Her Secret

2.3K 240 6
                                    

Focus : Rose, Junhoe, All Cast

Sudah dua minggu mereka latihan, chemistry mereka makin kuat satu sama lain, walaupun ada beberapa bagian yang masih kurang, tapi dari konsep sudah matang

'Ha, sayang kan sama aku?'

Eunha bingung, apa yang harus ia lakukan, haruskah ia melakukan ini untuknya

'Gue janji bakal berubah buat lo, dan jadiin lo yang terakhir'

Eunha masih terus berkutat dengan pikirannya sekarang, dia memandang teman temannya satu persatu

'Please, My bunny'

Ok, Eunha menarik nafas dan mulai mengetikkan pesan balasan

===

"Jangan mendekekat......"

lelaki itu terus mendekat sambil menampilkan smirknya, dia tidak peduli dengan teriakan dari gadis didepannya.

"Kakak tolong aku hiks"

gadis itu mencoba berlari tapi sudah tidak ada jalan lagi, gadis itu pun  pasrah dan mencoba melindungi dirinya

"hai cantik"

"jangan hiks hiks.."

June melihat tidur Rose begitu gelisah, banyak sekali keringat dan gumaman tak jelas, yang June juga tidak tahu itu apa

"Hei Rose" June mencoba membangunkan cewek itu karena Rose seperti menangis tapi matanya terpejam

"jangan....hiks....jangan....hiks"

"ROSE" teriak June dan akhirnya cewek itu terbangun lengkap dengan tangisannya, June yang merasa cewek itu tidak baik-baik saja segera memeluknya.

"gue takut hiks hiks" rancau Rose

"lo aman Rose"

June terus membisikkan kata-kata menenangkan untuk Rose, dan tangisan cewek itu lama-lama hilang.

'apa ini yang dimaksud Jiho'

====

"Kak, aku mau itu" tunjuk gadis kecil itu kearah sebrang

"kakak lagi sibuk, kamu kesana sendiri yak, ini uangnya" ucap gadis yang lebih besar, sambil memberikan selembar uang, gadis yang lebih besar tadi melanjutkan aktifitasnya membangun istana pasir

gadis kecil itu berjalan menuju yang ia inginkan, dia menatap ragu untuk melangkah saat banyak kendaraan berlalu lalang, ia tidak bisa menyebrang. Dan sayangnya tidak ada satupun orang dewasa yang ingin menyebrang.

"bagaimana ini"

kaki kecilnya maju dan mundur, dia bingung sekali bagaimana caranya bisa sampai disana, mata anak kecil itu membulat saat melihat sang penjual itu akan segera pergi. Akhirnya gadis kecil itu tidak memikirkan kendaraan yang melintas, dia hanya ingin benda pink itu, dia fokus mengejar kedepan tanpa melihat ke kiri dan kanan.

BRAKKK

gadis kecil itu merasakan sakit dibagian lututnya, dia melihat genangan merah disebelahnya. tapi itu bukan darahnya melainkan...

Zuhause (97 Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang