A Fanfiction by ansabila__
Summary :
Umumnya, "bunga" pasti akan layu jika tidak dirawat. Lalu bagaimana dengan "bunga" yang mekar di dalam hati? Seperti Ahn Hyungseob dan Park Woojin, mampukah keduanya merawat bunga yang mereka miliki meski termakan oleh waktu?
_____
Hembusan angin yang sejuk, kicauan burung yang beradu dan mentari yang terlihat mengintip di langit menjadi hal pertama yang kulihat pagi ini. Kurasakan udara yang menerpa kulit wajah sembari memejamkan mata. Tak apa kan menikmati pemberian Tuhan sebentar saja?
Puas melihat-lihat, aku segera beranjak dari balik jendela dan berjalan ke arah lemari, mengambil seragam yang akan kukenakan hari ini. Setelah siap, aku mengambil handuk dan menuju ke kamar mandi.
~
Usai mengenakan seragam dan mengambil tas, aku keluar kamar untuk menemui eomma di ruang makan.
"Eoh, sudah siap?"
Aku bergumam membalas ucapan eomma. Selepas meletakkan tas di samping kursi, aku segera duduk.
"Habiskan sarapan mu, kau tak ingin bus nya terlewat kan?"
"Tentu saja, terima kasih eomma."
Biasanya aku berangkat bersama appa, tapi sejak 2 hari yang lalu beliau harus ke luar kota untuk mengurus proyek perusahaan. Sedangkan eomma memiliki usaha butik di tengah kota.
Aku bukan berasal dari keluarga yang kekurangan, tidak pula dari kalangan berada. Hanya hidup bertiga yang cukup dengan kebahagiaan yang aku harap selalu menyertai keluarga ku.
"Sepertinya hari ini eomma akan pulang terlambat, tak apa kan di rumah sendiri?"
"Tidak masalah, eomma juga jangan terlalu memaksakan diri, oke?"
Eomma menyahut dengan anggukan kepala dan mengusap lembut surai gelapku.
"Eomma, sudah selesai. Seobie berangkat dulu."
"Eung, hati-hati di jalan sayang.."
"Ne..."
Aku membuka pintu rumah lalu memakai sepatu. Setelah itu, aku melangkahkan kaki menuju ke halte, menunggu bus yang akan mengantarkan ku ke sekolah.
~
Sukyeong High School, menjadi tempat ku menimba ilmu. Tahun ini menjadi tahun terakhir ku berada di sekolah. Prosedur kelulusan seperti ujian akan ku hadapi sebentar lagi, kemudian ujian masuk perguruan tinggi pun menyusul.
Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa semenjak aku menginjakkan kaki di sini. Bahkan beberapa bulan awal aku sempat merasa tak nyaman, mungkin karena diriku yang sungguh pemalu. Tetapi rasa itu sirna ketika aku mendapatkan teman-teman yang begitu baik padaku. Mungkin tidak hanya itu saja, namun aku benar-benar bersyukur akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring in Autumn || pwj • ahs
FanfictionOur 1st event "Chamseob Fanfiction Contest" Karya peserta yang ikut berpartisipasi dalam event "Chamseob Fanfiction Contest" sudah dipublish pada book ini. Silakan menikmati karya-karya peserta, dan jangan lupa tinggalkan komentar & vote jika kalian...