(flashback 4)

562 30 1
                                    

Ini masih flashbacknya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah pulang dari kampus yuju, sinb, umji, lay, Chen, jungkook, dan juga eun woo, memilih untuk bersantai terlebih dahulu di taman kesukaan yuju, yang letaknya tak
Jauh dari kampus mereka.

Saat mereka asik berbincang-bincang, datanglah tiga orang gadis berjalan menuju yuju dengan langkah yang sombong namun terlihat sangat anggun.

"Ayeong yeorobun. Apa boleh kami duduk disini bersama kalian. Sepertinya seru"ucap nayeon tersenyum licik.
"boleh saja. Tapi, masalahnya. Tempat duduknya sudah penuh lalu kau mau duduk dimana nona im nayeon-ssi?" sahut sinb
"sinb, jangan begitu. Kau kan tahu. Nona im nayeon, itu mempunyai banyak ide. Apa kau lupa?"sindir umji
"tau dari mana kalian?"tanya eun woo
"nanti aku jelaskan. Naeyeon-ah, disini tidak ada tempat duduk untuk orang licik seperti dirimu. Kau bisa duduk ditempat lain bersama adik dan sahabat tersayang mu itu. Jadi,,,, eumm.... Maaf aku tidak bermaksud jahat, tapi. Kau boleh pergi dari sini" ucap yuju tersenyum manis. Nayeon pun hanya menahan emosi nya, karena diperlakukan seperti tadi. Tapi yuju benar. Yuju tidak salah. Dia yang salah.

"kau memang licik choi yuju"ucap nayeon dengan penuh penekanan pada nama yuju.
"apa kau butuh kaca im nayeon-ssi?" tanya jungkook
"diam"bentak nayeon
"jangan membentak nona im. Ini tempat umum, bukan rumah mu yang bisa melakukan apapun tanpa ada yang menasihati dirimu"sela lay membela
"jika kau masih tidak ingin kehilangan harga dirimu. Cepatlah pergi dari tempat ini nayeon-ssi" usir chen
"baiklah, aku akan pergi. Tapi besok. Aku tidak akan melepaskan dirimu nona choi yuju. Ayo kita pergi"ucap nayeon lalu pergi dari tempat itu.

"dia memang sudah gila"gerutu sinb, namun masih bisa didengar oleh semua orang.
"kau masih bermusuhan dengannya?" tanya eun woo
"menurutmu?"tanya yuju kesal sedangkan eun woo hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"sepertinya, kita harus buat perhitungan padanya"seru lay
"perhitungan bagaimana nenurutmu?" tanya chen tidak paham
"ya, mungkin mengancam atau meneror dan yang lainnya. Agar tidak mengganggumu lagi yuju-ssi"jelas lay
"tidak usah terlalu formal lay. Menurutku tidak usah. Dia akan mengerti pada akhir nanti"ucap yuju santai

"apa eonni tidak bosan dengannya, Yang selalu mengganggumu disetiap saat?"tanya umji
"umji benar. Tidak ada masalah kalau kita mencoba nya"sahut sinb
"kalian ini. Apa untungnya membuat perhitungan pada nayeon?. Itu pasti tidak akan berpengaruh padanya. Lagi pula aku tidak suka cara seperti itu, untuk membuat nya mengerti. Sudahlah lupakan saja"tolak yuju
"tapi kita harus mencoba dulu noona mungkin, cara ini bisa membuat nayeon kapok agar tidak mengganggu mu lagi"sahut jungkook

"tap-"
"bagaimana kalau teror saja dia. Kita berpura-pura menjadi orang yang bisa meramal atau yang lain sebagainya. Dan kita akan meramalkan sesuatu yang membuatnya ketakutan. Bagaimana?" usul sinb asal
"itu bagus. Tapi sepertinya ide itu pasaran. Kita harus membuat rencana matang untuk membuat nayeon lari terbirit-birit"usul eun woo yang dari tadi hanya diam dan membuat semua orang tertawa kecuali yuju dan sinb

"terbirit-birit? Kau kira kita akan menjadi hantu peneror begitu? Tidak. aku tidak mau menjadi hantu. Kau saja yang jadi"tolak sinb
"siapa bilang kau yang jadi hantu. Hahahha..... Tapi, sepertinya kau cocok juga jadi hantu penerornya sinb-ah"canda eun woo
"yak kau ini. Awas kau"ucap sinb yang berdiri dari duduknya.
"sudahlah sinb-ah. Dari pada kalian tertawa terus lebih baik aku pulamg dulu. Aku ada urusan"ucap yuju
"urusan apa itu noona?"tanya jungkook penasaran

"kau masih kecil. Tidak boleh tahu. Ayo pulang"ucap yuju yang membuat jungkook memanyumkan(bener gak tulisannya?)
"anyeong semuanya"ucap yuju lalu segera meninggalkan tempat itu dan diikuti jungkook dari belakang.

[2]My Family [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang