L'Histoire de Sinkook ✔

Goodbye

Hope U Enjoy It ♡

If I knew we were going to break up, I shouldn't have loved you so much - iKON, goodbye road

.

.

.

.

.

.

.

.

"Sinb!!"

Jungkook melihat Sinb yang berada jauh darinya. Sinb menoleh tetapi hanya menatap datar Jungkook.

"Kau kenapa?"

Tanpa menjawab pertanyaan Jungkook, Sinb berbalik dan berjalan menjauhi Jungkook. Sementara itu, Jungkook merasa aneh dengan sikap Sinb. Ia pun memutuskan untuk mengejar Sinb.

Sayangnya, semakin Jungkook mengejar Sinb semakin itu pula tercipta jarak jauh di antara mereka. Hingga akhirnya, Jungkook hanya bisa melihat punggung Sinb yang semakin menjauh dan tidak terlihat lagi.

"ANDWAEEE!!"

Jungkook bangun dengan kaget. Dia terbangun dengan posisi duduk di atas ranjang.

"Mimpi apa itu barusan?"

Ia mengelap keringat di dahinya. Jungkook mencoba menetralkan detak jantungnya terlebih dahulu. Setelah dirasa cukup tenang, ia pun mulai turun dari ranjang dan bersiap-siap untuk berangkat bekerja.

✖✖✖✖

Seorang yeoja berjalan memasuki lobby kantor dengan santainya. Semua mata tertuju kepada yeoja itu. Bukan karena ia aneh tapi lebih kepada paras cantik dan juga keramahan yang dimiliki yeoja itu.

"Selamat pagi, Yuju.." sapa yeoja itu kepada yeoja yang lain yang berada di belakang meja resepsionis.

"Pagi juga, Sinb. Entah kenapa setiap kau lewat pasti semua orang memandangmu.. aku ingin menjadi sepertimu." Yuju memanyunkan bibirnya.

"Kau tidak usah seperti itu. Seharusnya kau bersyukur tidak seperti diriku. Aku merasa tidak nyaman dilihati seperti itu terus."

Yuju mengangguk, "setelah kupikir-pikir ada benarnya juga perkataanmu."

"Eh, kau tahu sajangnim semakin dilihat semakin tampan saja."

Sinb menoleh ke arah pandang Yuju. Ternyata sajangnim mereka, baru saja memasuki kantor. Dengan setelan jas yang rapi membuat ketampanan seorang pewaris perusahaan ini bertambah.

"Selamat pagi, sajangnim." Sapa Yuju sambil membungkuk 90 derajat. Sinb juga melakukan hal yang sama.

"Pagi juga untuk kalian. Kau tidak ke atas, Sinb-ssi?"

Sinb membulatkan matanya ketika namanya disebutkan oleh atasannya.

"Iya, nanti saya akan segera ke atas."

"Oh.. kalau begitu saya ke atas dahulu." Namja itu tersenyum dan segera melanjutkan langkahnya menuju lift.

Setelah sajangnimnya menghilang dari pandangan mereka, barulah Yuju berteriak histeris.