WARNING! RATED 18+ CHAPTER! MENGANDUNG KONTEN DEWASA JADI DISARANKAN JIKA TIDAK INGIN MELIHATNYA, SILAKAN SCROLL KE CHAPTER LAIN YANG AMAN. TERIMA KASIH!
HM! SIDE STORY 1: HIFUMI X DOPPO
ENJOY!
BON APPḖTIT
.
.
.
Ah, pekerjaan yang melelahkan.
Dia ingin cepat pulang.
Hari ini pun juga membuat seluruh tubuhnya sakit dan butuh istirahat. Namun, ia cukup merasa beruntung karena tidak lembur sehingga bisa pulang cepat ke kediamannya yang dirindukan.
Doppo melangkahkan kakinya menuju apartemen yang ia tinggali setelah masuk ke dalam kompleks bangunan bertingkat.
"Cepat, cepat... badanku sakit semua..."
Kakinya melangkah separuh lemas dan menghela napas, tangannya merogoh saku dan mengeluarkan kunci pintu apartemennya.
Tapi tidak berhasil.
Sedikit bingung, dirinya memutar kenop pintu dan terkejut.
Tidak terkunci.
Curiga akan maling yang masuk menyusup, dirinya membuka dan masuk dengan hati-hati.
"Halo? Ada orang di dalam??"
Terdengar suara langkah cepat dan memunculkan sosok yang ia kenal.
Matanya terbelalak sejenak.
"Hifumi?!"
Hifumi Izanami, sang tetangga sebelah sekaligus sahabat masa kecilnya tersebut berada di pandangan matanya. Dialah pelaku dari penyusupan ke dalam apartemennya, dan Doppo lupa kalau ia menyerahkan kunci duplikat kalau ada keperluan apa-apa.
Lalu kenapa dia masuk kesini?
Dengan langkah sempoyongan nan gontai, tangannya melambai sambil membawa sebotol minuman alkohol di sisi lainnya.
Hifumi terkekeh mabuk dan gelayutan menyambutnya, membuang botol kosong yang berbahan plastik ke lantai.
"Okaeri~~... Doppocchi~..."
"H-Hifumi!! Kenapa kau mabuk-mabukan lagi?! Sensei tidak ikut minum, 'kan?!"
Pemilik nama Doppo Kannonzaka baru saja pulang dari kerja, dan dia disambut oleh teman masa kecilnya yang mabuk. Ia langsung panik dan memegang kedua bahunya.
"Hehehe... Sensei nggak ada, kok~~ Cuma aku doang... Fuehehe~~~..." Ia tertawa dan gelayutan pada Doppo lagi dengan nyaman.
Entah terserang apa, ia pun tanpa tedeng aling-aling mencium leher dan menggesekkan badannya pada pria tersebut.
Dibegitukan dengan spontan, Doppo mengerang pelan merasakan Hifumi menyentuh dirinya. Ia berusaha mendorong Hifumi, merasa risih dengan kelakuannya.
"H-Hifumi, hentikan! Cukup!" ujarnya panik.
"Hng... Doppo kok jahat banget, sih..." Ia memanyunkan mulut dan terdiam, sebalum merasakan timbulan di bawah.
Tangannya menurun dan membuka resleting serta ikat pinggangnya, berjongkok dengan kedua lutut di depan Doppo.
"Hentikan, Hifumi! Jangan!"
Doppo berusaha mendorong dan melarikan diri darinya, namun sayang ia terjebak dan mulai merasakan firasat buruk.
Dirinya sekarang berposisi berdiri dan terpaksa menyender di pintu apartemen, tak menyadari kalau telah terkunci tadi oleh Hifumi yang menggelayutinya.
Nasib malam ini mungkin akan berakhir sakit pinggul dan pantat.
Sementara itu, Hifumi berada di hadapannya—berposisi berlutut dan menahannya untuk kabur. Dibuka resleting celana sang pria dan mengeluarkan milik Doppo yang mulai mengeras.
Dielusnya pelan dan menghasilkan gidikan tertahan dari sang sahabat.
Hifumi menjilat lidahnya sendiri sembari meliriknya nakal. "Kau mudah sekali ereksi... Aku suka itu."
Diplo memerah.
"Ittadakimasu~"
Mulutnya menganga perlahan dan maju.
"Nnh—!~..."
Doppo mendesah panjang begitu dikulum kejantanannya. Ia menengadahkan kepala sambil refleks menjambak pelan rambut pirang pria yang menyantapnya tersebut.
Dbegitukan, Hifumi hanya bergumam dan mengirimkan vibrasi di dalam mulutnya. Hisapannya makin menjadi saat memainkan bola testis milik sang mangsa.
"H-Hifumihh~ Ngh-Ahn!~... Mou.."
"MMphff..~ Nghhf.... Fuah~.. Mnngh...."
Jambakannya makin melemah akibat kelakuannya, kaki pegawai tersebut bergetar karena tak kuat berdiri seakan energi hidupnya dihisap dengan kuluman Hifumi yang melumpuhkannya dalam sekejap.
Sementara itu, sang sahabat masih memanjakannya dan tanpa sadar mengelus miliknya sendiri dari luar celana boxer yang dipakai.
Faktornya bisa jadi karena dirinya mabuk akibat efek alkohol, membuatnya erotis dan kotor di saat bersamaan.
Makin lama, adrenalin libidonya meningkat dan mendekati klimaks.
Doppo sudah memperingatkan dengan desahan tertahan ketika Hifumi masih menyantapnya di bawah bak sosis yang lezat.
"Hifumi, aku mau—!!~~..."
Cairan tersebut memenuhi mulut hangat sang pengulum yang rakus, menghasilkan geraman pelan dan ditelan sebagian.
Beberapa tetes cairan putih jatuh mubazir di lantai dekat sandal dan karpet masuk apartemen.
Doppo yang terengah lemas perlahan hampir melorot, namun tertahan untuk jatuh ketika Hifumi melepaskan kulumannya dan mengecup sekilas, sebelum menggendongnya bak putri.
Dirinya tak tahu harus apa akan serangan dadakan yang ia alami, dan pikirannya sekarang berawan dkarenakan setengah energinya dihisap akibat kegiatan tadi.
Hifumi membuka pintu kamar dengan kaki kanan sebelum masuk dan membaringkan sang pria berambut merah kejinggaan tersebut.
Doppo terlemah tak berdaya di hadapannya dengan berantakan, posisi menggoda.
Pemandangan yang memuaskan.
Lidahnya menjilat bibir dengan sensual.
Time to eat.
.
.
.
fin
====================
Haiii maaf telat ya update nya! Lagi konsen sama TA dan cerita sebelah. semoga asupan pertama ini sebagai pembuka dari saya untuk meramaikan cerita. So how is it? Apakah kurang panas atau justru nanggung? xD
Terima kasih untuk temanku sesama penulis dan RPer yang multitalent. Dialah orang yang mendukung terwujudnya special chapter ini. Tanpanya, daku takkan bisa membayangkan permainan duo Matenrou yg unyu diatas uvu
Untuk yang rikues soal pair lain juga, mohon kesabarannya ya~ pasti dibuatin walau lama jangka waktu pengerjaannya~ Dan untuk soal pic yang dipake, kembali lagi ke artistnya, saya cuma minjem aja dan terima kasih sudah membuat art yang mantul. De best lah.
Btw daku bakalan slow update mulai sekarang karena ingin konsen di kegiatan kuliah jadi maaf ya kalau bakalan ngilang lama, paling sampe agustus /plakk
Anyway, please support me with views, votes, and comments as usual and I'll see you in the next chaps!~
Regards,
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Serependity Next Door [HypMic FF]
Fanfiction‼️UPDATE SESUKA HATI‼️ HM Apartment yang nyatanya adalah kos-kosan tingkat bermuka apartemen memiliki warganya yang normal dan tak normalnya sendiri. Dari kelelahan batin sang pekerja salesman menghadapi hidup kerja hingga kreasi sate serigala dari...