¦act⁶ - ɪɴɴᴇʀ ᴄᴏɴғʟɪᴄᴛ

870 133 7
                                    

Selama sehari penuh, Gimyung mengajak Anzuly bermain ke berbagai macam tempat. Ke toko baju, makan, bermain, hingga mengunjungi Museum trick eye. Keduanya sudah sangat kelelahan sekali, tapi untung saja saat di pusat perbelanjaan mengunjungi Bibi Gimyung, Gimyung meminjam mobil bibinya untuk di pakai jalan-jalan bersama Anzuly.

Sejujurnya Anzuly begitu tidak enak hati karena Gimyung memperlakukan dirinya layaknya seorang tuan puteri. Lalu, dari toko baju saat bertemu Sunmi, bibi Gimyung, Anzuly juga di berikan beberapa pakaian hingga sepatu dan aksesoris lainnya secara gratis. Ya, karena Sunmi bilang sebenarnya toko baju itu milik Gimyung, yang dimana hak milik toko tersebut atas nama Gimyung.

Hari sudah mulai gelap, kedua muda-mudi tersebut juga terlihat sudah sangat lelah. Mobil sedan putih yang di kendarai Gimyung kini terparkir di depan gedung Apartemen sederhana, tempat dimana Anzuly tinggal. Gimyung memarkirkan mobil itu, namun sebelum turun, Anzuly memegang tangan Gimyung. Ada hal yang ingin di katakan oleh Anzuly.

"Hari ini..."

Gimyung terdiam sesaat ketika ia hendak melepas sabuk pengaman saat Anzuly berbicara dan memegang tangannya.

"Terima kasih atas semuanya, aku nggak tahu harus membalasnya dengan apa. Tapi, aku benar-benar senang hari ini." Anzuly tersenyum memandang wajah Gimyung.

Gimyung kembali duduk seperti semula di kursi pengemudi dan membalas senyuman Anzuly, ya, begitupun ia kembali menggenggam tangan Anzuly.

"Aku tidak merasa di beratkan olehmu, justru aku yang seharusnya berterima kasih padamu, karena bolos sekolah ku hari ini sangat bermanfaat bagiku."

Anzuly terkekeh, "Ada-ada saja."

Mereka berdua masih saling bergenggaman tangan hingga tak ada yang saling menyadari. Namun setelahnya, di dalam mobil sedan putih itu pun nuansa menjadi sangat canggung saat keduanya sama-sama saling melepas tangan mereka.

"Maaf." tutur Anzuly dengan wajah yang ia sembunyikan dari Gimyung.

"Tidak apa, salahku juga." Gimyung membalas.

Dengan cepat, Anzuly melepas sabuk pengamannya dan diikuti oleh Gimyung. Mereka berdua turun dari mobil dan tidak lupa Gimyung membawa barang-barang belanjaan Anzuly.

"Aku akan mengantarnya sampai Apartemenmu."

"Aku sendiri bisa kok kak."

"Sssttt... Sudah ayo, kau harus kembali masuk dan istirahat."

Gimyung melawati Anzuly begitu saja dan Anzuly pun berjalan mengekori Gimyung. Mereka menaiki tangga dari lantai ke lantai hingga tiba di depan Apartemen Anzuly. Gimyung meletakan paper bag besar dan kecil di depan pintu Apartemen Anzuly.

"Nah sudah sampai, kau istirahat ya, besok kita bertemu lagi di sekolah." ujar Gimyung yang membuat Anzuly memasang wajah bertanya-tanya.

"Yakin besok mau sekolah? Sebentar... Ini baru pertama kalinya aku mendengar kakak ingin bertemu denganku di sekolah."

"Loh, memang harus bertemu dimana lagi selain di sekolah. Kita kan satu sekolah."

Anzuly tertawa kecil, "Ha-ha! Lupakan perkataanku tadi."

Keduanya yang saling tertawa malu-malu itu pun akhirnya terdiam hingga tercipta kecanggungan dan keheningan sesaat. Gimyung mengusap tengkuknya dan izin pamit kepada Anzuly untuk kembali pulang.

Troublemaker // Kim Gimyung 『✔』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang