03. Candid

2.1K 375 51
                                    

Candid adalah gambar yang diambil diam-diam tanpa sepengetahuan objek foto sehingga pose yang dihasilkan terlihat natural tanpa dibuat-buat.

📷

Seoul, Korea Selatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, Korea Selatan.
Bandara Internasional Incheon, 9 Februari 2017 pukul 08:35 KST.

"Kau yakin hanya membawa satu koper?"

Belum sempat merespons, dan Wendy sudah kembali memberondongnya dengan rentetan pertanyaan. "Berapa potong pakaian yang ada di dalamnya? Apakah jaket musim dingin juga kau bawa?"

Seulgi ikut melirik barang-barang bawaannya saat Wendy sibuk mengulas kembali hal apa saja yang harus berada di dalam kopernya.

Sekarang tanpa diminta pun, sahabatnya itu sudah berubah mode menjadi ibu angkatnya dan Seulgi hanya bisa mengangguk malas menanggapi setiap pertanyaan yang ditujukan kepadanya.

"Seungwan, ini bukan pertama kalinya aku pergi ke Eropa. Kau tidak usah khawatir."

Alih-alih berhenti mengoceh dan menenangkan kerisauan sahabatnya, perkataan Seulgi tadi justru membuat Wendy mencengkeram bahunya dengan erat. "Tapi ini pertama kalinya kau pergi ke Eropa tanpa aku!"

"Salahmu sendiri karena tidak ikut."

"Aku mau saja namun proyek Tuan Park membutuhkan penangananku, jadi aku tidak bisa."

Seulgi menghela napas panjang, mengamati gadis di depannya yang masih memasang ekspresi khawatir. "Kau sudah mengatur semua perjalananku ke sana. Aku rasa aku akan baik-baik saja, Seungwan."

"Dengarkan aku, Kang Seulgi."

Wendy mencebik, menarik tangannya turun dari pundak Seulgi. Gadis yang dikuncir kuda itu hanya terkekeh, melihat sahabatnya merajuk. "Aku mendengarkanmu dari tadi."

"Aku tidak bercanda sekarang."

Sorot mata sahabatnya berubah tajam, mengisyaratkan agar Seulgi mau mendengarkannya lebih serius. "Berjanjilah untuk tidak berbuat macam-macam. Travel temanku sudah mempersiapkan tripmu dengan baik dan bahkan menyediakan pemandu yang bisa berbahasa Korea untukmu. Jadi nasibmu di sana akan aman."

Namun Wendy masih menatapnya dengan raut cemas, seperti belum tenang melepas kepergiannya. "Jangan sampai terpisah dari pemandumu dan jika terjadi apa-apa kau harus menghubungiku, temanku Henry atau kedubes Korea Selatan yang ada di sana. Mengerti?"

Seulgi menganggukkan kepalanya mantap. "Siap, kapten!"

"Jiwa petulangmu membuatku takut. Sungguh."

"Kau sangat berlebihan."

"Bagaimana jika kau sampai tersasar dan terpisah dari pemandu yang Henry pasangkan padamu? Kau bahkan tidak lancar bahasa Inggris!"

"Kau menyumpahiku." Tuding Seulgi pelan saat pemberitahuan untuk segera boarding terdengar. Ia menatap jahil Wendy yang hanya bersedekap di hadapannya. "Aku sudah mau masuk, apa itu saja hal yang ingin kau sampaikan padaku?"

Magic Hour [SeulRene] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang