¦act¹ - ᴘʀᴏʙʟᴇᴍ

1.4K 228 18
                                    

3 bulan telah berlalu.

Anzuly ingat betul bagaimana saat pertama kali ia bertemu dengan Gimyung saat itu. Perasaan campur aduk menyelimuti dirinya. Anzuly salah mengira kalau Gimyung adalah laki-laki baik hanya karena ia melihat Gimyung di keroyok oleh orang-orang dari SMA lain.

Faktanya...

Teman-teman Anzuly memberitahu kepada Anzuly tentang kebenarannya.

Kim Gimyung adalah laki-laki yang selalu membuat masalah di sekolah. Setiap hari laki-laki itu berantem di luar sekolah yang masih mengenakan seragam SMA. Anak laki-laki maupun perempuan sangat takut kepada Gimyung, apalagi dengan kelompok Gimyung yang terlihat sangar-sangar.

Seharusnya Anzuly sudah paham dengan tato yang ada di tubuh Gimyung, Gimyung bukan laki-laki baik pada umumnya. Tapi sudahlah, itu sudah terlanjur terjadi karena sejak kejadian itu, Gimyung selalu nempel dengan Anzuly.

Anzuly baru saja tiba di sekolah, namun ia sempat kebingungan karena tumben sekali pagi ini kelasnya tidak berisik. Anzuly membuka pintu kelas dengan cara di geser dan... Yang benar saja.

Wajah Anzuly yang ceria langsung kembali pudar saat melihat seorang laki-laki berbadan besar tengah tertidur di mejanya. Ya, inilah alasannya teman-teman satu kelas Anzuly tidak ada yang berani membuat keributan.

"Aku kesal, sumpah deh kesal banget. Sudah ku bilang berulang kali jangan datang ke kelasku! Ugh— kalau seperti ini aku harus datang ke sekolah lebih pagi darinya." batin Anzuly berusaha menenangkan dirinya agar emosinya tidak meluap.

Anzuly memegang dadanya dan menghela napas pelan, ia masuk ke dalam dan berjalan menuju mejanya. Teman-temannya pun hanya bisa melihat bagaimana keberanian Anzuly membangunkan Kim Gimyung yang seenaknya tidur di atas mejanya.

Pak!

Anzuly memukul belakang kepala Gimyung pelan dan alhasil membuat Gimyung tersadar dengan raut wajah bangun tidur.

"Oh sudah datang?"

"Bukan sudah datang, yang harus kakak ucapkan. Cepat ke kembali ke kelas kakak, duh!" jengkelnya.

Sekarang teman satu kelas Anzuly lebih takut dengan Anzuly ketimbang Gimyung.

Gimyung diam tak memberi respon hingga akhirnya terdengar suara perut kosong berbunyi cukup nyaring di telinga Anzuly. Siku empat muncul di bawah mata Anzuly hingga Anzuly menggeram kesal sekali lagi.

"Kakak... Lagi-lagi tidak sarapan, huh?"

Pagi hari menunggu jam istirahat, Gimyung dan Anzuly tengah duduk di bawah rindangnya pohon belakang sekolah. Lagi-lagi Anzuly harus mengorbankan makan siangnya yang masih hangat untuk Gimyung yang belum sarapan pagi. Anzuly yang meminum sebuah susu kotak melirik bagaimana laki-laki bertubuh besar itu memakan makan siangnya dengan sangat lahap.

"Kakak setiap pagi datang jam berapa?"

"Lebih awal darimu."

"Iya aku tahu, tapi jam berapa."

"Nggak tahu, aku nggak pernah lihat jam."

Troublemaker // Kim Gimyung 『✔』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang