14

2.8K 211 38
                                    

14

[Yoongi's POV]

Aku membuka mata dengan malas, as always. Terbangun lantaran sinar mentari yang dengan seenaknya merambat dari jendela kamar yang tepat berada disisi kepalaku. Ah, aku memang tidak memasang alarm semalam, jujur saja tingkat kemalasanku agak bertambah beberapa kali lipat hari ini.

Hari ini adalah hari ketiga yang berlalu semenjak kekacauan yang kubuat pada pesta milik keluarga Park. Tiga hari juga setelah aku mengungkap keberadaan Taehyung, setelah 22 tahun menyembunyikannya. Tiga hari berjalan dengan begitu tenang, agak aneh sejujurnya.

Tentu saja aneh, mengingat si tua Park begitu emosi waktu itu, Aku sudah yakin sekali bahwa kakek Taehyung itu pasti akan membuat masalah. Namun, kenyataannya selama tiga hari ini belum ada masalah apapun yang dapat terdeteksi berasal dari pimpinan grup Park itu.

Bukannya apa-apa, aku ingat saat ia mengetahui hubungan Baekhyun dan Chanyeol dulu, tuan Park langsung ambil tindakan. Dia langsung menemui Baekhyun dan yah tentu saja mulai mengancam Baekhyun. Karena Baekhyun itu tak kalah nekat dari putrinya-kau tahu Taehyung itu fotocopy Baekhyun dari fisik maupun sikap-jelas saja gadis bodoh itu mengancamnya balik saat itu. Sampai si tetua Park mulai menyentuh keluarga kami, Baekhyun akhirnya memilih untuk mengalah.

Baekhyun jelas tak ingin menyebabkan masalah yang lebih besar untuk kami. Walaupun sebenarnya ada masalah sangat besar yang appa dan eomma sembunyikan dari kami semua. Masalah yang menyebabkan kami harus menetap di Daegu, dan Appa harus membangun usahanya kembali dari awal. Appa memang tak pernah mengatakan masalah yang menimpa keluarga kami berasal dari tuan Park, ia hanya mengatakan bahwa ia tertipu oleh seseorang. Namun, kurasa kakak-kakakku jelas tak bodoh.

Chulie dan Jae eonni sudah tahu bahwa ada hal besar yang disembunyikan Appa dan jelas berhubunga dengan pimpinan grup Park. Tapi, tetap saja apa daya mereka saat itu. Mereka hanya anak kuliahan yang kuliahnya pun dari beasiswa. Ditambah lagi dengan kekacauan pada bisnis Appa saat itu, mereka jelas tak ingin menyebabkan masalah yang lebih besar bagi Appa dan eomma.

Jika ditanya apakah kami marah dengan Baekhyun eonni saat itu, kalau aku dan Namjoon sih jelas belum bisa menangkap dengan benar permasalahan yang terjadi, kami masih cukup muda saat itu. Yang kuingat Chulie eonni tidak menegurnya mungkin hampir satu bulan, dan hampir mengamuk saat mengetahui kehamilan Baek eonni andai Jae eonni dan eomma tak menahannya.

Ini sudah tiga hari berlalu loh, tidak ada utusan keluarga Park yang menggangguku ataupun Taehyung. Bahkan pemberitaan tentang keberadaan Taehyung sebagai putri dari Park Chanyeol juga tidak ada, yang ada hanya berita mengenai putra bungsu Park yang berebut seorang gadis dengan pewaris tunggal Jeon. Hum, hebat juga keluarga ayahnya Taehyung itu dapat membungkam mulut para tamu undangan saat itu, dan membuat media hanya memberitakan perebutan yang aku bahkan tak yakin ada.

Ah satu lagi, mereka berhasil mengamankan wajah Taehyung dari media. Tidak ada satupun foto atau video kejadian saat itu. Padahal aku yakin betul ada beberapa orang yang saat itu mengambil hp mereka, entah untuk merekam atau sekedar mengambil foto kekacauan keluarga Park.

Aku memutuskan untuk turun, lapar. Sebelumnya aku sudah mencuci muka dan menyikat gigi kok, iya tidak mandi, aku sedang malas kemana-mana hari ini.

Saat menjajakakan kaki ditangga pertama menuju lantai dasar sebuah helaan nafas lolos dariku. Rumah tinggalku dan Taehyung ini memang tipe rumah yang tidak bersekat, dapurnya pun dapur terbuka. Karenanya dari tangga ini paling atas ini aku sudah dapat melihat sebagian ruang tamu, sepenuhnya pojok meja makan dan sebagian dapur kami.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

De Rode DraadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang