Eunha sedang berbahagia, dia jalan dengan Wonwoo. Setelah sibuk dengan urusan masing-masing akhirnya mereka bisa menikmati waktu berdua juga. Tak ada hal romantis, tapi Eunha merasa semua ini sudah cukup. Cewek itu adalah orang yang cerewet, dia menceritakan hal apa saja yang ia lakukan bersama teman-temannya dan Wonwoo pun menjadi pendengar yang baik.
"June itu lagi ngejar Rose, playboy satu itu akhirnya mau tobat juga"
Wonwoo mengangguk sambil memakan es krimnya
"tapi gak semudah itu buat deket sama Rose"
"kenapa?" tanya Wonwoo penasaran
"dia itu punya trauma sama cowok, jadi ya gitulah"
tanpa Eunha sadari, cowok itu bersmirk mendengar berbagai informasi itu. Ya semakin banyak info yang ia dapatkan semakin mudah dia membalaskan dendamnya.
==
Mina berlari ke halte karena hujan yang deras. Hari ini dia latihan balet dan tidak minta jemput. Ya sebenarnya dia ingin berjalan-jalan sendiri dulu tapi rencana nya gagal total karena hujan lebat. Mina mengecek ponselnya, ada beberapa pesan dari sahabatnya dan juga Mingyu.
Mingyu is calling
baru saja Mina ingin mengangkatnya tapi suara petir yang sangat besar, membuat ia terkejut dan tak sengaja melempar ponselnya. Setelah tersadar Mina segera menghampiri ponselnya yang terlempat beberapa meter dari tempatnya. Baru saja ia ingin mengambil tapi seorang cowok tinggi memberikannya
"ini punya mu?" tanya pemuda itu
"ya, tadi aku tak sengaja melemparnya karena terkejut" ucap Mina sambil mengambil ponselnya ditangan pemuda itu
"terima kasih"
lelaki itu tersenyum, lalu memperkenalkan dirinya.
"ah iya perkenalkan namaku Eunwoo"
"Mina"
mereka berdua berjabat tangan sambil melempar senyuman.
Tempat Lain
Rose menjambak rambutnya karena suara petir yang besar tadi, sekelebat masa lalu nya berputar di pikirannya. Ini begitu menyiksa dirinya, bertahun-tahun seperti orang tak waras, membuat dia lelah.
"Rose" panggil June yang sedang menemani cewek itu diruang dance, Rose tak kunjung menjawab, dia hanya menutup kupingnya dan pandangannya kosong.
"Rose" panggil June sekali lagi
akhirnya June mengguncang tubuh cewek itu "kenapa?" jawabnya lemah
"lo sakit?" tanya June khawatir karena wajah Rose pucat sekali
"gak kok" jawabnya bohong
"mau cerita?"
"hah?" tanya Rose bingung
"ya kali lo mau cerita, karena ya gue masih gak paham sama kejadian waktu lo pingsan dan teriak histeris, lo juga kadang tiba-tiba pandangannya kosong, dan terakhir ini"
Rose menunduk dan air mata nya jatuh. Pasti June ilfeel padanya, siapa coba cowok yang mau dekat dengan cewek sepertinya.
"kalo lo jijik lo bisa tinggalin gue kok" jawab Rose sambil menunduk
"kenapa jijik? justru gue pengen tahu dibalik alasan lo kaya gini tuh apa? kali aja gue bisa bantu menenangkan saat lo kaya gini, lo itu sahabat gue Rose, sahabat itu harus ada saat susah maupun senang"
Rose terharu mendengar itu, selain sahabat wanitanya ber-4. Mungkin 5 cowok ini yang dulu sebagai musuhnya ditakdirkan untuk jadi sahabatnya.
"Makasih hiks" tangis Rose pecah
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhause (97 Line)
FanfictionCompleted Hate, Friendship, Love Hate? Kita gak punya haters adanya cuma lovers eaea #Jungkook (Funky Monkey member) Friendship? Mereka adalah temen terbangsat, nyesel gue ketemu mereka, jadi kaga polos lagi kan #Junhoe (Funky Monkey member) Love...