Stevan terbangun saat dia merasa HP nya bergetar, dia melepaskan pelukan di tubuh kekasihnya dan dengan pelan turun dari tempat tidur, menerima panggilan telepon dan berjalan menuju ke kamar mandi. Setelah dia mandi dia masih melihat kekasihnya bergelung dalam selimut, dia senang karena dia adalah orang pertama yang membuat Alya merasakan orgasme, dan permainan mereka semalam kelihatannya benar-benar menguras tenanga kekasihnya. dia ingin membiarkan Alya tidur tetapi dia harus segera memindahkan Alya ketempat yang aman, dia tidak ingin kejadian kemarin terulang kembali. Dia mendekati kekasihnya dan mulai membangunkannya.
Alya terbangun karena dia merasa seseorang membelai pipinya, dia membuka mata dan mendapati Stevan duduk dipinggir kasur, mereka saling tersenyum, "Morning honey" Stevan memberi kecupan ringan di kepala dan bibir Alya.
Saat Alya mulai sadar sepenuhnya dia mengingat kelakukannya semalam dan dia langsung menarik selimut menutupi kepalanya.
"Honey.....kamu mau bangun dan mandi sendiri atau perlu aku bantu mandikan, walau aku tidak jamin dikamar mandi nanti kamu tidak akan menjerit-jerit lagi seperti semalam" goda Stevan
Alya langsung duduk sambil menahan selimut di dadanya, dia membalas godaan Stevan "Dasar mesum...semalam rasanya suara jeritan bukan hanya dari aku, tetapi kamu juga menjerit dan memintaku bergerak cepat " Setelah dia membalas perkataan Stevan dia langsung turun dari tempat tidur dengan berbalut selimut.
"Mengapa kamu menutupinya dengan selimut, bukankah semalam kita sudah saling melihat dan mempelajari bentuk tubuh masing-masing, bahkan aku ingat dititik mana kamu akan mendesah" sahut Stevan sambil memeluk Alya dari belakang
"Lepaskan, Van.... aku sudah tidak tahan ingin mengeluarkannya....di kamar mandi" Alya mendorong Stevan melepaskan selimut yang menghalangi jalannya tanpa malu dan lari kekamar mandi. Dia benar-benar ingin pipis makanya dia tanpa malu lagi dia telanjang didepan Stevan.
"Hahahahahaha........." Stevan tertawa terbahak-bahak, "Al,...kamu mau kubantu mengeluarkannya?"
"Tidak perlu ini sudah keluar dan lega sekali" teriak Alya dari dalam. Dia tau Stevan menggodanya, makanya dari pada dia malu dan Stevan akan semakin gencar menggodanya, maka dia akan menghadapinya dengan berani dengan membalas godaan mesum kekasihnya.
Alya langung mandi, mengosok gigi dan saat akan keluar dia kembali sadar dia tidak membawa pakaian, dia membuka pintu kamar mandi mengintip dan dia tidak melihat Stevan di kamar, dia langsung keluar dengan hanya berlilit handuk. Dia menuju ke lemari mencari pakaian dalam. Saat dia selesai menggunakan pakaian dalamnya dan akan mengambil pakaian rumah, Stevan masuk kedalam kamar berjalan santai dan memeluk kekasihnya, "Kamu menggodaku lagi, honey"
"Siapa juga yang menggodamu, aku sedang berpakaian Stevan....dan kenapa kamu suka sekali memelukku seperti koala, lepaskan Van, biarkan aku berpakaian"
"Koala? Kamu menyamakan kekasihmu dengan hewan pemakan daun itu? Tega sekali honey...." sahut Stevan, dia melepaskan pelukannya dan berdiri bersanadar memandang Alya berganti pakaian.
"Koala itu binatang imut, sayang. Dan aku menyukainya"
"Honey, kenapa kamu suka membuat jantungku berdetak tidak stabil walau hanya dengan tatapan, perkataanmu dan kelakuanmu"
"Kamu pikir jantungku tidak mengalami hal yang sama? Apa itu tandanya kita tidak boleh berdekatan, karena membuat jantung kita tidak sehat?"
Mendengar jawaban Alya, Stevan langsung melangkah mendekati Alya menariknya dan mengecupnya, setelah puas dia melepaskannya dan berkata dengan tegas, "Aku tidak suka dengan perkataanmu itu, aku tidak mau berjauhan denganmu, biarkan saja jantung kita berdetak tidak stabil, itu menandakan kita saling membutuhkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely CEO
RomanceNama, tempat, dan jalan cerita di novel ini hanya fiksi dan khayalan penulis, mohon maaf jika ada persamaan nama dan tempat dalam cerita ini. Alya Carolina Rossaline Seorang wanita yang membawa luka dihatinya, semakin tampan atau semakin kaya seora...