8

1.9K 206 25
                                    

8

Sorry for all the typo here ()

Taehyung baru saja keluar dari kelas terakhirnya, gadis muda bermaraga Kim itu berjalan santai melewati segerombolan gadis-gadis yang entah tengah berkerumun untuk apa. Ia sama sekali tidak tertarik dengan keramaian. Hari ini ia berencana untuk menghabiskan waktunya diperpustakaan kampus, mencoba untuk menyelesaikan beberapa tugas yang sudah hampir deadline. Ah mengingat beberapa tugas yang dimilikinya, membuat Taehyung mendesah lelah, wajahnya jadi agak muram. Bahunya jadi terlihat kuyu menopang sebuah tas ransel berwarna putih, hari ini gadis itu tampil kasual selayaknya mahasiswa pada umumnya, ia hanya mengenakan sebuah kaos putih lengan pendek dan juga celana jins tiga per empat kaki, dan tidak lupa sepasang sneaker putih membalut betisnya, malah terlihat sangat santai jadinya. Sesekali ia menendang kerikil yang kebetulan dilewati, rambut pendeknya yang baru saja ia cat pirang sengaja dipakaikan sebuah topi berwarna merah, katanya agar tidak lepek.

"Nona Kim!!" Sebuah suara melewati pendengaran Taehyung begitu saja, ia sama sekali tak ada niat menoleh, ayolah orang yang bermarga Kim bukan hanya dia saja, bisa saja itu bukan panggilan untuknya.

"Kim Tae!" Okay sekarang Taehyung yakin kalau panggilan itu memang untuknya, sebab saat ini sudah ada yang menahan bahunya.

Taehyung memabalikkan badannya, memiringkan kepala memasang tatapan bertanya pada seorang pria tinggi yang tadi menahan bahunya. Lagi-lagi Taehyung melakukan kebiasaan yang kurang ia sadari bahwa kebiasaanya itu membuatnya jadi sangat imut.

"Astaga kau manis sekaliii." Pria tinggi itu kini sudah menjawil pipi Taehyung yang memang agak chubby itu, tapi gadis Kim itu sama sekali tidak mengakuinya.

"Yak! Beraninya kau menarik pipikuuu!" Taehyung menepis tangan pria tinggi itu.

"Maaf, maaf aku reflek karena kau sangat manis hehe." Pria itu memasang cengiran, tampan sih tapi entah kenapa Taehyung tidak tertarik. Berbeda dengan senyuman si pria kelinci yang saat ini sedang berada dijepang, biarpun menyebalkan tapi Taehyung suka. Eh tunggu dulu, kenapa Taehyung malah memikirkan si kelinci itu, astaga Taehyung mulai gila.

"Hei kenapa alisnya jadi menekuk begitu?" si pria menatap Taehyung bingung.

" eh? Ah tidak bukan apa-apa." Taehyung menggeleng, astaga memikirkan Jeon Jungkook tanpa sadar sering membuat Taehyung jadi bertingkah aneh.

"Ada apa anda memanggil saya, dan apakah anda mengenal saya?" Taehyung bertanya setelah menormalkan kembali ekspresi dan pikirannya.

"Hee? Kau tidak mengingatku, jahatnyaa." Pria tinggi itu memanyunkan bibir, membuat Taehyung geli.

"Astaga tampangmu menggelikan, dan aku merasa tidak mengenalmu jadi aku akan pergi sekarang, permisi." Taehyung membungkuk kecil sebelum membalik meninggalkan si pria tinggi paruh baya, yah Taehyung itu aslinya anak yang sangat sopan kepada orang yang lebih tua hanya mulutnya saja yang memang kurang tersaring.

"Ehh.. tunggu dulu kau benar-benar tidak mengingatku yah. Astaga padahal aku sama sekali tidak bisa melupakan wajahmu itu loh." Si pria kini malah mengikuti langkah Taehyung, membuat Taehyung menatapnya dengan curiga.

"Aku pria yang beberapa waktu lalu menumpahimu kopi, ingat?" Taehyung tampak berpikir sejenak mendengar ucapan si pria.

"Ah kau paman yang waktu itu." Taehyung membuat dahi si pria mengerut.

"Hey, aku tidak setua itu untuk kau panggil paman. Chanyeol, namaku Park Chanyeol." Tanpa sadar langkah kedua manusia itu sudah membawa mereka ke perpustakaan yang memang menjadi tujuan Taehyung.

De Rode DraadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang