Desicion

5.4K 345 74
                                    

Sakura berlari menuju lift, dia harus melakukan sesuatu agar tidak menjadi korban kelicikan Sasuke. Jalan satu-satunya adalah membuat jarak sejauh mungkin dari Sasuke.

Untuk itu satu orang yang bisa menyelematkan dirinya hanya Itachi, alasan pekerjaan akan membuatnya bisa menolak permintaan Sasuke. Bersyukurlah Itachi punya kekuasaan, jadi untuk kali ini Sakura terpaksa memanfaatkan kekuasaan Itachi untuk menjaga cintanya.

Sakura berjalan sempoyongan, otaknya begitu berat memikirkan ancaman Sasuke. Itu sangat buruk, hingga berdampak pada tubuhnya. Kakinya terasa kebas dan mati rasa, untuk melangkah ke dalam lift saja Sakura harus berjuang.

Sebentar lagi sampai, Itachi...

.
.
.

Itachi telah keluar dari ruangan rapat. Tampak dari jauh jika pria itu basa-basi dan mengantarkan tamunya keluar ruangan. Dari kejauhan Sakura memandang Itachi, menunggu agar keadaan kondusif agar bisa berbicara dengan Itachi.
Tapi terlambat, sebuah tangan menariknya ke dalam salah satu ruangan di gedung ini. Sakura mencoba berontak dan berteriak, namun ketika melihat siapa yang menariknya, Sakura terdiam. Sasuke dengan wajah dingin menarik dan menghimpitnya ke dinding.

"Apa yang akan kau lakukan sayang...?" Sasuke berbisik seksi di telinga Sakura. Bulu kuduk Sakura sampai merinding dibuatnya. Karena tak kunjung dijawab oleh Sakura, Sasuke menarik Sakura lebih kedalam lagi.
Tangannya menawan kedua tangan Sakura di dinding.

"Aku ha.. hanya menemui Itachi-kun."

"Untuk memberi tahu tindakan ku?"

Sasuke semakin menghimpit tubuh Sakura. Merasakan dada gadis itu yang menempel di dada bidangnya. Sasuke mengeram merasakan gundukan lembut Sakura. Sebut dia brengsek, tapi Uchiha akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya. Dia muak hanya melihat kemesraan Itachi dan Sakura. Tapi dia juga membenci dirinya yang menginginkan kekasih kakaknya.

"Tidak, tidak, aku hanya merindukan dia hmmpt." Sasuke mencium bibir Sakura sebelum dia mengucapkan kata yang menyakitkan hati Sasuke lagi.

Sasuke menikmati mulut manis Sakura, lama Sasuke mencium Sakura hingga bibirnya bengkak. Akhirnya Sasuke melepaskan ciumannya. Memeluk Sakura erat sambil mengatur napas yang terengah-engah.
"Pergilah, aku ada rapat. Tapi nanti malam kau akan melayaniku."

Sakura segera melepaskan diri dari Sasuke. Dia menuju toilet wanita dan merapikan pakaian juga tubuhnya. Oh wajahnya mengerikan, makeup tipisnya, yang luntur, bibir bengkak, rambut berantakan. Oh tidak ini akan menimbulkan kecurigaan Itachi padanya.
Sesegera mungkin Sakura membenahi diri yang terlihat kacau, tangannya berkali-kali mengusap air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

"Tenang Sakura, tenang ..." Lirih Sakura sambil mengatur napasnya. Menghirup dan menghembuskan oksigen dari paru-parunya.

Setelah memoles wajahnya agar terlihat lebih baik dengan make up, Sakura segera keluar dari toilet dan menuju ruangan Itachi. Langkahnya dipercepat agar tidak dihadang Sasuke lagi.

Brak

Itachi terkejut karena pintu kerjanya di buka paksa, hampir saja dia berteriak mengusir orang yang kurang ajar mendobrak pintunya itu sebelum melihat sosok yang masuk dan mengunci pintunya.

"Honey, kenapa kau datang ke ruanganku? Bukannya ada pemotretan setengah jam lagi?" Tanya Itachi, sebelum Itachi melanjutkan ceramahnya, Itachi melihat ada yang salah dari wajah Sakura. Matanya meskipun tertutup make up dengan sempurna, Itachi bisa melihat jika kelopak mata Sakura
Sedikit bengkak.

Sakura langsung menghambur ke pelukan Itachi, menyandarkan tubuhnya pada dada bidang Itachi agar hatinya tenang.

"Sayang, kirim aku ke Osaka untuk pemotretan," ucap Sakura penuh nada permohonan dari nada suaranya. Sakura meminta di kirim ke sana karena mendengar proyek kerjasama Susanoo dengan salah satu pengusaha berlian.

Another SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang