1. Family Park

78 11 2
                                    

ADA seorang Yeoja yang sedang sibuk dengan handphone nya. Lebih tepat nya dia browsing tentang artikel yang marak di perbincangkan. Tepat sekali dia adalah anak pemilik duta mall yang paling mewah yang berada di daerah gangnam. Nama wanita itu Park Yoo Ra, anak ke dua dari dua bersaudara. Dia memiliki satu kakak laki-laki yang sangat ganteng dan sangat pintar dalam berbagai bidang. Nama kakak pertama nya Park Chan Yeol.

Tanpa sadar dia sudah masuk ke dalam halaman rumah yang sangat megah ditambah lagi luas rumah nya yang berhektar-hektar.
"Nona Park kita sudah sampai!". Kata supir itu.
"Oh benarkah? Aku kira kita masih jauh!". YooRa keluar sambil meraih ransel nya dan bergegas masuk ke dalam rumah itu".
"Oppa aku sudah pulang!". Teriak YooRa.
Tak lama ada seorang laki-laki turun dari lantai atas.
"Kenapa kamu lama sekali baru pulang?". Tanya laki-laki itu.
"Maaf oppa, aku tadi ada keperluan lain, jadi aku pergi ke suatu tempat!". Jawab YooRa.
"Arraseo, bersihkan badan mu sebelum kita makan malam!". Jawab nya.
"Ne!". Jawab YooRa singkat.

Makan malam pun tiba, semua hidangan sudah siap. YooRa yang baru datang ikut bergabung.
"Oppa?". Tanya YooRa.
"Emm Weo?".
"Appa Eooma, mereka belum pulang?".
"Kau tau mereka terlalu sibuk untuk pulang ke rumah, mengingat keadaan perusahaan sedang kacau".
"Ooo aku tadi ada melihat artikel tentang perusahaan kita. Disana tertulis akan ada peralihan kekuasaan!Maksud nya apa oppa?".
"Itu hany . .(chanyeol memilih tidak melanjutkan kata2.)
Sudah lah makan saja makanan mu aku sudah sangat lapar".
"Oppa tidak menyembunyikan sesuatu kan dari aku?". Tanya YooRa khawatir.
"Tidak ada yang ku sembunyikan!". (Kau akan tau besok) Jawab nya dalam hati.

Setelah makan malam selesai YooRa kembali ke kamar nya. Begitu juga dengan Chanyeol, dia memilih diam hari ini. Karena dia harus memikirkan cara memberi tahu YooRa kalau dia bakalan dikirim ke Amsterdam.

YooRa menghempaskan tubuh nya dikasurnya sambil mendesah kasar.
"Apa oppa sedang membodohi ku sekarang ini ?".
Dia telihat meyembunyikan sesuatu dari aku!.
Tanpa sadar Chanyeol sudah masuk ke kamar adik nya itu, dan mendengar seluruh kata-kata adiknya itu.
"Kau bicara apa?". Tanya Chanyeol, yang sudah duduk disamping adiknya itu.
"Oo ppaa?!". Jawab YooRa gagap.
"Kau terkejut karena oppa sudah ada disini?".
"Tidak, aku hanya takut oppa marah".
"Kenapa aku marah?".
"Karena aku tadi membicarakan oppa!".
"Sudahlah. Ada yang ingin ku sampaikan padamu!". Chanyeol menatap hangat pada wajah adik nya itu.
YooRa hanya mengagukkan kepalanya.
"Kau akan dikirim ke Amsterdam!". Jawab Chanyeol sedih.

YooRa sedang mencerna kata-kata yang oppa nya katakan pada nya barusan.
"Weo aku di kirim ke Amsterdam?".  Tanya YooRa pelan sambil menahan tangis nya.
"

Appa tidak ingin kau terkena imbas politik perusahaan yang sedang kacau!". Jawab chanyeol meyakinkan YooRa.
"Tapi kenapa aku harus dikirim kesana? Aku kan masih bisa bertahan disini?!". Tangis YooRa pecah.
Chanyeol langsung memeluk tubuh adiknya itu agar dia lebih tenang.
"Aku mengerti selama ini kamu cukup tertekan dengan sikap appa kita, tapi kamu juga tau dia itu seorang appa yang sangat bertanggung jawab. Dia tidak mau kamu terluka gara-gara dia!". Jawab Chanyeol sambil mengelus rambut YooRa.
YooRa melepas pelukan nya dari chanyeol, dan langsung menatap wajah Chanyeol.
"Oppa tau selama ini aku merasa aku tidak memiliki keluarga yang layak nya benar-benar keluarga. Karena semua nya sibuk sendiri, rumah kita sangat besar. Tapi didalam nya hanya 2 orang yang menetapi nya, ditambah 6 pelayan!". YooRa tidak sanggup melanjutkan kata-katanya karena dia sudah menangis hingga air mata nya tak dapat ia bendung.

Chanyeol kembali memeluk adik nya itu sambil menenangkan nya.
"Oppa sangat mengerti perasaan mu selama ini!". Chanyeol mencium puncak kepala YooRa dan mengeratkan pelukannya lagi.
Tidak terasa hampir satu jam yoo ra menangis dalam pelukan chanyeol, sampai yoo ra tertidur dipelukan chanyeol.
Chanyeol merebahkan tubuh adik nya itu dan menyelimuti nya. Chanyeol kembali duduk disamping adik nya itu, menatap wajah adik nya yang telihat sangat lelah karena menangis hampir satu jam. Chanyeol beranjak lalu mencium dahi YooRa, dan setelah itu dia keluar dari kamar YooRa.

Pagi hari YooRa bangun dari tidurnya. Dia menatap kosong ruangan kamarnya.
"Sebentar lagi aku akan pergi dari kamar ku ini!". Ucapnya.
Tidak ku sangka aku akan dikirim jauh dari kakak ku. Kenapa appa begitu jahat! YooRa kembali menangis.

Chanyeol yang melihat YooRa menangis dia sangat tidak tega melihat adik nya menangis, karena selama ini YooRa anak yang ceria, aktif dan jarang murung bahkan menangis.
Seketika Chanyeol masuk ke kamar adiknya!
"Sampai kapan kau menangis?". Chanyeol memeluk adik nya.
"Oppa tau rasa nya sangat berat berpisah dengan oppa!". Jawab YooRa sambil menangis.
"Kenapa harus menangis, oppa kan bisa ikut kamu ke amsterdam. Ia kan?". Jawab Chanyeol.
YooRa langsung menatap Chanyeol tak percaya.
"Oppa benar-benar ikut pergi ke amsterdam kan?". Tanya YooRa.
"Tentu saja aku harus ikut, jika kamu disana sendirian siapa yang akan merawat dan menjaga adik ku yang manja ini!". Jawab Chanyeol sombong.
"Cihh oppa pikir aku tidak bisa menjaga diri. Aku juga bisa memasak tau!". Jawab YooRa meledek.
"Cihh lihat siapa ini, yang tadi menangis kini ikut menyombongkan diri. Kalau begitu kau tidak apa kan sendirian disana!". Jawab Chanyeol sambil menjulurkan lidah.
"Oppa aku hanya bercanda, oppa ikut aku ke amsterdam yah?!". Jawab YooRa sambil menunjukan wajah memelas.
Chanyeol berdiri dan meninggalkan adik nya.
"Oppa tidak akan ikut dengan mu!". Jawab Chanyeol meyakinkan.
"Oppa jahat aku benci oppa aku tidak ingin melihat wajah oppa lagi. Baiklah aku akan pergi dari rumah ini supaya oppa puas!". Detik berikutnya YooRa menangis keras.
Chanyeol berjalan mendekat ke adik nya itu.
"Cihh lihat lah siapa yang menangis ini!". Chanyeol duduk disamping adik nya itu.
YooRa yang dari tadi menagis tidak berhenti-henti.
Chanyeol lelah dan kasian melihat adik nya itu menangis dari tadi.
"Oppa hanya bercanda oppa akan ikut kamu ke amsterdam!". Jawab Chanyeol.
"Oppa tidak bisa membohongi ku lagi yah, oppa jahat pergilah aku tidak ingin melihat wajah oppa!". Jawab YooRa kasar.
"Oppa tidak bohong!".  Lalu memeluk adik nya itu dan mencium puncak kepala adiknya.
"Aku akan percaya oppa kali ini, tapi jika oppa bohong aku tidak akan memaafkan oppa".

Setelah agak tenang Chanyeol melepaskan pelukannya.
"Cepat mandi, setelah itu kita sarapan karena kau harus sekolah".
"Ini pukul berapa oppa?". Tanya YooRa.
"Pukul 06:46 a.m".
"Okee aku akan mandi!". Jawab YooRa sambil berjalan ke kamar mandi.
"Cihh lihat betapa tenang nya dia karena aku mengatakan akan ikut dengan nya!".
Chanyeol berjalan keluar kamar adiknya.

YooRa sudah siap dan siap pergi ke sekolah.
Dengan ransel nya yang sudah penuh dengan buku dan barang elektronik. Kebiasaan YooRa adalah membawa barang elektonik yang berat seperti leptob dan handphone, yang membuat ransel nya semangkin penuh.

"Oppa ayo cepat aku tidak ingin terlambat pergi kesekolah!". Teriak YooRa dari luar.
"Araseo ayo kita pergi!".  jawab Chanyeol yang sudah masuk dalam mobil.









Sorry ya kalo cerita nya agak membosankan.
Dan maaf juga kalo salah tulis ketikan nya, mohon dukungan nya yah. Tolong diread yah🤗. Saya baru pertama kali nya bikin cerita. Jadi maklum kalo cerita nya membosan kan.

EDISI REVISI🔥.


Don't forget the voting and comment...
Arasseo ??

____________💚

Problem in your heartWhere stories live. Discover now