Alya mendapat kiriman pesan dari Nelson dua hari sebelum dia diharuskan berangkat. Dia akan ditempatkan sebagai analis data WWG kantor pusat. Nelson berpesan dia hanya perlu membawa barang-barang pribadi seperlunya dan sisanya akan disediakan ditempat dia bertugas. Nelson akan menjemput Alya di penthouse untuk langsung ke bandara.
"Al, kenapa berangkat duluan kan enak kalau kita bisa berangkat bersama? Tiara masih tidak terima Alya berangkat lebih dulu, saat dia membantu Alya berkemas di masih saja mengajukan protesnya.
"Tiara...dari tadi kan sudah kubilang, ini semua keputusan perusahaan, bagaimana mungkin aku menolaknya, lagian minggu depan kamu juga kesana kan?"
"Tapi Al, aku tetap tidak terima...nanti sampai disana kamu harus segera mengirimkan alamat tempat tinggalmu. Kamu harus ingat Al, disana ada Dave yang bisa membantu jika terjadi masalah, dan kamu tidak boleh malu meminta tolong padanya. Aku sudah berpesan padanya untuk menjagamu, berikan jadwal penerbanganmu, biar Dave bisa mengatur penjemputan" Tiara benar-benar tidak tega Alya pergi lebih dulu, karena ini adalah pernerbangan pertama Alya keluar negeri.
"Iya, Ra...kamu tenang saja. Kalau sampai ada masalah aku akan menghubungi Dave, dan soal jadwal penerbangan aku hanya diinfokan akan dijemput jam 19.30, dan segalanya sudah disiapkan termasuk pengaturan penjemputan selain itu Nelson akan berangkat bersamaku, jadi kamu tenang saja" Sahut Alya.
"Nelson berangkat bersamamu?, Wah Al, kamu benaran keterima magang di WWG kan bukan untuk jadi TKI sampai pergi magang saja harus didampingi pengurus?"
"Kan sama saja Tiara, aku magang di NY sama artinya aku jadi TKI disana."
"Benar juga ya, Cuma TKI elite" sahut Tiara sambil tertawa. "Tapi Al, kenapa kamu menyusun semua barang-barangmu, bukankah kamu hanya pergi magang, bukan pindahan"
Akhir pekan sebelumnya Alya mendatangi kostnya untuk melihat perkembangan renovasinya, dia kuatir saat dia magang di luar negeri sudah waktu kembali ke kost. Ternyata pembangunanya mundur karena pemilik benar-benar membangun ulang dengan alasan pondasi tidak kuat dan sudah banyak bagian bangunan yang dimakan rayap. Alya bepesan pada Pak Supri bahwa dia sudah merapikan barang-barangnya di apartement dan dia minta tolong jika pembangunan selesai dan mereka harus kembali sebelum dia kembali dari NY, barang-barangnya sudah siap dipindahkan.
"Aku hanya mempersiapakan segala kemungkinan,Ra. Kemarin aku sudah bilang ke Pak Supri jika kost nya siap dan aku belum kembali, jasa pindahan tinggal mengangkut barang-barangku."
Di hari keberangkatannya Alya sudah bersiap di lobby sebelum pukul 19.30. Saat Nelson tiba, dia kaget melihat Alya sudah menunggunya, jika bosnya tau wanitanya menunggu dan mengangkat kopernya sendiri, bosnya pasti akan marah besar. Nelson sudah mendengar dari Nick bahwa wanita ini adalah calon majikannya jadi harus dilayanin dengan baik. Secepatnya dia menghampiri Alya, sebelum Alya kembali mengangkat kopernya. "Hanya ini barang yang dibawa, Nyonya?"
"Nelson, kamu memintaku memanggilmu tanpa sebutan tuan tetapi mengapa kamu melakukan hal yang sama. Aku bukan atasanmu dan aku risih mendengar panggilan itu." Alya protes saat mendengar Nelson memanggilnya dengan sebutan 'Nyonya'.
Nelson hanya bisa tersenyum, dia tidak berani berkomentar terlalu banyak. Dia membuka pintu bagian belakang dan mempersilahakan Alya masuk, kemudian dia memasukkan koper ke bagasi dan duduk disamping sopir.
Alya sebal karena Nelson sepertinya tidak pernah menganggap omongannya, dia selalu diam saat Alya menanyakan sesuatu secara terperinci, dia memperlakukan Alya seperti majikannya.
Sesampainya di Bandara, Alya diarahkan menuju pintu keberangkatan dan langsung menuju ke pesawat, sesampainya di dalam pesawat Nelson menunjukan kursi yang akan Alya tempati, ini memang pertama kalinya Alya naik pesawat ke luar negeri, tetapi bukan pertama kali dia naik pesawat, dia tau kursi yang didudukinya sekarang adalah kursi kelas bisnis. Setelah Alya duduk dia melihat Nelson berjalan ke kursi lain dibelakangnya, tak lama dia mendengar pintu pesawat akan ditutup, dia melihat kebelakang dan sampingnya karena dia duduk dikursi terdepan, kursi-kursi itu kosong. Nelson duduk dibaris tengah belakang Alya, dia merasa heran mengapa kursi disekitarnya kosong tetapi dia yakin jika dia bertanya pada Nelson dia akan diabaikan.
Setelah menempuh perjalanan lebih dari 20 jam, sampailah mereka di bandara JFK,New York. Alya terkagum-kagum melihat bandara tersebut dan tanpa dia sadari dia sudah dituntun Nelson menuju ke mobil yang telah siap didepan pintu keluar. Dia bertanya pada Nelson apakah mereka akan langsung menuju ke kantor, Nelson mengatakan bahwa dia akan mengantar Alya penthouse WWG yang menjadi tempat tinggal Alya selama di NY, dan Alya diminta untuk beristirahat dulu hari ini, besok Alya baru akan mulai bekerja.
Sesampainya di penthouse, Alya kembali dibuat kagum dari gedung sampai interior penthouse sangatlah mewah. Nelson menyerahkan sebuah handphone yang terlah terdaftar atas nama Alya untuk dipergunakan selama di NY dan mengatakan jika Alya membutuhkan sesuatu atau ingin jalan-jalan harap menghubungi dia, dia akan mengaturkannya buat Alya. Di penthouse sudah tersedia makan siang dan untuk makan malam Alya diberikan pilihan memasak sendiri karena di penthouse sudah tersedia bahan makanan atau jika Alya tidak ingin memasak dia bisa menelepon Nelson, Nelson akan membawakan atau mengantarkan makanan yang Alya inginkan.Sebenarnya Alya sudah mengatakan ke Nelson untuk langsung ke kantor saja karena dia sudah cukup berisitrahat saat di pesawat, tetapi jawaban Nelson membuat Alya tercengang. "Maaf, nyonya. saya diperintahkan mengantarkan nyonya ke penthouse untuk beristirahat dan besok saya akan menjemput nyonya untuk mulai bekerja, selain itu Mr.Wide besok baru akan ada di kantor, hari ini beliau masih di California untuk urusan bisnis. Mulai besok anda akan bekerja langsung dibawah pengawasan Mr.Wide."
Sepeninggalan Nelson, Alya mengirim pesan untuk Tiara menggunakan handphone yang diberikan Nelson, karena dia melihat nomor Indonesianya tidak aktif.
Alya
Ra, ini nomorku di NY. Aku tinggal di penthouse WWG, besok pagi aku akan mulai bekerja, hari ini aku hanya disuruh beristirahat, untuk menghilangkan jet lag. Sampaikan sama mama dan papa, aku sudah tiba dengan selamat ya.
Tiara
Astaga Alya, kamu sudah punya nomor NY, aku akan memberikan nomormu ini ke Dave. Hari ini kamu istirahat saja dulu biar besok bisa keliatan tambah cantik. Lagian ini kan sudah jam tidur kalau mengikuti jam Jakarta. Eh, lupa untuk makanan gimana, apakah didekat sana ada tempat makan? Atau aku suruh Dave mengantarkan makanan atau sekalian menjemputmu dan mengajakmu jalan-jalan? Bagaimana perjalananmu? Nyaman? Tidak mabuk udara kan?
Alya
Tidak perlu, Ra. Ini makan siang sudah disiapkan dan setelahnya mungkin aku akan merapikan bawaanku, mandi dan beristirahat. Untuk makan malam nanti mungkin aku akan masak yang ringan-ringan mengingat di sini sudah disiapkan bahan mentahnya. Aku malas keluar, Ra. Nanti saja kalau kamu sudah disini baru kita jalan-jalan. Perjalananku nyaman apalagi duduknya di bisnis class yang tidak banyak orang jadi bisa tidur dan benar-benar santai.
Tiara
Alya....kamu rejeki banget, jadi TKI elite di WWG dengan segala fasilitas kelas satu. Sekarang kamu cepat makan dan cepat beristirahat, aku juga mau tidur dulu, besok ujian pagi. Bye cintaku.
Alya
Ok, sayangku Tiara.
Nick memandang bosnya dengan tatapan bertanya-tanya, sejak mengenal wanita itu, Bosnya berkelakuan seperti remaja jatuh cinta dan memerintahkan hal-hal aneh bahkan dapat melakukan pengintaian dan penguntitan. Kemarin setelah dia menyampaikan bahwa penthouse untuk wanita itu siap, bosnya langsung meninggalkan pekerjaannya untuk menuju ke penthouse tersebut, dia berkeliling memastikan segala sesuatunya, bahkan isi kulkas dan dapur semua tidak terlepas dari pemeriksaannya. Ruang kerja yang akan ditempati wanita itupun tidak terlepas dari pemeriksaannya, bosnya memastikan semua yang dibutuhkan tersedia.
Stevan sedang dalam mood bahagia, karena besok dia akan segera bertemu dengan wanitanya, dia melihat wanitanya sudah tertidur di penthousenya. Dia sudah tidak sabar untuk menanti esok hari, sebenarnya dia ingin mejemputnya dengan pesawat jetnya, tetapi pertemuan dengan rekan bisnisnya di California tidak bisa ditunda, akhirnya terpaksa dia menyerahkan pada Nelson dan dia meminta tidak boleh ada yang duduk disekitar wanitanya di pesawat, dia tidak ingin wanitanya duduk bersama orang lain terutama lelaki lain. Saat dia membaca pesan Alya-Tiara, dia sempat emosi karena melihat Tiara akan meminta Dave Collins membawa wanitanya berjalan-jalan, tetapi jawaban wanitanya membuat dia kembali tersenyum.
"See you tomorrow honey"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely CEO
RomanceNama, tempat, dan jalan cerita di novel ini hanya fiksi dan khayalan penulis, mohon maaf jika ada persamaan nama dan tempat dalam cerita ini. Alya Carolina Rossaline Seorang wanita yang membawa luka dihatinya, semakin tampan atau semakin kaya seora...