Part 5

6.9K 286 3
                                    

Sejak siang setelah dia merevisi gambar rencana renovasi kost Alya dan memastikan CCTV tambahan yang terpasang di penthousenya sudah tersambung langsung ke tablet gadisnya Stevan sudah tidak sabar menunggu dan melihat Alya, namun saat dia akan makan malam dengan relasi bisnisnya dia melihat foto dimana gadisnya dipeluk seorang lelaki, pemandangan itu membuat raut wajahnya terlihat gelap. Nick yang menyadari hal itu langsung, menghubungi Nelson, orang yang kepercayaannya untuk mengkoordinir pengawasan Alya, tak lama kemudian dia menghampiri Stevan, dan berbisik untuk menginformasikan bahwa lelaki yang di foto tersebut adalah Kakak dari Tiara,sahabatnya yang sudah menikah dan memiliki seorang putra. Tetapi Stevan tetap tidak suka melihat gadisnya dipeluk lelaki lain. Stevan ingin segera mengakhiri makan malam itu karena dia ingin menyambut kedatangan Alya di penthousenya.

Sampai malam Stevan menunggu tidak ada pergerakan didalam penthousenya, dan dari laporan terakhir anak buahnya, Alya belum meninggalkan rumah sahabatnya bahkan rumah tersebut mulai gelap karena penghuninya keliatannya telah tertidur.

Keesokan pagi nya, Alya ditemani Tiara menuju ke apartement yang akan ditinggalinnya sementara, sesampainya di lobby, Alya menuju ke penjaga di sana untuk menanyakan kunci yang katanya dititipkan disana. Ternyata dia diebri amplop yang didalamnya terdapat secarik kertas yang berisi 6 digit angka pin dan tertulis juga bahwa Alya diijinkan merubah pin untuk kenyamananya dan bagaimana cara merubah pin tersebut. Saat mereka akan bejalan menuju ke lift, penjaga tersebut mengatakan bahwa lift yang bisa mengantarkan mereka ke atas adalah lift khusus yang ada disebelah pojok kanan. Mereka memasuki lift tersebut dan saat akan menekan tombol lantai yang dituju mereka menyadari lift ini hanya menuju ke penthouse, bukan apartement standart, mereka berdua saling berpandangan tanpa bisa berkata-kata, Tiara yang biasanya heboh kali ini benar-benar terdiam.

Sesampainya mereka di lantai yang dituju setelah keluar dari lift, terdapat lorong pendek yang mengarah ke pintu, didepan pintu Alya memasukkan 6 digit yang tertulis dan pintu terbuka.

Jika saat di lift mereka tidak bisa berkata-kata, begitu memasuki pintu mata mereka membesar dan Tiara akhirnya mendapatkan kembali suaranya. "Astaga!!!!!! Alya ini penthouse mewah bukan apartemen, ya, ampun kamu akan tinggal disini, Alya kamu beruntung sekali.Dapurnya lengkap sekali cocok buat kamu yang suka masak, eh, lihat balkonnya besar sekali,"sambil terus berkata-kata Tiara memutari ruangan-ruangan di lantai 1 yang ada di penthouse tersebut. Alya yang sedari awal hanya berdiri di depan pintu tersadar, dia melihat ada kertas di hiasan kaca samping pintu masuk. Alya membaca pesan di kertas itu, dia langsung menarik tangan sahabatnya supaya tidak berkeliling, karena bagi Alya, dia hanya menumpang sementara untuk tidur, dia tidak ingin mengotori dan tidak berniat menggunakan fasilitas lainnya kecuali kamar dan kamar mandi. Dia langsung menarik Tiara menuju kelantai menuju ke kamar yang akan ditempatinya sesuai instruksi dikertas pesan. Saat membuka pintu kamar tersebut mereka berdua kembali terkagum-kagum dengan interior dan kondisi kamar tersebut, kamar itu memiliki kaca lebar yang langsung bisa melihat pemandangan luar, tempat tidur ukuran king size, kursi set sofa dan meja kerja. Disisi lain terdapat pintu menuju ke ruang ganti dan kamar mandi yang tidak kalah lengkap dan mewahnya. Alya melihat bahwa baju-baju dan buku-buku kuliahnya sudah tersusun rapi dilemari dan diatas meja.

"Al, ini bener-bener mewah. Aku tidak pernah masuk dan melihat penthouse semewah ini". Kata Tiara

"Aku juga gak menyangka jika yang dikatakan apartement akan semewah ini bayanganku hanya apartement kecil tipe studio" sahut Alya sambil tangannya mengeluarkan HP dari tasnya. Dia mencoba menghubungi Pak Supri.

"Halo, selamat pagi Pak, ini Alya. Ini saya baru sampai di apartement yang alamatnya bapak kirim kemarin, ini tidak salah ya pak, saya keliatannya tidak bisa tinggal disini, terlalu mewah pak" kata Alya.

"Eh, nak Alya. Gimana ya nak, kemarin pemiliknya sudah bilang tidak masalah, nak Alya tidak perlu sungkan. Dia merasa bersalah dan bertanggung jawab karena setelah semua penghuni mendapat tempat hanya nak Alya yang ketinggalan. Tempatin saja disana nak, lagian hanya sementara, nanti begitu renovasi selesai kan nak Alya kembali kesini" kata Pak Supri.

Lovely CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang