Happy Reading. Xx.
Annabeth's PoV
Sekarang aku sedang berada di ruang keluarga bersama Albert dan Edward. Kami berniat menonton film bersama tapi kedua makhluk di sampingku ini malah sibuk memperdebatkan film apa yang akan kita tonton.
"Kalian saja yang menonton, aku tidak jadi."
Mereka berdua berhenti mencari film yang bagus dan menatapku.
"Tapi kenapa?"
"Yasudah pergilah!"
Ucap mereka bersamaan. Kalian tau siapa. Aku hanya menggidikkan bahu sebagai jawaban lalu melenggang pergi ke kamarku.
Begitu sampai di kamar, aku langsung menghempaskan tubuhku ke kasur berniat untuk tidur. Tapi suara dari ponselku menggagalkan niatku itu.
Siapa sih yang menelepon? Batinku.
Aku mengambil ponsel ku diatas nakas dan melihat nama Giselle tertera di sana. Begitu aku mengangkat telpon nya,
"Annabeth.Nicole.Anderson. Kenapa kau tidak memberitahuku jika kau akan menikah? Kenapa aku harus tau dari undangan yang ibumu berikan sih? Kupikir kita sahabat Ann. Kau membuatku kecewa."
"Gi-"
"Seharusnya kau memberitahuku dan menanyakan pendapat tentang calon suamimu. Dan by the way, kau cepat sekali mencari calon."
"Tapi Gis-"
"Aku tidak mau tahu kau harus menjelaskan sem-"
"Giselle Hadid, dengarkan aku dulu oke. Aku tidak memberitahumu karena aku pikir kau sedang sibuk dengan pekerjaan mu. Dan jika kau ingin mendengar penjelasan ku, ku tunggu k-"
"Baiklah, aku akan sampai 15 menit lagi."
Sialan. Dasar pemotong pembicaraan.
Ada baiknya aku mandi dulu sambil menunggu Giselle, dia pasti sangat lama. Dengan begitu aku melenggang pergi ke kamar mandi ku dan berendam dengan air hangat.
*****
"Ann, Ann, Ann, Ann, Ann..... Demi kulit kerang ajaib kau akan menikah dengan pria tampan di bawah tadi? Kau sangat beruntung kau tau? Dia sangat tampan dan sangaaaat panas." Giselle membisikkan kata terakhir.
Aku hanya memutar bola mata padanya dan dihadiahi toyoran di kepalaku. Giselle sialan memang.
"Kau belum tau saja."
"Belum tau apa? Apalagi yang kau rahasiakan dariku? Oh, Ann kupikir kita sahabat. Kau tega melakukannya padaku, Ann. Kau sangat kej-"
"Berhenti berbicara seperti mobil balap Gi, dengarkan dulu penjelasan ku."
"Tapikan sudah seharusnya kau me-"
"Gi, mau aku ceritakan atau tidak sama sekali" dia terdiam seketika dengan ancamanku.
Aku menghela napas bersiap untuk memulai pembicaraan dan menguatkan diri.
"Aku hamil."
Satu kata yang ku keluarkan berhasil membuat Giselle terperangah.
"Ann, kau tidak sedang bercanda kan?"
"Tidak Gi, aku benar-benar hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Husband (Hendall)
FanfictionKau adalah orang yang sangat aku cintai. Tapi kau juga adalah orang yang sangat aku benci. Annabeth Anderson