Malam minggu sudah dijanjikan dengan bersama pak Haji Jakurai, Hifumi, dan Doppo.
Mereka cukup dekat dan biasanya sering berkumpul dikala senggang. Dan diminggu kali ini, mereka akan makan bersama di kamar apartemen Hifumi dan Doppo.
Istilah kerennya mukbang gitu loh.
Setelah berbelanja bahan makanan dan minuman di minimarket terdekat, Hifumi meluncur pulang ke apartemen HM. Pemuda berambut pirang itu juga membeli beberapa kebutuhan di warung Yamada yang hampir satu jam lagi sudah mau tutup di jam 10.
"Chir, kek biasanya, ya. Sekalian rokok."
Yamada sulung menyambut ramah. "Okrek, bang. Mau mukbang lagi, ya??"
"Iya. Lumayan sih, Pak Haji lagi ada waktu setelah pulang dari praktek." ujarnya sembari tersenyum seperti biasa.
Ichiro membungkus semua yang diperlukan dan menyebut nominalnya, sebelum Hifumi membayar.
"Ambil saja kembaliannya. Mumpung tanggal muda."
"Makasih ya, bang!"
Setelah dari warung Yamada yang mulai tutup, Hifumi pun pergi naik ke lantai atas bangunan apartemen yang ia tinggali. Setelah berjalan santai menuju pintu kamar, samar-samar dia mendengar suara ricuh dari dalam.
Oh tidak, apakah jangan-jangan...
Merasakan intuisi yang menyerang, Hifumi langsung mendobrak pintu kamar apartemennya.
"Doppocchin, apa yang—"
Muka tanpa mulut dan hanya mata melotot saja sudah terpampang di wajah Hifumi Izanami.
Apa yang ia saksikan sungguh menakjubkan. Bahkan seperti mengetahui rahasia yang tak harusnya diketahui.
"TAMBUAH LAGI!!!~~"
"Pak, tolong jangan minum lagi! Nanti makin bikin risih tetangga!"
"Akhh!.. Dasar cemen. Harusnya pria bisa minum sampai tuntas! Ayo sini minum juga!"
"Jangan, pak Haji! Dosa! Istighfar, pak! Ya ampun—astaga!!"
Hifumi hanya bisa tercengo ria melihat keduanya berinteraksi. Kamar sudah sedikit berantakan karena ulah Pak Haji Jakurai—yang sepertinya mabuk dan Doppo yang sedang mencegahnya.
Doppo yang menyadari kalau temannya pulang pun meminta tolong dengan histeris.
"Hifumi! Bantuin gue berhentiin pak Haji!! Cepetan!!"
Mendengar itu, bukannya menolong, Hifumi malah meledakkan tawa karena melihat keajaiban ini sampai rasanya ingin menangis juga.
Doppo makin geram. "Woi, jangan ketawa. Tolongin napa—pak, jangan naik ke meja!! Nanti jatoh!"
"PUTER LAGI SLUR!!..~~~"
Jakurai naik ke meja dan menegukkan botol berisi sesuatu yang cair.
Setelah dilihat, itu adalah botol panjang berisikan tuak pemberian teman sesama hostnya.
Astaga, benar-benar tak bisa diduga.
Hifumi mengeluarkan ponsel pintarnya dan mulai mengambil foto sambil masih tertawa, dengan latar belakang pak Haji Jakurai yang mabuk dan Doppo yang menangis memeluk kakinya agar turun dari meja.
Sepertinya malam minggu kali ini sangat panjang dan ramai bagi ketiga penghuni di apartemen HM.
.
.
.TBC
============================
Double up, guys. See you next time!
Regards,
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Serependity Next Door [HypMic FF]
Fanfiction‼️UPDATE SESUKA HATI‼️ HM Apartment yang nyatanya adalah kos-kosan tingkat bermuka apartemen memiliki warganya yang normal dan tak normalnya sendiri. Dari kelelahan batin sang pekerja salesman menghadapi hidup kerja hingga kreasi sate serigala dari...