I'tidal (Bangkit Dari Ruku')

629 46 6
                                    

Mengangkat kedua tangan seperti saat takbiratul ihram sambil mengucapkan sami’allahu liman hamidah bagi imam dan orang yang shalat sendiri, adapun ma’mum maka cukup mengucapkan rabbana wa lakal hamdu jika imam membaca sami’allahu liman hamidah.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ وَإِذَا صَلَّى قَائِمًا فَصَلُّوا قِيَامًا وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا أَجْمَعُونَ . رواه البخاري ومسلم

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Sesungguhnya dijadikan imam untuk  diikuti, maka apabila dia shalat berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri dan apabila dia ruku' maka ruku'lah kalian, dan apabila dia bangkit maka bangkitlah kalian dan apabila dia mengucapkan sami'allahu liman hamidah ucapkanlah rabbana wa lakalhamdu, dan apabila dia shalat berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri dan apabila dia shalat duduk maka shalatlah kalian semua sambil duduk." (HR. Bukhari dan Muslim)

Terdapat ikhtilaf di antara para ulama tentang posisi tangan saat berdiri i’tidal apakah diletakkan di atas dada atau digantungkan ke bawah. Pendapat yang rajih dalam masalah ini adalah disunnahkan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada (bersedekap) pada saat berdiri i’tidal.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ السَّلَامَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلَاثًا فَقَالَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ فَمَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِي قَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا . رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu bahwasanya Nabi  shallalahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid lalu masuk pula seorang laki-laki dan melaksanakan shalat, kemudian dia datang memberi salam pada Nabi  shallalahu 'alaihi wasallam maka Nabi shallalahu 'alaihi wasallam menjawab salamnya dan berkata : "Ulangi shalatmu karena sesungguhnya kamu belum shalat," kemudian orang itu datang lagi dan memberi salam kepada Nabi   maka beliau berkata : "Ulangi shalatmu karena sesungguhnya kamu belum shalat," tiga kali, maka orang itu berkata : "Demi Yang Mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak tahu selain dari itu maka ajarkanlah aku." Beliau berkata : "Apabila engkau berdiri untuk shalat maka bertakbirlah kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Alquran  kemudian ruku'lah sampai engkau tenang dalam keadaan ruku' kemudian bangkitlah hingga engkau tegak lurus berdiri kemudian sujudlah hingga engkau tenang dalam keadaan sujud kemudian bangkitlah hingga engkau tenang dalam keadaan duduk  kemudian sujudlah hingga engkau tenang dalam keadaan sujud kemudian lakukanlah yang seperti itu dalam seluruh shalatmu." (HR. Bukhari dan Muslim)

عَنْ وائل بن حجر قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ قَائِمًا فِي الصَّلَاةِ قَبَضَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ . رواه النسائي
Dari Wail bin Hujr radhiallahu 'anhu dia berkata : "Saya melihat Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam apabila beliau berdiri di dalam shalat beliau menggenggamkan tangan kanannya atas tangan kirinya." (HR. Nasa-i dan disahihkan oleh Al Albani)

عن وائل بن حجر قال صليت خلف رسول الله صلى الله عليه وسلم فكبر حين دخل ورفع يديه  وحين أراد أن يركع رفع يديه وحين رفع رأسه من الركوع رفع يديه و وضع كفيه. رواه أحمد

Dari Wail bin Hujr radhiallahu 'anhu dia berkata : "Saya pernah shalat di belakang Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bertakbir ketika masuk (ke dalam shalat) dan mengangkat kedua tangannya, dan ketika akan ruku' beliau mengangkat kedua tangannya, dan ketika beliau mengangkat kepalanya dari ruku' beliau mengangkat kedua tangannya dan meletakkan kedua telapak tangannya." (HR. Ahmad dengan  sanad yang sahih)

Membaca doa i’tidal. Beberapa contoh doa i’tidal :

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

“Ya Tuhan kami, bagiMu segala puji.” (HR. Bukhari dan Muslim)

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

“Ya Tuhan kami dan bagiMu segala puji.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

“Ya Allah Tuhan kami, bagiMu segala puji.” (HR. Bukhari)

اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

“Ya Allah Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki dari sesuatu.” (HR. Muslim)

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

“Ya Tuhan kami dan bagiMu segala puji, pujian yang banyak yang  baik yang berberkah padanya. ” (HR. Bukhari)

Sifat Shalat Nabi ﷺ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang