♧
Entah mengapa lisa membiarkan pelukan jiyong semakin erat memekik dadanya, isak tangisnya pun berubah menjadi perasaan nyaman yang menyelimuti seluruh tubuhnya, detak jantungnya berdetak semakin cepat tiap denting waktu,
Lisa menengadahkan kepalanya menangkap sepasang mata jiyong lantas meraih kepalanya dan memaksa jarak menyatukan bibir mereka yang seperkian detik setelahnya berpautan, tak ada penolakan dari jiyong,
Lisa menciumi jiyong, lidahnya memaksa masuk melalui rongga yang begitu mudah ia masuki, karna sang empunya mengizinkanya. Jiyong tak lagi diam, tanganya mulai meraih pinggang lisa, ia merekatkan tubuhnya hingga tiada jarak seincipun diantara mereka, nafasnya terengah-engah mengimbangi setiap ciuman yang diberikan lisa, jiyong membalasnya dengan cara menghisap bibir lisa dengan lembut, gerakan demi gerakan terus mereka lakukan, hingga keduanya puas dan melepaskan masing2 dari mereka.
Jiyong berbisik pelan di telinga lisa,"Aku mencintaimu..."
Lisa kembali menatap jiyong, memastikan tak ada kebohongan disana, ia tersenyum
"Tolong jangan mengulangi kesalahanmu 2 kali seonsangnim, jangan mencintai gadis yang tidak mencintaimu"
Jiyong sempat terkesiap dengan kalimat yang baru saja dilontarkan lisa, ia tak paham dengan semua sikap lisa yang seakan2 menyukainya tapi ia baru saja menyanggah kalau ia tak mencintai pria yang 1 menit lalu tengah ia ciumi.
"Aku menyukaimu, tapi aku cukup tau diri" ucap lisa lagi
"Aku tak bisa bertindak egois, hanya karna aku menyukaimu bukan berarti aku mencintaimu dan mau berpacaran denganmu"
"Maafkan sikapku selama ini, aku melakukanya karna aku menyukaimu"
"Cari lah orang lain, yang lebih pantas mendapatkan orang baik sepertimu, ini bukan alasan klise , tapi.."
"Kau belum mengenalku dengan baik seonsangnim"
"Jika kau memaksa untuk bersamaku, aku tidak bisa berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang di buat Nana"
"Karna hatiku masih milik orang lain, dan aku tak mau melukaimu, karna aku menyukaimu"
"Maafkan aku..."
Mungkin ada 5 menit Jiyong sempat diam, ia tak percaya dan tak bisa memahami dan mencerna setiap kata yang dilontarkan lisa, gadis itu punya perasaan yang pelik hingga sulit diartikan, bahkan oleh seorang psikolog seperti jiyong.
"Tidak apa, kau tidak mencintaiku bukan berarti kau membenci ku bukan?aku masih punya banyak kesempatan, Kita masih bisa bertemu ya kan?"
"Mmmhh" jawab lisa mengiyakan sambil mengangguk
"Datang lah padaku kapan saja jika kau membutuhkanku, aku menyukaimu seonsangnim, aku tidak keberatan jika kau ingin tidur denganku sekalipun"
"Paling tidak sampai kau menemukan pengganti Nana"
ucap lisa datar seakan itu bukan apa2, lain halnya dengan jiyong yang membelalakan matanya penuh tanda tanya di setiap gadis itu melontarkan kata2 yang sensitive bagi jiyong."Sepertinya karna kau baru putus, kau merasa butuh pelampiasan, sehingga tanpa pikir panjang mengatakan cinta dengan mudah, dan kebetulan hanya ada aku disekitaranmu" ucap lisa lagi
Jiyong ingin sekali menyanggah pernyataan lisa, karna menurutnya itu tidak benar, tapi apa jiyong yakin dengan perasaanya pada lisa? Ini terlalu cepat memang, dan ia jadi meragukan keyakinanya sebelumnya, apa benar yang dikatakan lisa? Ia hanya menampik kesakitanya oleh Nana dengan menjadikan lisa inang barunya? Entahlah biar waktu saja yang menjawab....
KAMU SEDANG MEMBACA
MonaLISA Manoban (Jilice) (GDlisa)
أدب الهواةgadis misterius yang sulit di deskripsikan oleh kata2 Dan Pria logis