Aku mengedarkan pandangan ke sekitar. Ah, anak-anak yang lolos seleksi kemarin tampak mencatat apa yang ketos menyebalkan itu jelaskan. Boro-boro mencatat, menyimak saja aku tidak.
Aku menutupi kepalaku dengan jaket. Semoga kali ini aku tidak ketahuan sedang tertidur lagi oleh yeoja sinting itu.
***
"Heh, lo kalau jalan yang bener bisa, ga?!"
"Ini udah bener, jalan pakai kaki," balasku dingin.
"Aku ini kakak kelasmu! Sopan sedikit bisa tidak?" sahut namja yang tidak sengaja kutabrak itu dengan nada sedikit mengancam.
Aku berlalu tanpa menghiraukan perkataannya. Akan sangat tidak lucu jika percakapan tidak penting ini berujung dengan perkelahian konyol.
"Aigo, dasar. Benar-benar tidak sopan," ucap anak kelas dua belas itu sambil berlalu ke arah yang berlawanan. Haha, tidak mengherankan jika ketos berperilaku menyebalkan jika mantan waketosnya saja seperti itu. Apakah sikap menyebalkan itu bersifat turun temurun dari angkatan osis terdahulu? Osis akan dicap jelek jika mereka terus mencerminkan sikap menjengkelkan seperti itu.
Aku memasuki ruang kelas yang masih sepi. Wah, kelihatannya aku datang terlalu pagi hari ini. Aku mendudukan diriku dan meletakan kepalaku di atas meja.
"Tae! Selamat pagi!" Bogum duduk di meja yang terletak di depanku.
"Tumben dateng-dateng ga mukul?"
"Habisnya wajahmu kek lagi bete gitu. Jadi takut, hehe," wah, tahu saja anak ini kalau aku lagi bete abiz.
"Siapa lagi yang tidak kesal kalau sudah berurusan dengan Yoongi sunbae," aku menghela napas kasar. Mengapa banyak sekali orang menyebalkan di dunia ini? "Pagi-pagi tu orang udeh bikin bad mood aje gangerti lagi hamba."
"Rapat kemarin gimana, Tae? Kok, gak nyusul ke warnet?" tanya Bogum.
"Mian, aku langsung pulang. Sepulang rapat kemarin aku dah ga mut ngapa-ngapaen. Aku dimarahi habis-habisan sama ketos gila itu ketika aku ketahuan tertidur sampai rapat selesai. Aku baru tahu jika sejak awal orang itu membuat perjanjian akan memberikan hukuman kepada yang tidak menyimak saat rapat. Dan hasilnya, aku disuruh berdiri dengan satu kaki sambil memegang telinga dan membiarkan yeoja itu mengoceh sampai sore. Masih nancep neh di otak kata-kata pedas yang die keluarin kemaren," keluhku sambil menundukan kepala. Ya ampun, menyedihkan sekali hidupmu, Kim Taehyung. "Aku benar-benar sangat membutuhkan moodbooster sekarang."
Bogum tidak membalas keluhanku. Keheningan menguasai kami berdua selama beberapa menit.
"Tae," panggilnya setelah sekitar sepuluh menit kami saling diam. "Nih, mau, gue pinjemin, ga?"
Sontak ia meletakan sebuah video game di atas mejaku. Raut wajahku langsung berubah drastis.
"A APE?! PUBG? PERSI LIMAAA?!!" aku memekik, masih tidak mempercayai video game yang tengah aku pegang ini.
"Kemarin aku menang give away. Aku belum mainin, sih, tetapi tidak apa-apa. Aku akan lebih senang jika kau memainkannya duluan," jelasnya seraya tersenyum. Bukan senyum seorang Park Bogum, melainkan senyum seorang malaikat di mataku. "Kau, kan, sangat menginginkannya sejak lama."
"PARK BOGUM GOMAWO!!" teriakku dengan kebahagian yang tidak bisa dideskripsikan dengan apapun. Hanya dia seorang yang paling mengerti di saat aku sedih dan paling mengerti cara membuatku bahagia kembali. Aku benar-benar dibuatnya lupa soal Jennie dan Yoongi sunbae.
"Eh, jam pelajaran pertama Donghae songsaenim, ya? Mending kita cabut, yuk, nongkrong di belakang sekolah," ujarnya sambil merangkulku.
"Ayo! Ajak Mingyu dan Wonwoo juga," kami berjalan beriringan ke luar kelas sebelum jam pelajaran songsaenim menyebalkan itu dimulai.
"Taehyung!" panggil Dahyun yang kebetulan berpapasan dengan kami di koridor.
"Nanti sepulang sekolah ada rapat untuk divisi acara, ya! Jangan kabur kalau tidak mau berurusan dengan Jennie lagi," lanjutnya seraya berlalu. Ah, aku baru ingat kalau aku baru saja berpapasan dengan ketua divisi acara pensi. Seharusnya tadi aku menghindarinya.
"Bogum, nanti sepulang sekolah langsung ke warnet, kan?"
"Tapi tadi katanya kau ada rapat?"
Apakah jika aku tidak serius dalam mengurusi acara pensi tidak penting ini nama Kim Taehyung akan dicoret dari daftar panitia pensi?
"Ah, itu tidak penting! Sepulang sekolah kita langsung janjian di warnet saja, sama Mingyu dan Wonwoo juga."
- Tidak Serius; selesai -
KAMU SEDANG MEMBACA
Pensi [kth x kjn]
Fanfiction"Lagipula pensi apaan, sih?"- Kim Taehyung Siapa sangka anak bandel seperti Kim Taehyung terpilih menjadi panitia acara seribet pensi di sekolahnya? Apakah benar anak tengil yang sering cabut pelajaran dan nongkrong di warnet bisa membantu merancan...