#03 -내가 미쳐 ( Going Crazy)

180 72 23
                                    

 ❤ ❤ ❤

"Kesepian itu tidak selalu tampak jelas, tapi kadang, mata yang melihat lebih tajam bisa merasakannya. Mungkin, kita hanya perlu seseorang yang cukup berani untuk menghampiri."

 ❤ ❤ ❤

"Kau...?" ucap Chae Eun pelan, suaranya hampir tertelan oleh keramaian di sekitar mereka. Matanya bertemu dengan Baekhyun yang tanpa sengaja mengangkat kepala dan menatapnya sekilas. Pandangan itu, meskipun singkat, terasa cukup untuk membuat jantung Chae Eun berdetak sedikit lebih cepat. Namun, pria itu hanya diam dan kembali fokus pada makanannya, seolah tidak ada yang terjadi.

Di sisi lain meja, Chanyeol dan Jin Woo yang duduk bersebelahan saling berpandangan, keduanya merasakan ketegangan yang tiba-tiba muncul di udara. Tatapan mereka bertemu, dan meskipun tak ada kata yang terucap, mereka sudah bisa membaca satu sama lain. Mimik wajah mereka serupa, seolah bertanya pada diri masing-masing, Apa yang sedang terjadi? Lalu, Chanyeol yang tak tahan lagi akhirnya membuka suara.

"Apa kalian saling mengenal?" tanyanya, nada suaranya penuh rasa ingin tahu.

"Tidak..." jawab mereka bersamaan, suara mereka hampir bersatu, begitu serempak hingga terasa mencolok.

Jawaban mereka yang sepakat itu langsung menarik perhatian semua orang yang ada di gazebo. Pembicaraan yang semula terdengar ceria dan riang seketika terhenti. Semua mata beralih ke Chae Eun dan Baekhyun, mengamati keduanya dengan rasa penasaran yang jelas terlihat di wajah mereka.

"Benarkah?" tanya Ahn Saemi, ibu Chae Eun, dengan tatapan penuh curiga. Matanya meneliti anaknya, mencoba mencari tahu lebih dalam. "Apakah kalian benar-benar tidak saling mengenal?"

Chae Eun terdiam sejenak, berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Ne, Eomma. Kami memang tidak saling mengenal." Suaranya terdengar pasti, meskipun di dalam hatinya, ia mulai merasakan kegelisahan yang mulai menggelayuti dirinya.

"Tapi, mengapa kalian berdua tampak seperti seseorang yang saling mengenal?" Ahn Saemi masih tampak ragu, matanya tak lepas dari wajah Chae Eun, seperti ingin mencari jawaban yang lebih jelas.

Chae Eun akhirnya bercerita tentang bagaimana pertemuan mereka terjadi kemarin, tentang kejadian yang tak terduga dan perasaan yang sulit dijelaskan. Sambil mendengarkan cerita anaknya, yang lainnya hanya diam, meresapi setiap kata yang keluar dari mulut Chae Eun. Setiap detik yang berlalu seolah semakin membuat suasana di sekitar mereka terasa lebih tegang, seolah ada sesuatu yang lebih dari sekadar pertemuan biasa.

Di tengah ketenangan yang menggelayuti suasana itu, Baekhyun berdiri dan mulai melangkah pergi, meninggalkan gazebo. Tanpa menyadari bahwa ada sepasang mata yang masih mengikuti setiap langkahnya. Chae Eun menatap punggungnya yang semakin menjauh, hati yang entah kenapa terasa berat, seolah ada sesuatu yang tak bisa ia ungkapkan. Baekhyun, dengan langkah cepat, seolah tak ingin ada yang tahu apa yang sedang berputar di pikirannya. Namun bagi Chae Eun, ada sesuatu yang terasa mengganjal di hatinya. Kenapa, ya?

Langkah Baekhyun yang semakin jauh meninggalkan gazebo membuat Chae Eun tak bisa mengabaikannya begitu saja. Ia bisa merasakan sebuah tarikan kuat untuk mengikuti jejak langkah pria itu, meskipun hatinya masih penuh tanda tanya

 ❤ ❤ ❤

Chae Eun berjalan meninggalkan gazebo dengan langkah yang agak tergesa-gesa setelah selesai menceritakan segalanya kepada ibunya. Ia merasakan beban yang entah kenapa semakin mengeras di hatinya. Malam semakin larut, dan udara dingin mulai meresap ke dalam tubuhnya. Tanpa sadar, telapak tangannya terus digosok-gosokkan searah, berusaha menghangatkan tubuh. Sesekali ia meniupkan napas ke telapak tangannya, berharap bisa mengusir udara dingin yang menusuk. Langkahnya semakin cepat, seolah berusaha menghindari sesuatu, meski dirinya tidak yakin apa yang sebenarnya ia coba hindari.

AMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang