🎼 Reason - Jung Ilyoung Ost. Autumn In My Heart
***
Mobil yang dikendarai Jungkook telah sampai di sebuah rumah tua. Pekarangan yang dulu banyak ditumbuhi bunga aster, kini terlihat gersang. Tidak ada tumbuhan, yang ada hanya rumput liar dan dedaunan kering.
"Kau tidak keluar?" Suara perempuan di sebelahnya menginterupsi.
"Ah, kau duluan saja. Bilang ke ibu, aku ada urusan mendadak." Jelas Jungkook.
Perempuan cantik yang terlihat ramah itupun mengangguk. Ia lekas keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
Saat tiba di pintu masuk, ny. Jeon keluar. Beliau memeluk perempuan anggun itu. "Taeha-ya, kau sudah sampai?"
"Iya, Bibi." Jawab Taeha tersenyum manis.
"Bagaimana perjalanannya? Melelahkan, ya?"
"Sedikit, Bi. Tapi aku menyukainya. Suasana desa ternyata jauh lebih nyaman."
"Benar. Tapi sayang Bibi belum sempat bersih-bersih. Jadi masih kotor." Sesal ny. Jeon melihat sekelilingnya. Beliau juga baru datang kemarin dan masih berencana hari ini mendatangkan orang untuk bersih-bersih.
"Gwaenchanayo."
"Oh, ya. Dimana Jungkook? Mana mobilnya?"
"Dia ada urusan mendadak, Bi."
"Anak itu pasti mengunjungi sekolah lamanya. Ya, sudah. Ayo kita masuk. Kau pasti lelah."
Ny. Jeon membantu Taeha membawa koper dan tasnya. Keduanya lekas masuk ke dalam.
Ke dalam rumah yang 9 tahun lalu dihuni Jungkook dan ibunya.
***
"Ampun, Bu. Ampun." Eunbi terus memohon di bawah kaki ibunya yang terus menjambak rambutnya.
Sakit sekali rasanya.
Air matanya telah mengering. Ia tak kuasa berteriak lagi. Peluh telah membasahi pelipisnya. Tubuhnya bergetar panas dingin.
"Kau itu anak manusia atau hewan?! Kenapa susah sekali diatur?! Kalau dibilang jangan sekolah ya jangan sekolah! Berapa kali ibu memberitahumu, ha?!"
"Ampun, Bu. Aku hanya--"
"Berani menjawab?!"
Plakk
Satu tamparan di pipi kanan Eunbi ia dapatkan. Jambakan pada rambutnya masih belum dilepaskan. Bahkan ny. Hwang menambah jeweran di telinga Eunbi.
Orang-orang yang lewat hanya bisa menonton. Mereka tidak berani melerai. Berurusan dengan ny. Hwang Sunmi itu berasa melawan banteng. Ganas dan sulit ditaklukkan.
Akhirnya ny. Hwang menghentikan siksaannya. Ia menendang bokong Eunbi menjauh. Lalu mengambil air setengah galon, yang langsung ia siramkan ke tubuh kecil Eunbi.
Byurr
Jungkook meneteskan air matanya. Kilasan memori lama yang tak menyenangkan itu membuatnya lagi-lagi menangis.
Bukan ia yang mengalaminya, namun kerap ia melihat Eunbi diperlakukan seperti itu. Dan bodohnya ia selalu tak berani menolongnya.
Jungkook kemudian menghapus kasar air yang menggenangi pelupuk matanyanya. Ia berjalan menghampiri gubuk reot itu. Bokongnya ia dudukkan di alas bolong-bolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'Histoire de Sinkook ✔
FanfictionKumpulan cerita sinkook oneshoot. Terdapat berbagai genre mulai dari romance, school life, family, fantasi, horor, thriller dan masih banyak lagi. Update setiap hari Jumat Yuk langsung dibaca! ~Eskey Squad♥