Naila memiliki kemampuan itu sejak ia menginjak kelas XI.
Padahal Naila tidak ada turunan Indigo dari keluarganya.Tapi sekarang Naila telah menerima kemampuannya itu dengan ikhlas walau masih ada rasa takut ketika melihat 'Hantu'.
Matahari kembali bersinar menyinari kamar seorang gadis cantik yang tengah tertidur lelap,membangunkan mimpi indah gadis tersebut. Ya gadis itu adalah Naila si indigo.
"yah, pagi pagi udah disambut hal yang tidak menyenangkan"ucapnya sembari mendengus"eh kunyuk emang gue apaan, gue kesini disuruh mamah buat bangunin lo"
"iya iya"sambil beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi
"tutup pintunya kampret"teriaknya dari kamar mandi
"abang sendiri dibentak, dasar adek laknat lo"ucapnya sembari mengelus dada
Selesai membereskan persiapan berangkat sekolah,naila segera beranjak pergi ke tempat makan untuk melaksanakan ritual sarapannya.
"pagi semua... "dengan suara emasnya naila berteriak sekencang kencangnya sambil menyelipkan rambutnya
"astagfirullah,nih telinga bakal tuli dah"
" Hehe, bang itu dibelakang lo ada siapa? "
Sontak semua orang yang ada disana melihat ke arah orang yang ditunjuk, dan orang yang ditunjuk mukanya menjadi pucat.
"becanda, gitu aja udah pucet tuh muka" senyum memperlihatkan giginya yang rapih"kampret lo dek"
Setelah selesai sarapan naila berangkat sekolah sembari bersenandung kecil di dalam mobil milik kakaknya. Dan sampailah naila ke depan pintu gerbang sekolah.
Naila langsung keluar dari dalam mobil tanpa mengucapkan sepatah kalimat kepada kakaknya."hai nai" sapa murid yang mengenal naila
"hai juga" balas naila dengan senyum ramahnya
Dengan jalan yang ringan naila berjalan menuju kelasnya sembari bernyanyi nyanyi kecil sambil menggerakan jempolnya seperti berjoget dangdut.
"naiiiii" naila terlonjak kaget ketika mendengar teriakan panggilan namanya dari belakang. Sampai sampai naila berhenti berjalan.
"dorrr"
"eh kampret gue kira- "
"kira apa? dari tadi gue panggil gak denger denger,emang lagi nyanyi in lagu apasih? pasti dangdut yah, soalnya jempol lo gerak gitu kayak joget dangdut. "
Mendengar ucapannya dipotong naila mendengus kencang
" salah BESAR, gue mah lagi nyanyi
K-pop korea "sambil menekan kata BESAR" buset dah punya temen blangsak amat gue" ucap kinar
Melanjutkan perjalananya kembali menuju kelas sambil becakap cakap sehingga tak terasa sudah sampai di bangku masing-masing.
Setelah beberapa lama bel pun berbunyi menandakan akan dimulainya jam pelajaran.Saat akan memulai jam pelajaran kedua tiba tiba bulu kuduk naila meremang menandakan bahwa ada makhluk tak kasat mata berada di dekatnya.
"kin, lik" naila memanggil sahabatnya yang berada di depan bangkunya.
"apa? "tanya mereka bersamaan sambil menoleh ke belakang dengan suara yang dikecilkan takut guru yang sedang menjelaskan mendengar mereka mengobrol
"ini emang dingin atau dingin karena 'sesuatu'?" tanya nya sambil menggerakkan tangan yang dibentuk pis
"yang merinding itu, gurunya nyamperin kita! " jawab alika dengan menekan setiap kata dengan suara yang kecil
" mampus" ucap mereka bersamaan ketika melihat guru yang tadi menjelaskan di depan kelas tengah berada di belakang naila
"eh ibu.. " sapa mereka sambil cengar cengir
" kalian dihukum"
"kenapa dihukum bu, ap-"belum selasai naila bicara bu siska memotong ucapan naila
"jangan pura pura amnesia naila" jawabnya dengan ekspresi datar yang membuat siapapun merasa takut
"siap bu, tenang saja mau bersihin koridor, 5 kali lari dilapangan yang panasnya amboyyyy, atau yang mana bu?, dipilih dipilih" seru kinar sambil memperagakan gaya seles seles tanah abang.
Semua yang ada dikelas tertawa ngakak setelah mendengar ucapan kinar yang memberi pilihan kepada bu siska.
"diam kalian semua, kalian dihukum membersihkan toilet yang ada dibelakang dekat gudang titik" ucap sang guru sambil tersenyum penuh ancaman
Lastas 3 orang tersebut melotot ketika mendengar akan membersihkan toilet belakang. Mereka pun merayu agar hukuman mereka tidak membersihkan toilet belakang dekat gudang terebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet indigo
Teen FictionKisah perjalanan hidup naila si indigo berubah setelah kedatangan kaka kelasnya yang terus mengganggunya Karena indigo nya-lah, naila bertemu dengan 'dia' Mengalami luka yang sulit untuk disembuhkan karena 'dia' Apakah naila akan berakhir bahagia...