○○○
kaki-kaki mungil gadis itu tak hentinya berlarian, ia gelagapan dengan semua tingkahnya, atas kejadian tak terduga yang menyulut emosinya, pikiranya tak karuan, otak nya di penuhi penyesalan dan rasa bersalah, kedua tanganya gemetaran dan ia masih memegangi erat mata pisau dengan bercak darah disana.
tangis nya tak kunjung henti, isakanya begitu dalam, namun kakinya seakan tau arah tujuanya ia terus berlari menaiki tangga, mencoba melarikan diri dari kenyataan yang ia buat.
"jisoo eonni !" teriak lisa dengan sisa tenaganya ia berusaha mengejar jisoo dengan diikuti jiyong
"lisa berhenti !" kini jiyong yang berteriak, ia meneriaki gadis yang 5 menit lalu menyelamatkan nyawanya, kejadianya begitu cepat hingga tak seorangpun tau sejak kapan jisoo dengan pisaunya tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka tepatnya di gedung kampus di ruangan jiyong.
lisa baru saja datang saat itu, seperti biasa sepulang sekolah ia mengunjugi jiyong untuk konsultasi dengan mengendarai mobil milik seung hyun.
siapa yang menyangka ternyata jisoo membuntuti lisa, saat itu lisa sedang berbincang bersama jiyong, tak ada yang special ia hanya melontarkan beberapa lelucon dan tertawa di sela2 obrolan mereka, tiba-tiba saja jisoo masuk dan menodongkan pisau dan berniat menusuk jiyong,
"kau telah merebut lisa ku !"
namun niat itu meleset setelah mata pisau milik jisoo mengenai perut lisa, gadis itu mencoba mencegah jisoo menusuk jiyong namun miris malah mengenai perutnya sendiri,
"auhhhhh" keluh lisa
waktu seakan berhenti seketika, suasana sangat mencekam, lisa dengan mulutnya yang menganga karna rasa sakit di perutnya kini menjalar ke seluruh bagian tubuhnya, hingga setetes air mata lolos dari bola mata bulat yang kini semakin membelalak,
jiyong yang mulai mencerna situasi didepanya dan melihat dengan jelas kejadian yang seperkian detik berakhir dengan gadisnya yang tertusuk, seakan keterkejutanya itu memaksa tubuhnya mematung dengan lidahnya yang kelu tak dapat berkata-kata lagi.
dan kim jisoo sang pelaku utama dengan rasa keterkejutanya yang salah sasaran, dengan posisi yang sama tanganya masih bergetar hebat, tangisnya pecah seketika, rasa bersalah yang mulai menjalar di otaknya, ia telah melukai lisa, melukai gadis yang amat ia puja, melukai satu-satunya gadis yang ia labeli sebagai miliknya, bagaimana perasaan jissoo? ia kalut, ia menyesal, ia benci dirinya sendiri dan mulai mengutuki tingkahnya, rasanya ia ingin mati saat itu juga.
○○○
kim jisoo, gadis itu seakan mengetahui ia telah sampai pada tujuanya, disana ia tengah berdiri, mematung dengan air mata yang terus saja mengalir, menatap kosong ke arah depan, memutar memory indah yang ia lewati bersama teman terbaiknya, yang ia juluki kekasihnya "lisa"
disana, di tempat yang sedikit lebih tinggi, di tempat dimana tak ada yang akan menghakiminya, di tempat dimana ia bisa melepaskan semua masalahnya, melepaskan semua derita nya dan melepaskan cinta nya "lalisa".
disana ia tengah berdiri, di ujung batas gedung universitas seoul.
"hajima !" teriak lisa yang kini muncul tepat di belakang gadis itu
dengan nafas yang terengah serta tanganya yang memegangi perutnya yang kini berlumuran darah lisa dengan sisa-sisa tenaganya memohon pada kim jisoo, memohon dengan sangat agar gadis itu tidak melompat.
"eonni, hajima..." lirihnya, ia menengadahkan tanganya ke arah jisoo, jisoo hanya tersenyum melihat lisa, ia menatap gadis itu lekat-lekat seakan ia melihat lisa untuk terakhir kalinya saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MonaLISA Manoban (Jilice) (GDlisa)
Fanfictiongadis misterius yang sulit di deskripsikan oleh kata2 Dan Pria logis