Hari itu adalah hari dimana jadwal pertemuan yang direncanakan Stevan dilaksanakan, Alya mengikuti Stevan menuju ke ruang meeting di hotel WW yang terhubung dengan penthouse, saat melewati lobby Stevan berhenti dan memandang Alya,"Ingat tempat ini?"
Alya tertawa saat mendengar pertanyaan suaminya itu,"Haruskan kamu mengingatnya?"
"Harus, honey...jika perlu karpet yang membuatmu masuk dalam pelukanku ini kusimpan sebagai kenang-kenangan"
"Hahaha....ada-ada saja....apa perlu kita mengulang kejadiannya?"
"Jangan....tidak sekarang honey...kamu jangan lupa kondisimu sekarang, aku tidak ingin membahayakan kalian bertiga, nanti saja saat twins sudah lahir"
"Hahaha...ayo...mereka pasti sudah menunggu kita, sedangkan kita asyik bernostalgia disini"
"Baiklah honey...tetapi..."Tiba-tiba Stevan memutar Alya dan menarik tengkuknya dan menyambar bibir istrinya itu.
"Evan...apa-apan....malu dilihat banyak orang" Setelah ciuman berakhir Alya langsung menyembunyikan wajahnya di dada Stevan.
"Aku ingin merealisasikan apa yang ingin kulakukan saat kamu jatuh dalam pelukanku dulu, Biarkan saja mereka melihatnya...kamu istriku honey...tidak perlu malu, ayo kita menghadapi mereka sekarang" Sahut Stevan sambil tersenyum senang.
Orang-orang yang ada di lobby tersenyum melihat kejadian itu, dan para karyawan yang mengenal Stevan sebagai bos besar mereka sejak awal Stevan masuk dalam lobby sudah heran karena melihat wajah Stevan yang tersenyum, mereka tidak menyangka bos besar mereka yang biasanya terlihat dingin bisa terlihat begitu hangat apalagi sekarang mereka melihat Ny.Stevan Wide secara langsung, orang yang bsia membuat bos besar mereka terlihat begitu bahagia. Mereka kaget melihat Ny.Wide yang mereka kira seperti wanita sosialita yang bergaya ternyata jauh dari bayangan mereka, memang jika dari foto-foto yang tersebar Ny.Wide terlihat sangat anggun dan cantik, tetapi saat mereka melihat langsung sangat berbeda, Ny.Wide terlihat sangat sederhana, cantik, manis dan seksi.
Sampai di dapan ruang pertemuan, Stevan memandang Alya, "Siap?,jangan sampai kehadiran mereka membuatmu mengingat luka lama dan tertekan, ingatlah sekarang ada aku dan twins yang akan mendampingi dan mendukungmu "
"Yup....aku yakin kamu pasti akan mendukungku, apalagi ada twins didalam diriku sekarang, ayo..."
Mereka memasuki ruangan dan melihat Irawan Dirgantara langsung berdiri saat melihat ekdatangan mereka, Irawan langsung mendekat dan ingin memeluk Alya, tetapi Stevan tidak menghalanginya, "Alya sayang....aku pamanmu, kamu mungkin tidak pernah melihatmu, tetapi aku selalu mencarimu setelah kematian revan adikku, kamu kemana saja selama ini, jika bukan karena pemberitaanmu di media aku tidak akan menemukanmu. Sejak mengetahui kamu dimana aku ingin menemuimu tetapi kamu katanya kamu sibuk sampai tidak bisa menemuiku,aku bahagia sekali sekarang bisa menemuimu"
Alya hanya memandang Irawan, dia melihat memang ada kemiripan dengan papanya, tetapi sorot mata pamannya lebih terlihat angkuh, "Maafkan saya, saya tidak mengetahui jika masih memiliki seorang paman, karena sepengetahuan saya papa telah dibuang oleh keluarga besar bahkan jika aku tidak salah, prihal itu diumumkan di media, jadi karena itu saya tidak pernah merasa memilki paman, oleh sebab itu saat dikatakan paman ingin menemui saya, saya tidak percaya, karena saya memang tidak memilikinya, hanya saja suami saya ini yang mengatakan mungkin saya harus menemui paman untuk memastikan"
"Oh...ini suamimu Alya.....perkenalkan saya Irawan Dirgantara" Irawan langsung mengulurkan tangan ke Stevan, dan oleh Stevan dengan santai uluran tangan itu disambutnya, "Alya, apakah suamimu bisa berbahasa Indonesia?"
"Tidak bisa, paman" Alya sengaja mengatakan hal itu sebenarnya dia mengetahui suaminya itu bisa mengerti bahasa dan bisa mengucapkannya tetapi tidak lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely CEO
RomanceNama, tempat, dan jalan cerita di novel ini hanya fiksi dan khayalan penulis, mohon maaf jika ada persamaan nama dan tempat dalam cerita ini. Alya Carolina Rossaline Seorang wanita yang membawa luka dihatinya, semakin tampan atau semakin kaya seora...