Reason Pt.1

1.3K 171 26
                                    

🎼 Reason - Jung Ilyoung Ost. Autumn In My Heart

***

"Jungkook?!" Panggil Eunbi tidak percaya. Laki-laki usil yang berlarian dari jalan utara itu memang benar Jeon Jungkook.

"Akhirnya sampai. Lelah sekali." Jungkook masih sibuk mengatur napasnya. Bokongnya ia dudukkan di alas gubuk.

"Astaga. Kenapa kau kemari? Kau bolos lagi?" Tanya Eunbi kesal.

"Astaga. Kau yang patut dikatakan membolos." Balas Jungkook ikut kesal.

"Aku sudah izin!"

"Akupun begitu!"

"Lupakan!" Eunbi mengibaskan tangannya lalu segera meracik es teh manis untuk diberikannya ke Jungkook.

Meski mereka berdua sering bertengkar, tapi durasinya tidak akan lama-lama. Lagian Eunbi juga tidak tega kalau tidak segera menyediakan minuman untuk Jungkook.

"Terimakasih." Kata Jungkook tersenyum saat mengembalikan gelas kosong yang isinya telah ia habiskan. "Ibumu pergi, ya?" Lanjutnya celingukan.

"Menurutmu? Kalau beliau di sini tamat sudah riwayatmu." Eunbi membalas sakratis.

"Aku heran, kenapa ibumu terlihat begitu tidak menyukaiku. Harusnya beliau senang karena anak gadisnya ini punya teman laki-laki setampan diriku."

Pletakk

"Sakit, Bi! Kau tidak kira-kira kalau memukulku!"

Eunbi mengabaikan kalimat protes Jungkook. Ia bangkit untuk kemudian menyalakan kompor.

"Apa yang kau lakukan?" Jungkook mendekatinya.

"Memasak samyang. Kau pasti belum makan siang, kan?"

"Ya. Sarapan saja belum." Jawab Jungkook pelan lalu duduk kembali ke depan.

"Bi?"

"Hm?"

"Besok kau sudah masuk sekolah belum?"

"Kenapa memangnya?" Tidak biasanya Jungkook menanyakan hal yang jawabannya pasti sudah ia ketahui sendiri.

"Guru biologi bilang, besok akan ada penyuluhan dari dinas kesehatan. Katanya semua murid kelas 7 sampai 9 akan disuntik agar tidak terjangkit DBD." Jelas Jungkook.

Tangan Eunbi menyodorkan seporsi samyang ke hadapan Jungkook. Ia sengaja menggunakan wadah nasi kotak, seperti permintaan pelanggan jika ingin makanannya dibungkus.

"Aku tidak mungkin masuk. Kau jangan membuatku iri." Eunbi pura-pura cemberut. Ia iri sebenarnya.

"Ei, lagi pula disuntik itu sakit. Beruntung kau tidak masuk. Besok aku juga tidak akan masuk." Ucap Jungkook mulai menyantap samyang level limanya.

"Jangan begitu. Kalau tidak ada urusan mendesak atau sakit, jangan pernah membolos. Itu tidak baik. Kasihan Bibi Jeon yang sudah membayar mahal tagihan sekolahmu."

"Kau sendiri bagaimana? Kalau tidak ada urusan mendesak atau sakit, kau harusnya masuk sekolah."

Topik ini sangat sensitif untuk Eunbi. Ia diam tidak menyahut.

"Maaf," Sesal Jungkook menunduk.

Eunbi menengok ke arahnya. "Ayolah tidak papa. Aku memang sewajibnya menuruti perkataan orang tua. Tidak masalah jika hanya untuk beberapa bulan. Setelah musim semi berakhir nanti, kita akan bertemu lagi di sekolah. Percayalah, ini akan segera berlalu."

Miris memang.

Himpitan ekonomilah yang membuat Eunbi harus ikut membantu ibunya bekerja. Tidak terpaksa, tapi Eunbi tetap ingin bersekolah setiap harinya.

L'Histoire de Sinkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang