No prolog, cuz I'm lazy😁
Warn : harsh word, no filter.
"Yoongi!" Panggil Jungkook, seragam cowok kelinci itu udah lepek karena keringat.
"Kenapa lo? Dikejar jurig?" Tanya Yoongi heran, sedangkan Jungkook masih atur nafas.
"I-ituhh hah hah Jimin hah."
Yoongi ngerut alis, "Jimin kenapa?"
"Gue liat dia grepe-grepe sama cewek kelas sebelah!"
Yoongi melotot, "Dimana?!"
Jungkook narik tangan Yoongi ke tempat dia liat aksi grepe si Jimin, fyi Jimin itu pacar Yoongi sejak kelas sepuluh.
Mereka sampe di belakang gedung B, salah satu bagian dari BigHit High School yang jarang di datengi siswanya.
"Tuh!" Tunjuk Jungkook, kearah cowok yang sedang asik menggagahi cewek dengan seragam berantakan.
"Ayo samperin." Ajak Jungkook, tapi tangannya ditarik Yoongi ngajauh dari tkp yang berisi desahan.
"Loh loh Yoon?" Jungkook heran, ada gitu pacar lo ngentotin cewek lain depan mata tapi lo kalem aja?
"Udah jangan banyak tanya, gue laper ayo ngantin." Yoongi masih seret Jungkook ke arah kantin, tapi tiba-tiba dia berenti.
"Kook," panggilnya, "Gue mules, lo pesenin gue es lemon ama bakso kosong ya?"
Jungkook ngangguk, "Oke." Katanya terus pergi dari sana, ninggalin Yoongi yang sekarang ngusap mukanya kasar.
"Fuck!"
Terus jalan lagi, tapi bukan ke arah toilet.
"Nghh Jimhh ahh pelanhh ahh ughh"
"Kamu sempit banget sih Nay ahh"
Jangan tanya siapa yang narik rambut Nayeon, partner esek-esek Jimin yang lagi enak-enak nikmatin penis besar nan panjang salah satu cowok most wanted di Bighit.
"Arghh sakit sakit sakit lepasiiinn!" Jerit Nayeon, cewek itu yakin ada rambutnya yang rontok.
"Enak di genjot cowok gue hm?" Tanya Yoongi sarkas, Nayeon melotot horor ke cowok cantik paling pendiem se-Bighit itu.
"Yo-yoongi-" "Arghhh!" Jeritan Nayeon makin jadi, bukan cuma rambutnya yang ditarik, tapi Yoongi dengan santainya dorong bahu Nayeon ke bawah dan bikin cewek itu berlutut di hadapannya.
"Gimana penis Jimin? Enak?"
"G-gue-" Nayeon mengkeret, ga berani natep Yoongi yang lagi natep dia berang.
"Lo tau salah lo apa?" Tanya Yoongi datar, dia ngelirik Jimin yang masih dengan celana melorot sampe dengkul senyum manis ke dia.
"So-sorry Yoon, g-gue-"
"Cukup, beresin tampilan lo. Jackson ga masuk karena sakit, jengukin pacar lo sana."
Nayeon ngangguk, beresin tampilannya yang kacau. Terus pergi dari sana, ninggalin Yoongi dan Jimin dengan penisnya yang bahkan masih ngacung.
"Kamu ribet amat sih Sayang, lagi enak juga." Gerutu Jimin, dengan santainya dia duduk di atas rumput. Inget, tanpa benerin celana seragamnya.
Yoongi jalan ngedeket, "Kamu laper gak?"
Jimin senyum, "Laper, tapi aku ga mau ke kantin kalo ini belum lemes. Ga enak tau Yang berenti di tengah jalan, ngilu asli."
Yoongi ngehela napas, terus berlutut di tengah kaki Jimin yang sengaja di lebarin. "Aku bantu lemesin, abis itu ke kantin oke?"
Jimin sumringah, "Oke." Katanya sebelum narik kepala Yoongi dan raup bibir mungil pink pacarnya itu.
Kantin udah sepi, karena emang jam istirahat udah abis. Tapi Jimin dan Yoongi dengan santai masuk dan mesen makanan, mereka makan diem-dieman.
"Kamu mau kemana pulang sekolah nanti?" Tanya Yoongi, bosan dengan Jimin yang asik sendiri sama hape dan makanannya.
Jimin tanpa noleh ke Yoongi jawab, "Aku ada main sama Taehyung, kamu mau aku temenin kemana?"
Yoongi geleng, ngusap sisa makanan di sudut bibir pacarnya. "Ga usah, aku bisa ke toko buku sendiri."
Jimin lepas hapenya, "Aku temenin mau?"
"Kamu main sama Taehyung ga papa kok, aku bisa sendiri."
"Yakin? Aku bisa kok nemenin kamu Yang."
Yoongi senyum tipis, "Ga usah Jim, aku pergi sendiri aja."
"Ya udah, kalo kamu ada apa-apa telpon aku okey?"
"Uum." Angguk Yoongi.
"Terima kasih sudah datang ke toko kami, silahkan datang lagi." Ujar penjaga kasir di toko buku itu, Yoongi senyum terus keluar dari sana.
Cowok itu nenteng paper bag berisi buku-buku yang udah dia beli, dia berenti di mini market dan beli es krim cokelat mint.
Baru aja keluar dari mini market sambil makan es krimnya langkah Yoongi berenti, kurang lebih 10 meter didepan ada Jimin yang lagi rangkul pundak seorang cewek. Bukan adik Jimin si Jiara, tapi cewek lain. Dan Yoongi ga kenal sama itu cewek, lagipula Yoongi ga mau kenal juga.
Dengan es krim yang sesekali dia jilat Yoongi jalan ngedeketin Jimin sama cewek asing yang ndusel manja di dada pacarnya, Jimin sendiri cuek aja liat Yoongi.
"Yak!" Cewek asing tadi teriak kesel, pasalnya bajunya sekarang belepotan es krim yang dengan sengaja Yoongi lempar ke cewek itu.
"Ups, ga sengaja." Yoongi dengan santai pergi dari sana, ngabaiin cewek yang nyumpah serapah di belakang tubuhnya.
Samar Yoongi bisa denger Jimin ngomong, "Udah sayang, nanti kita ke mall beli yang baru buat kamu. Jangan marah dong, nanti cantiknya ilang."
Yoongi ketawa sinis, "Sekali bajingan bakal selalu jadi bajingan kan?" Gumamnya pelan.
Apa ini? Aloha, maaf lama menghilang. Gue usahain kejar setoran di semua lapak, dukung gue ya semuanya🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMIT [MINYOON]
Fanfiction/DISCONTINUED/ Jungkook suatu hari bertanya pada Yoongi, "Stok sabar lo berapa sih Yoon? Heran gue liat lo ga putus-putus sama si kampret Jimin." Yoongi cuma ngedik bahu, entah dia sendiri ga tau stok sabarnya berapaan. But, setiap orang punya batas...