"Dah.. Semangat ya kerjanya," Kai melambai pada Krystal setelah keluar lift.
Krystal membalas dengan senyuman. Menatap punggung lelaki itu yang perlahan menjauh, menuju area kerjanya.
Sudah sekitar tiga bulan, hampir setiap hari Kai menjemput dan mengantar Krystal pulang dari kantor.
Nyaris setiap weekend pun, mereka habiskan bersama. Entah pergi nonton, makan atau menemani kondangan.
Komunikasi antara mereka pun bisa dikatakan intens.
Orang yang melihat sih, bilang mereka pacaran. Tapi Krystal bingung, memang iya ya?
Soalnya Kai selama ini nggak pernah nembak. Hubungan mereka mengalir aja layaknya air.
Untuk sebagian orang sih, mungkin pernyataan status nggak begitu penting.
Tapi buat Krystal, status itu penting untuk menunjukkan sebuah komitmen.
Kalau memang Kai ngerasa nggak ada apa-apa di antara mereka, cuma sekedar have fun aja, ya Krystal milih jaga jarak.
Daripada jalanin sesuatu yang nggak jelas, nanti pasti salah satu ada yang tersakiti.
Krystal nggak mau itu, karena kemungkinan besar yang akan sakit hati dia.
Jujur aja, Krystal mulai sayang sama Kai. Jadi lebih baik membatasi rasa itu sebelum jatuh terlalu jauh.
Take it or leave it.
---
"Dor!"
Krystal yang lagi ngaduk kopi sambil bengong, sontak menoleh ke belakang.
Ada Sulli lagi cengar-cengir.
"Ck. Becanda lo kayak bocah tau gak," ujar Krystal malas.
"Lagian ngapain bengong di pantry sendirian? Kesambet loh nanti," Sulli berkata sambil buka pintu kulkas.
"Mulut dijaga," jawab Krystal, dalam hati juga ngomong amit-amit jangan sampe kejadian.
"Haha. Kenapa sih? Cerita sini," tawar Sulli, kini mengambil tempat duduk di samping Krystal.
Krystal mengamati temannya itu seraya berpikir untuk cerita atau nggak.
Soalnya yang Krystal lagi pikirin itu bukan masalah berat. Malu aja kalau cerita.
"Hm.."
"Hm?"
"Gue mau nanya deh, menurut lo status penting gak dalam hubungan?" tanya Krystal, to the point.
"Hm, kalau menurut gue sih nggak begitu penting. Kalau memang sama-sama suka, ya jalanin aja," jawab Sulli.
"Oke, gue salah nanya orang," Krystal menghembuskan nafas pelan.
"Haha. Kan itu menurut gue. Tapi kan orang beda-beda. Kenapa? Lo lagi bingung ya sama si mas receh?" tebak Sulli.
Keliatan banget, soalnya cowok yang lagi dekat sama Krystal akhir-akhir ini cuma Kai.
Krystal mengangguk.
"Menurut lo, gue demanding nggak kalau nanya hubungan kita apa? Gue ngerasa ini tuh kelamaan untuk pdkt, tapi bukan pacaran juga. Apa ya.. HTS kali?"
Sulli menatap teman kerjanya itu. Hampir tiga tahun berteman, ia tahu kalau Krystal bukan tipe yang suka hubungan seperti itu.
Tapi di satu sisi, ingin rasanya Sulli teriak. Dari awal udah keliatan si Kai modelan cowok YOLO, tapi Krystal ternyata terperangkap juga. Cuma nggak mungkin dia nyalahin temannya itu sekarang.
