•Seven•

636 19 1
                                    

"Jadi mau kapan?" tanyaku setelah berpindah tempat duduk menjadi duduk di sebelah Aldo.

"Kapan apaan?" tanyanya seperti tidak tahu apa-apa.

"Ya kapan ngerjain tugasnya lah,"

"Oh, ini buat kapan sih?" tanyanya lagi.

Aku menghela napas berat. "Adelard Darian Revaldo, gue udah bilang dari tadi, INI BUAT MINGGU DEPAAAN!"

Aldo tertawa terbahak-bahak. "Gue tau, cuma pengen liat reaksi lo aja,"

Ganteng sih.

"Ngeselin." ucapku sambil menoyorkan kepalanya.

Aldo menyender di kursinya sambil berpikir. "Di rumah gue aja gimana? Besok?"

"Jangan ah," ucapku.

"Terus, mau di mana?"

"Di cafe gitu aja mendingan," kataku.

"Yaudah, di Prime aja kalo gitu," ucapnya.

"Besok?" tanyaku.

Aldo hanya menganggukan kepalanya dan mulai menggambar-gambar tidak jelas.

Aku mulai melihat keadaan sekitar dan tak menghiraukan Aldo.

"Eh Bel," panggilnya.

Aku menoleh dan ternyata dia masih menggambar-gambar tidak jelas.

"Hm?" gumamku.

"Gue mimpiin lo semalem," ucapnya.

Duh, degdegan, kok dia bisabisanya mimpi kaya gitu?

"Gue mimpi lo jadi babu gue," ucapnya datar.

Wah, parah nih si Aldo, nyebelin.

"Dikira gue, gue tuh jadi putri kerajaan yang punya pangeran, pangerannya ganteng, baik--"

"Kayak gue berarti?" tanyanya di sela-sela saat aku berbicara.

"Idih, amit-amit banget gue punya pangeran kayak lo,"

"Tapi gue pengen banget tuh punya putri kaya lo," ucapnya sambil memberhentikan aktivitasnya.

Justru dia malah menatapku dengan senyuman hangat.

Kalo jantung ini dipasangin alat EKG pasti udah ga terdeteksi lagi, karena mungkin aku udah terbang jauh ke langit ke tujuh.

Aldo ini bener-bener deh.

Udah bisa ngebuat aku degdegan setengah mati dan hampir gabisa napas.

Terus, dia masih natapin aku.

Lekat.

"Apa?" tanyaku.

Dia tiba-tiba mencubit pipiku dengan gemas.

"Ish, sakit Monyet!" seruku sambil memukul tangannya yang mencubit pipiku.

"Salah sendiri punya pipi ngegemesin banget."

Tuh.
Liat.
Kata-katanya itu dingin, datar, acuh ga acuh tapi bisa bikin aku salah tingkah.

•••

Hari ini aku berangkat sekolah sendiri, ga sama Dirga.

Hari ini juga aku balik lagi ke rumah lagi karena ketinggalan tas.

Harus tau, aku ini pelupa banget banget banget.

Tapi, di hari ini juga, aku ngeliat Aldo duduk manis di tempat biasanya dia duduk, yaitu di belakang aku.

Aku berjalan kikuk dan duduk di depan Aldo.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku,

"Eh woy, jangan lupa hari ini di Prime,"

TRB [2] : UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang