07

181 49 1
                                        

"Kami pulang!" Seru Daniel. Ia dan Sejeong segera melepaskan sepatu mereka dan meletakkannya di rak.

Mereka berdua pun langsung menuju ruang tengah, niatnya untuk beristirahat di sofa melepas penat setelah bekerja seharian. Namun sepertinya mereka tidak bisa melakukan itu karena sofa sedang ditempati Seongwoo dan Chungha. Lebih tepatnya Chungha yang tertidur di sofa panjang dan Seongwoo duduk di sofa kecil, melamun sambil menatap Chungha.

"Bang, ngapain?" Tanya Daniel sambil menepuk pundak Seongwoo.

"Gue mau cerita sini." Seongwoo mengajak Daniel dan Sejeong ke ruang makan agar mereka bisa mengobrol tanpa mengganggu Chungha yang ketiduran saat nonton film tadi.

"Tadi kan gue habis belanja, jalan-jalan sama Chungha ke Aquarium Busan. Awalnya ya kita seru-seruan ngeliat hewan-hewan, ngeliat petunjukan, tapi tiba-tiba dia ngajakin pulang. Mukanya galau banget gitu makanya langsung gue iyain aja tanpa tanya kenapa. Kenapa ya kira-kira?" Cerita Seongwoo yang masih bingung terhadap perubahan sikap Chungha yang drastis tadi siang.

"Lo ada salah kali sama dia." Kata Daniel mengemukakan salah satu kemungkinan.

"Gue bercanda biasa doang tadi, godain dia kayak biasanya. Masa dia galau cuma gara-gara itu? Dia kan udah kebal sama gue." Tolak Seongwoo pada jawaban Daniel.

"Iya juga sih, palingan juga dia nyubit elo atau ngacangin doang." Ujar Daniel setuju pada alasan Seongwoo.

"Mungkin dia ngeliat atau keinget sesuatu kali pas kalian lagi disana yang bikin dia sedih." Usul Sejeong.

"Hmm, bisa jadi nih. Dia nggak ada curhat apa-apa gitu kemarin malem, Jeong?" Tanya Seongwoo yang masih bingung dan penasaran.

"Kemaren swbelum tidur pas gue tanyain kenapa jauh-jauh ke sini dari Seoul dia nggak jawab, tapi tiba-tiba dia nangis sambil megang liontin di kalungnya gitu." Jelas Sejeong.

"Kalung apa?" Tanya Seongwoo lagi.

"Nggak tau juga, baru liat." Jawab Sejeong.

"Jangan-jangan dia udah punya pacar terus itu kalung dari pacarnya, Bang?" Celetuk Daniel.

"Jangan-jangan dia ngajak pulang gara-gara galau keinget pacarnya?" Ujar Sejeong ikut-ikutan.

"Yah pupus dong harapan gue buat balikan." Gumam Seongwoo yang membuat Daniel dan Sejeong menggelengkan kepala pasrah.

"Tapi kan itu cuma asumsi gue, Bang? Bisa aja asumsi gue salah." Kata Daniel sambil menepuk pundak Seongwoo.

"Asumsi apa nih? Kalian udah dateng kok gue nggak dibangunin?" Tanya Chungha yang tiba-tiba ikut duduk di samping Seongwoo dengan mata yang masih setengah terpejam.

"Udah bangun, Chung?" Tanya Daniel sedikit terkejut.  Khawatir kalau Chungha sampai mendengar pembicaraan mereka barusan.

"Iya barusan. Kok ga dibangunin sih?" Ujar Chungha.

"Gue kasian, lo kayaknya butuh istirahat makanya nggak gue bangunin." Kata Seongwoo sambil membantu menyisir rambut Chungha yang berantakan dengan jarinya.

"Terus tadi ngomongin apa serius banget kayaknya?" Tanya Chungha lagi. Daniel dan Sejeong langsung menatap ke arah Seongwoo mempersilakan untuk menjawab karena mereka takut salah bicara.

"Emm.. itu yang kemarin masalah proyek gue. Gue minta saran mereka juga." Jawab Seongwoo mencoba berbicara senatural mungkin agar Chungha tidak curiga.

"Udah buruan pada gantian mandi gih, habis itu kita makan malem." Kata Sejeong membubarkan pembicaraan mereka.

"Masih mager." Rengek Daniel sambil menarik-narik lengan sejeong yang sudah bangkit dari duduknya.

"Yaudah gue duluan, kalian istirahat dulu aja." Kata Seongwoo.

Setelah mereka semua selesai mandi bergantian. Kini mereka berempat duduk di meja makan. Di atas meja sudah tersaji makanan yang dimasak Sejeong dengan bantuan Chungha sembari menunggu giliran mandi tadi.

"Selamat makan."

Mereka pun langsung menyantap makanan yang tersedia. Tanpa banyak bicara, mereka menghabiskan seluruh makanan di meja makan.

"Makasih udah dimasakin, Jeong." Kata Chungha.

"Makasih ya, Jeong. Beruntungnya Daniel ada yang masakin tiap hari." Ujar Seongwoo.

"Buruan cari calon istri lah, Bang." Sahut Daniel.

"Doain aja." Jawab Seongwoo sambil melirik Chungha sekilas.

"Oiya, besok kan kita libur. Mau kemana nih kita?" Tanya Sejeong.

"Sebenernya banyak banget yang pengen gue datengin di Busan, tapi yang gue paling penasaran sih Gamcheon Village. Wajib kesana pokoknya besok." Curhat Chungha.

"Oke, noted." Ujar Sejeong sambil mengetiknya di ponsel.

"Gue sih pengennya naik yatch yang kaya di tv-tv itu. Tapi mahal kali ya." Kata Seongwoo.

"Gue ada kenalan yang punya kapal, Bang. Ntar gue tanyain dulu. Tapi ga janji ya, soalnya dadakan gini." Kata Daniel.

"Terbaik emang lo, Niel." Mereka berdua pun melakukan high five.

"Kalian ada yang dikepengenin lagi nggak?" Tanya Sejeong setelah mengetik usulan Seongwoo.

"Bingung gue, soalnya Busan tuh banyak banget tempat wisatanya." Jawab Chungha.

"Okey, kalau begitu serahkan saja itinerary buat besok pada Pangeran Busan, Kang Daniel." Kata Daniel sambil mengacungkan kepalan tangannya penuh semangat.

🚗🚗🚗


Itinerary : susunan jadwal perjalanan wisata yang sudah diatur secara sistematis. Tour Itinerary berisi urutan perjalanan / route, penentuan waktu berdasarkan jarak dan waktu tempuh, keterangan singkat tentang lokasi yang dikunjungi atau dilalui.


Part ini sepertinya pendek sekali dan kurang greget
Mohon maap soalnya bingung mau nyambunginya gimana
Makasih buat yang udah baca, vote & comment

Anyway, selamat ulang tahun buat abang ganteng
Ong Seongwoo
Wishnya semoga sukses terus dan jangan lupa bahagia

Anyway, selamat ulang tahun buat abang gantengOng SeongwooWishnya semoga sukses terus dan jangan lupa bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Drive | o.sw x k.ch ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang