong.

Ini pasti mimpi, desisnya.

Ketika pada akhirnya Adriella bisa membuka matanya, dia terkejut luar biasa. Sesosok beruang jantan besar memeluknya erat hingga rasanya tubuhnya akan remuk. Adriella menatap wajah Bryan yang tidur pulas dengan raut damai dan reflek Adriella mengulurkan tangan menyentuh wajah tampan itu.

Tiba-tiba saja rasa remuk tadi berubah menjadi rasa nyaman.

Adriella luar biasa terkejut ketika tangannya ditangkap oleh tangan Bryan dan ditahan di pipinya. Mata Bryan terbuka dan pandangan mereka bertemu. Tatapan tajam Bryan membuat wajah Adriella merona.

Duh... pagi-pagi kok sudah dibuat merinding sih? Mana bajunya minim banget lagi! Bra mana bra?

"Selamat pagi, istriku!" sapa Bryan dengan wajah datarnya.

Adriella termangu mendengarnya. Istriku? Ihh... rasanya kok bahagia banget ya? Adriella kembali merona.

Sekarang gantian jantung Bryan yang mulai bertalu-talu. Wajah merona istrinya membuat Bryan tidak fokus. Awalnya sih mau tanya kondisi kesehatan Adriella tapi kenapa pikirannya malah lari ke tempat lain?

Bertahun-tahun Bryan melihat Adriella dalam kondisi bangun pagi tapi baru pagi ini dia menyadari bahwa istrinya itu luar biasa cantik saat bangun tidur. Fix! Bryan sudah tidak sanggup menatap bibir seksi itu tanpa bisa menciumnya. Jadi, Bryan langsung menyatukan bibir mereka dan melumat bibir Adriella dengan perlahan.

Adriella menyambut Bryan dengan melingkarkan kedua tangannya di leher Bryan. Rasanya tidak peduli lagi bila tubuh Bryan yang besar itu mulai bergerak di atasnya. Adriella seperti tenggelam di dalam kasur.

Ciuman Bryan semakin menggebu-gebu dan dia hanya memberikan kesempatan sebentar bagi Adriella untuk bernafas dengan melarikan mulutnya ke leher Adriella, lalu kembali lagi ke bibir Adriella. Tangan Bryan mulai merambah ke dalam terusan pendek yang Adriella pakai.

Suara desahan itu mulai terdengar ketika tangan Bryan menyentuh payudara Adriella dan itu semakin memacu adrenalin Bryan.

Well, tapi tidak semua pagi indah berjalan mulus ya. Semua adegan kemesraan itu berhenti ketika suara teriakan Mama memenuhi kamar mereka.

"Astaganaga, Abang!" Dengan berkacak pinggang Mama berdiri di hadapan mereka.

Adriella langsung menjerit kaget dan menyembunyikan wajahnya di dada Bryan.

Damn! Bryan juga ikut menjerit dalam hati.

"Masih sempet-sempetnya cari kesempatan dalam kesempitan!"

Dengan wajah datar nan polos itu, Bryan tersenyum kecut. "Namanya juga pengantin baru, Ma. Kayak nggak tahu aja!"

"Mama tahu tapi pesawat kalian tiga jam lagi berangkat dan kalian harus segera check-in dalam waktu satu jam. Satu jam, Abang! Buruan sana mandi, kalo masih pengen pergi bulan madu!"

BRYAN - Kekasih Pilihan Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang