PART 1

15.2K 358 15
                                    

Kringggg....kringggg...kringggg ..... kringggg...kringggg ..... kringggg...kringggg .....

kringggg...kringggg ..... kringggg...kringggg ..... kringggg...kringggg ..... kringggg...kringggg .....

Terlihat tangan keluar dari gundukan selimut di tempat tidur sambil meraba-raba meja disamping tempat tidur "klik', berhentilah bunyi yang membuat kegaduhan dipagi hari yang cerah itu.

1,5 jam kemudian alunan lagu You are my reason dari Callum Scott yang dipasang sebagai ringtone HP pemilik kamar itu terdengar tiada henti, mahluk dalam gundukan selimut mulai bergerak,

"H..." belum selesai diucapkan

"Alyaaa....kamu dimana? jangan bilang kamu baru bangun, kamu mau bolos kuliah Mr. Killer?"

"Apaan sich teriak-teriak, ini masih subuh, bekerku saja belum bunyi. "

" Gak salah ini sudah jam 7.30, 30 menit lagi kelas dimulai dan kamu masih bilang ini subuh.." "Al....Al.... Alll....?" belum selesai si penelepon menyelesaikan kalimatnya, Alya mahluk dalam gundukan itu langsung terduduk dan saat melihat kearah jam beker dia langsung melocat dan melempar handphone ketempat tidur lalu berlari menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Alya Carolina Rossaline,usia 20 tahun, mahasiswa penerima beasiswa semester 6 di salah satu universitas ternama, pekerja part time di café Santorini, guru private dan sesekali menjadi freelance EO, hidup tanpa orang tua membuat Alya harus bekerja sambil sekolah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Awalnya Alya hidup bahagia dan sederhana dengan kedua orangtuanya sampai mereka meninggalkannya di usianya 10 tahun dalam kecelakaan beruntun yang memakan banyak korban lain selain orangtuanya, dia diasuh oleh keluarga kakak ibunya, pada usianya ketiga belas paman menginggalkan dia  dan tantenya dengan membawa semua hartanya dan warisan dari orang tuaku yang di percayakan padanya sebagai wali Alya, setahun kemudian tantenya menikah dengan seorang duda beranak satu yang seusia dengannya, awalnya berjalan dengan baik sampai setelah kelulusannya dari SMP terjadi kejadian yang membuat Alya terpaksa meninggalkan rumah tantenya itu untuk hidup mandiri.

Alya memarkiran sepeda motornya dan langsung berlari menuju kelas Mr.Killer, julukan yang diberikan oleh mahasiswanya untuk dosen yang paling disiplin dan paling suka memberi nilai D pada mahasiswanya yang menurutnya tidak layak. Alya melihat si killer sedang berjalan didepanku menuju ke kelasnya, gawat...dikerahkannya segala kemampuan berlarinya untuk menyalip si killer, walau tampak tidak sopan tapi dari pada di larang masuk kelas. Tepat dia duduk dan belum juga selesai mengatur napas sikiller sampai didepan pintu, "Lembur lagi? Tiara sahabat Alya sejak SMU dan orang yang tadi pagi menelpon Alya berbisik. "Ada job semalam" sahut Alya. Sikiller yang memiliki pendengaran super melirik mereka.

"Saya akhiri perkuliahan hari ini dan minggu depan tiap orang harus mengumpulkan makalah pembahasan dari materi perkuliahan hari ini minimal 30 halaman" kata sikiller dan mendapat anggukan dari para mahasiwanya dan kemudian disusul curahan hati setelah si dosen meninggalkan kelas.

"Ini dosen gak pernah kasih mahasiswanya ketenangan hidup dech"

"Dipikir 30 halaman itu gampang apa...apa nih dosen nyambi jadi pengepul kertas ya?"

"Kalo ini bukan mata kuliah wajib sudah ku lepas dari awal semester"

Dan banyak lagi komentar lain mengiringi langkah di dosen killer.

"Job apaan semalam sampai kamu telat bangun? Tiap hari kamu gak capek apa kerja dan kuliah" Tiara mengomentari Alya sambil minum orange juice pesananya di meja pojok kantin langganan. Alya yang sedang menikmati nasi campur ayam kare mengangkat kepalanya dan memandang Tiara dengan tatapan malas dan melanjutkan kembali makannya. "Oii....aku ini ngomong sama kamu Alya bukan sama tembok"

Lovely CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang