Brother

879 115 10
                                    

3 hari belum ada kabar membuat mereka frustasi bukan main. Bagaimana nasib dari sahabat mereka? Apakah mereka baik baik saja? Apa Rose trauma nya bakal lebih parah? Apa Eunha bakal trauma setelah ini? Dan Mingyu apa dia bakal bisa melindungi kedua wanita itu? Yang paling utama adalah apa mereka masih hidup?

Entah sudah berapa banyak air mata yang dikeluarkan oleh mereka. Lelah pikiran dan juga tenaga namun belum menemukan titik terang hingga kini.

"Makan dulu" ucap Yuju setenang mungkin.

Mungkin sekarang dia yang harus menyadarkan teman temannya. Karena Mina yang biasanya paling tenang sekarang seperti kehilangan separuh nyawanya. Dia hanya menangis dan diam.

"Gue udah masakin mie nih" hati Yuju sakit saat tak ada suara berisik yang menyahuti. Biasanya jika berkumpul seperti ini hanya ada canda dan tawa saja

"Iya makanlah yuk" ajak Seokmin mencoba mencairkan suasana walaupun hatinya berkata lain.

"Eh serius nih ga pada laper" tanya Seokmin lagi sambil melirik satu persatu sahabatnya. Mari kita cek satu persatu.

June menyalahkan dirinya dari kemarin, dia bahkan tidak mau tidur. Dia menatap laptop terus mencoba mencari petunjuk apapun, padahal dia baru saja balik setelah mencari seharian. Karena June tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya. June juga memakai jaket hadiah dari Rose. 

Setidaknya itu bisa membuat June mengingat gadis nya terus.

"Sabar ya Rose, gue bakal bawa lo balik"

Jiho pun begitu dia yang menyarankan ide ini dan merasa paling bersalah, andai mereka tidak melakukan ini pasti sekarang mereka sedang tertawa bersama.  Gadis itu menangis dan menyendiri. 

"Hiks Jiho bego hiks hiks gak guna"

Jungkook pun begitu, dia begitu mencintai Eunha dan sekarang semua ini terjadi. Betapa terpukul dirinya. Dia memang tidak menangis namun Jungkook tidak banyak bicara. Dia melihat foto diponselnya. Satu hari sebelum kejadian, dia merasakan sangat bahagia. 

Jungkook tersenyum miris melihat photo box mereka kemarin.

"Una tunggu gue ya" lirih Jungkook

Jaehyun, dia pun tidak terlihat baik baik saja. Dia mencoba membujuk dua orang gadis yang ia sayang. Namun semua tidak ada perkembangan sama sekali. 

"Ji udah, ini bukan salah kamu" tapi yang diajak bicara hanya diam saja

"Na, kita cari bareng bareng ya" tapi balasan Mina hanya tangis dan nama Mingyu saja

Mina dia kehilangan sosok yang selalu mengisi harinya. Dia baru sadar jika dia pun memiliki rasa yang sama. Seperti ada lubang besar dihati Mina ketika Mingyu tak ada. Mina yang biasa nya tenang dan menenangkan teman temannya sekarang terlihat rapuh sekali. 

"Hiks hiks Gyu" 

Mina menyesali sikapnya yang menjauhi Mingyu kemarin. Sekarang dia kehilangan Mingyu, bagaimana jika Mingyu tidak kembali lagi? Tidak, Mina tidak pernah bisa membayangkan, dia sudah hidup dalam penyesalan dan sekarang kenapa harus terulang.

===

Ditempat Lain

Ditempat yang penuh debu, mereka bertiga terikat. Baju mereka sudah lusuh wajah mereka pun terdapat lebam. Apalagi Mingyu wajahnya sudah banyak lebam sana sini.

"Jangan sok jagoan" orang itu melempar wajah Mingyu begitu saja

Rose dan Eunha hanya menangis melihatnya. Mereka tidak tahu kenapa bisa sampai disini. Tubuh mereka sudah lelah begitupun air mata rasanya sudah kering. Kemarin mereka melawan namun berakhir di pukuli dan untung saja ada Mingyu. Dia merelakan badannya menjadi samsak untuk menggantikan mereka berdua.

Zuhause (97 Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang