- 5 -

2.5K 155 2
                                    

Main Cast :
Jeon Jungkook
Kim Saeron
Jungmoon

™™™

"Bila appa kembali.."
"Bila appa kembali apa kau akan senang ?" Jungkook mengulang pertanyaannya.
Jungmoon menggeleng pada akhirnya. Membuat Jungkook membeku ditempatnya.
"Jungmoon tidak pernah bertemu appa. Jadi akan Jungmoon pikirkan nanti" sambung anak laki-laki yang masih duduk di ayunannya. Jungkook bernapas sedikit lega. Setidaknya Jungkook akan mendapatkan jawabannya suatu saat nanti. Ia hanya berharap agar saat itu datang Jungmoon tidak membencinya.
Dan tanpa Jungkook sadari seseorang mengikutinya dan Jungmoon sejak tadi. Melaporkan segala aktifitas pria itu pada Ny.Jeon dengan melampirkan foto-foto Jungkook dan Jungmoon.

™™™

Jungkook menghempaskan dirinya disebuah sofa berwarna abu-abu di kediaman orang tuanya. Ibunya memanggilnya untuk pulang.
"Ada apa eomma memanggilku ?"
"Ji Eun akan pulang lusa. Luangkan waktumu untuk menjemputnya"
"Aku sibuk. Eomma bisa menyuruh supir untuk menjemputnya" rahang pria itu mengeras. Mendengar nama itu disebutkan.
"Ada apa denganmu ? Biasanya kau sangat senang bila dia kembali. Ji Eun sudah 5 tahun tidak pulang Jungkook-ah"
"Bukankah kau menyukainya ? Eomma sudah susah payah memintanya untuk kembali" sambung Ny.Jeon
"Eomma yang memintanya kembali ?" rahang pria itu semakin mengeras.
"Ne, eomma dengar dari Ny.Lee bahwa Ji Eun belum memiliki kekasih Jungkook-ah. Eomma akan membantumu untuk mendapatkannya ? Lee Ji Eun memang paling cocok untuk menjadi menantu keluarga Jeon"
"Eomma ! Aku tidak mau berurusan dengan wanita itu lagi. Jadi sebaiknya eomma hentikan." Jungkook menaikan satu oktaf suaranya.
"Ada apa ? Apa terjadi sesuatu ? Kalian bertengkar ?"
"Sudahlah eomma.. Aku lelah. Aku pulang. Dan jangan memanggilku lagi untuk hal yang tidak penting seperti ini" Jungkook akhirnya melenggang pergi meninggalkan kediaman orangtuanya.
Pria itu tidak langsung pulang ke apartemennya. Ia melanjukan mobilnya ke rumah Saeron dan Jungmoon. Pria itu mermakirkan mobilnya tidak jauh dari rumah itu. Ia juga tidak turun dari mobil. Hanya duduk diam sembari memperhatikan rumah itu. Lampu masih menyala menandakan pemilik rumah itu belum tidur walau jam sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam.
Pikirannya melayang ke malam sebelum Saeron meninggalkannya lima tahun lalu. Hatinya sudah tergerak dengan usaha yang selalu gadis itu lakukan. Saeron memasak dan selalu menunggunya pulang. Awalnya ia tidak suka tapi pada akhirnya ia terbiasa dengan kehadiran gadis itu. Hari itu ia sudah memutuskan untuk mencintai gadis itu dan buah hatinya. Ia berjanji pada dirinya sendiri akan berhenti memikirkan Lee Ji Eun dan fokus pada Saeron dan calon buah hatinya.
Sore itu setelah mengantar Ji Eun, ia sudah akan pulang untuk mengatar Saeron mengecek kandungannya tapi Ji Eun menghentikannya. Gadis itu menariknya masuk ke apartemennya dan memintanya untuk menemaninya lebih lama. Jungkook menurutinya karena masih ada waktu 3 jam sebelum janjinya mengantar Saeron. Dan ia tidak tahu pilihan yang diambilnya saat itu salah. Ia tidak tahu Ji Eun akan selicik itu. Ia tidak tahu gadis yang selalu berteman dengannya sejak kecil itu akan melakukan hal gila dan menghancurkan keluarganya dan menyakiti Saeron.
Ji Eun memberinya obat tidur.
Gadis itu juga mengirim foto pada Saeron dengan sengaja.
Jungkook mengamuk hebat padanya paginya saat ia bangun. Dan saat ia sampai dirumah, Saeron sudah tidak ada.
Gadis itu tidak menunggunya kali ini. Gadis itu meninggalkannya. Koper dan semua pakaian gadis itu dalam lemari lenyap. Dan tidak ada lagi sisa kehadiran gadis itu. Saeron tidak pernah membawa barang-barang lain selain pakaiannya. Hanya tersisa kenangan yang bisa Jungkook ingat.

Jungkook tersadar dari lamunannya saat Jungmoon memanggilnya.
"Jeon Ahjjuchi" Ia sampai tidak menyadari kehadiran mereka karena terlalu banyak berpikir.
"Sedang apa ahjjuchi disini ?" Jungkook tersenyum lalu keluar dari mobilnya. Pria itu menggendong Jungmoon.
"Kau belum tidur ?"
"Aku pergi belanja dengan eomma"
"Kau baik-baik saja ?" Saeron bertanya. Jungkook tersenyum, gadis ini menghawatirkannya.
"Aku baik-baik saja, hanya terlalu lelah"
"Kenapa tidak pulang ?"
"Sedang tidak ingin"
"Masuklah, aku akan memasak untukmu" gadis itu melangkah lebih dulu setelah mengatakan itu. Mendengar itu, Jungmoon dengan semangat menarik Jungkook untuk masuk.

™™™
Saeron meletakan semangkuk Samgye-juk untuk Jungkook dan Jungmoon. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam saat dua pria itu melahap bubur mereka. Jungmoon sebenarnya sudah makan jam 7 tadi tapi karena melihat Jungkook makan akhirnya pria kecil itu merengek juga ingin makan.
"Kau sudah bertanya pada eomma Jungmoon-ah ?"
"Ah! Aku lupa" Jungmoon menepuk dahinya membuatnya terlihat sangat lucu dimata Jungkook.
"Tentang apa ?" Saeron bertanya.
"Eomma besok ayo ke taman bermain. Jeon ahjjuchi akan menjemput"
"Taman bermain ?"
"Dia bilang ingin mengajakmu kesana"
"Tapi.."
"Ayolah, bukankah kau libur besok ? Aku akan menjemput jam 9"
"Kajja~ eomma. Eomma sudah lama tidak pergi bersamaku"
"Baiklah. Kalau begitu kau harus cepat tidur"
"Ne!"
"Jangan lupa sikat gigimu" sambung Jungkook.
"Ne" Jungmoon turun dari kursinya dan menuju kamar. Meninggalkan Saeron dan Jungkook berdua. Membuat keheningan kembali tercipta. Jungkook memang sudah akrab dengan Jungmoon. Tapi ia tidak tahu bagaimana cara memperbaiki hubungannya dengan Saeron. Karena ia tahu Saeron-lah yang terluka selama ini.
"Mianhae" Jungkook bersuara setelah keheningan yang cukup lama diantara dirinya dan Saeron.
"Maafkan aku, 5 tahun yang lalu harusnya aku pulang. Bila aku menepati janji itu mungkin kita tidak akan seperti ini.. Mungkin kita akan jadi keluarga yang bahagia. Kau tidak perlu bekerja keras, kita juga bisa mengajak Jungmoon ke taman bermain saat hari libur, melakukan piknik dan mengantarnya ke sekolah bersama. Maafkan aku Saeron-ah" Jungkook meraih tangan Saeron dan menggenggamnya kuat. Sedangkan gadis itu mulai terisak.
"Ini semua terjadi karena kebodohanku.. Mianhae" Saeron dapat melihat mata pria itu berair dan rasa bersalah yang cukup besar. Rasanya ia bisa merasakan betapa besarnya pria itu merasa bersalah. Dan ini semua membuat Saeron rasanya ingin memeluk pria itu sekarang juga..

To be Continue

~~~
Disarankan bacanya sambil dengerin lagu Butterfly dan Awake-Jin.

Next Chapter di update minggu depan.

Jangan Lupa like,comment and follow!

The Truth Untold ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang