"Mas Kai!"
Kai yang lagi jalan ke lift di lobi kantor spontan nengok ke sumber suara.
Ternyata Krsytal yang manggil. Cewek itu lari-lari kecil menuju ke arah Kai.
Kai senyum, tumben-tumbenan Krsytal nyapa dia duluan.
"Masuk? Emang udah sembuh?" tanya Kai saat Krystal tiba di hadapannya.
"Udah mendingan, mas. Oh iya, ini," Krystal menyodorkan paper bag berisi sekotak cheese cake.
"Apa ini?" Kai menatap Krystal bingung.
"Ucapan terima kasih, buat jusnya kemarin," jawab Krystal.
"Oh," Kai teringat kejadian kemarin lusa, saat dirinya papasan dengan salah satu teman Krystal, Seulgi.
Cewek itu marah-marah ke Kai karena udah bikin Krystal sakit. Kai bingung salahnya apa, karena dia gak tau kalo Krystal ternyata gak kuat minum kopi darinya.
Akhirnya, daripada dengar ocehan Seulgi yang gak berhenti dan sebagai bentuk sedikit rasa bersalah, Kai beli jus dan nitip ke Seulgi buat ditaro di meja Krystal.
"Makasih ya," ujar Kai, "Sori, jadi bikin kamu sakit."
"Gak kok. Emang lagi gak fit aja, biasanya sih gak kenapa-kenapa kalo minum kopi."
"Saya jadi gak enak. Apalagi sampe diomelin teman kamu gara-gara bikin kamu sakit. Jadi penasaran, satu geng kamu tuh pada galak semua ya?" ujar Kai saat keduanya berjalan beriringan menuju lift untuk naik ke lantai 27.
"Haha. Kalo udah kenal gak kok," jawab Krystal, dia udah dengar ceritanya dari Sulli.
"Iya sih. Kayak kamu ya, ternyata aslinya gak sejutek yang saya kira. Ini aja saya masih gak percaya, bisa ngobrol sama kamu, dikasih kue lagi."
Krystal nyengir.
"Ya, saya juga gak nyangka, Mas Kai bisa diajak ngobrol. Kirain cuma bisa ngegombal."
Kai tertawa, keduanya lalu masuk ke dalam lift hingga tiba di lantai 27.
"Makanya besok-besok kabarin saya kalo sakit. Biar saya gak diomelin lagi sama temen kamu," ujar Kai saat keluar dari lift.
"Gimana coba ngabarinnya?" Krystal tertawa tapi ekspresinya bingung.
Kai mengeluarkan handphone dari kantong celananya dan menyerahkannya ke Krystal.
"Save nomor hape kamu."
---
"Yuk, Tal. Ikut lah."
Krystal menoleh malas ke arah Sulli.
"Males ah, Sul. Gue mau pulang aja, tidur. Udah cukup stress gue hari ini." ujar Krystal sambil membereskan meja kerjanya.
Hari itu, kerjaan datang tanpa jeda. Kepala Krystal rasanya mau meledak, belum lagi ada ujian emosi dari rekan kerja yang bermuka dua.
"Nah, makanya biar gak stress, kita have fun."
"Lo have fun, gue jadi nyamuk!"
"Ih, gak lah! Minho kan ngajak teman-temannya. Makanya gue juga ngajak lo," kali ini Sulli menarik-narik lengan Krystal, persis anak kecil yang merengek ke ibunya.
Jadi, Sulli minta Krystal buat nemenin dia ke coffee shop punya salah satu teman Minho.
Tokonya baru buka, makanya Minho mau ke sana, sekalian ngajak Sulli yang ternyata cupu gak mau sendirian."Iya, iya," akhirnya Krystal nyerah, disambut senyum kemenangan dari Sulli.
"Gi, ikut gak?"
Seulgi yang daritadi cuma nyimak drama di depannya, menggeleng.
