"Mau kemana lo?"
Suara Baekhyun membuat Kai menoleh ke arah teman kerjanya itu.
"Pantry, mau bikin kopi. Ngantuk gue."
"Sukurin, siapa suruh dateng pagi buta ke kantor. Kosan cuma lima langkah doang juga."
Kai tertawa.
"Baek, kalo kata nyokap gue, bangun siang tuh bisa bikin rejeki dipatok ayam!"
"Ya, tapi sayangnya gak berlaku kalo lo kerja disini. Lo dateng subuh juga gaji lo gak bakal nambah!"
Kai berdecak pelan.
"Gak selamanya semua tentang gaji, Baekhyun."
"Lah terus?"
"Fasilitas. Wifi kantor kalo pagi masih kenceng bro. Gue bisa download banyak film, lumayan lah dari pada buang-buang duit nonton bioskop."
Baekhyun menggangguk paham.
"Memanfaatkan fasilitas kantor buat kepentingan pribadi adalah salah satu bentuk kecurangan. Fix, gue laporin ke HRD."
Kai hanya tertawa sambil pergi menuju pantry.
"Jangan lama-lama coy! Jam setengah empat ada meeting sama bos besar!" Teriak Baekhyun mengiringi langkah Kai.
Kai menghela nafas, baru aja tadi pagi ada meeting sama klien. Eh, masih ada meeting sama bos hari ini. Banyak banget kerjaan, heran.
Dia jadi ngerasa sedikit nyesel pindah kerja ke kantor ini. Kalo bukan karena ada cicilan mobil, mungkin Kai masih ada di kantornya yang lama.
Tapi, Kai sadar kalo gak ada yang berkembang di zona nyaman.
Kai ngerasa karirnya stuck di situ-situ aja dengan gaji standard. Makanya, dia ngambil keputusan untuk pindah ke kantor ini, dengan jabatan dan gaji lebih oke.
Ya, walaupun load kerjanya banyak.
Sebulan kerja, frekuensi Kai ada di kantor bisa dihitung jari.
Resiko jadi anak marketing, kerjanya kebanyakan di luar kantor. Makanya, dia masih banyak belum kenal orang-orang yang ada di lantai 27 ini.
Mata Kai menyusuri setiap ruangan atau kubikel yang ia lewati. Ternyata banyak yang cantik, hehe.
Tapi, Kai masih belum bisa lupain cewek yang dia lihat di pantry tiga hari lalu.
Kai tuh jarang banget ke pantry, karena dia sering gak ada di tempat dan males kalo harus jalan ke pantry yang terletak di ujung belakang lantai 27, lumayan jauh dari ruangan divisi dia yang terletak di ujung satunya lagi.
Sekali-kalinya ke pantry, eh nemu cewek cakep tapi jutek.
Kai jadi penasaran, makanya dia godain waktu kemaren. Karena berdasarkan pengalaman, siapa sih yang bisa nolak pesona seorang Kai?
Kecuali cewek itu.
Kai jadi tertawa kalo inget kejadian kemarin. Pas dia bilang, ada cabe nyelip di gigi itu cewek.
Ekspresinya lucu banget. Mukanya langsung merah, terus ngacir keluar pantry.
Padahal mah, Kai bohong.
Gak ada cabe nyelip di gigi cewek itu. Kai cuma iseng, soalnya dia jutek banget.
"Siapa ya namanya," gumam Kai sambil melangkah masuk ke pantry.
Rupanya dunia lagi baik sama Kai.
Di dalam pantry, sudah ada sosok yang baru saja Kai pikirkan.