"Maaf udah bikin kalian semua khawatir." Ujar Chungha.
"Jadi sebenarnya Ten itu pacar, ralat mantan gue." Kata Chungha.
"Lha bukannya dia mau nikah sama Lisa?" Tanya Sejeong bingung.
"That's why dia sekarang udah jadi mantan. Kita udah pacaran hampir 2 tahun. Tapi beberapa bulan ini gue ngerasa ada yang dia sembunyiin dari gue." Jawab Chungha.
"Seminggu yang lalu waktu gue ada acara makan-makan kantor, gue ngeliat keluarga dia dan keluarga Lisa lagi makan malam di restoran yang sama. Gue udah mulai berspekulasi macem-macem."
"Puncaknya sehari sebelum gue kesini. Gue nemenin Bang Minhyun cari karo buat pacarnya terus gue ditraktir di cafe. Disana gue ketemu Ten sama Lisa. Lisa otomatis nyapa gue karena kita sama-sama langganan di nail art shop. Waktu gue tanya cowo disebelahnya siapa, dia jawab tunangannya."
"Malemnya Ten ngehubungin gue tapi nggak gue anggep gue udah terlanjur kecewa. Paginya gue langsung berangkat kesini." Cerita Chungha panjang lebar.
"Gue kecewa aja, kenapa dia nggak jujur sama gue tentang masalah itu, siapa tau kita bisa cari jalan keluar bareng. Gue kecewa kenapa dia nggak ada perjuangan sama sekali buat mempertahankan hubungan kita dan pasrah gitu aja dengan keadaan. Gue kecewa banget." Tutur Chungha.
"Eh kok pada berkaca-kaca gitu sih?" Tanya Chungha menyadari ketiga temannya sudah memasang tampang hampir meneteskan air mata.
"Chungha!" Hanya itu yang dapat diucap Sejeong lalu memeluk sahabatnya erat.
"Ya ampun, maaf ya selama ini gue ga ada buat lo. Untuk kedepannya pokoknya kita ga boleh lost contact. Walaupun gue jauh disini dan lo disana, setidaknya gue bakal selalu siap dengerin keluh kesah lo lewat telpon maupun video call." Ujar Sejong.
"Makasih, Sejeong sayang." Jawab Chungha sambil mengeratkan pelukan mereka berdua.
"Kalau Sejeong terlalu jauh, I'll always ready if you need a shoulder to cry on." Kata Seongwoo.
"Mantap, Bang." Celetuk Daniel sambil mengacungkan jempolnya.
-
Keesokan harinya mereka sudah siap sedari pagi. Bukan karena mereka akan liburan lagi, tapi karena hari ini Chungha dan Seongwoo sudah harus kembali ke Seoul. Kembali ke rutinitas mereka seperti sedia kala.
"Beneran harus pulang?" Tanya Sejeong sambil menatap Chungha memelas.
"Besok kan harus kerja. Lagian udah dimarahin Bang Minhyun kabur kelamaan." Jawab Chungha sambil menikmati sarapan bikinan Sejeong.
"Kapan-kapan kita liburan lagi kalo jadwalnya pas." Kata Seongwoo.
"Atau gantian gue sama Sejeong yang ke Seoul." Usul Daniel.
"Nah boleh juga tuh." Sahut Chungha.
"Anyway baju kita warnanya sama lagi padahal nggak janjian, jangan-jangan jodoh." Goda Seongwoo lalu mengedipkan matanya pada Chungha.