Love Liar

5.4K 341 59
                                    

Sasuke dengan ekspresi wajah palsunya memasuki apartemen Itachi. Diam sejenak, menghirup nafas panjang dan bersiap dengan ekspresi ala Itachi.

Di balik dapur itu, wajah cantik yang ia idamkan menyambutnya dengan senyum. Baju daster berwarna merah jambu dengan apron putih bermotif bunga tampak begitu memikat Sasuke. Mata hijau itu melihat dirinya dengan tatapan yang tidak bisa ia artikan.

"Okaeri, Itachi-kun." Sakura tersenyum hangat. Dia langsung tau jika sosok di depannya ini bukanlah Itachi. Sasuke tidak pernah tau jika bertemu dengan Sakura, Itachi selalu menyebutnya 'Honey'.

Dada Sasuke berdetak kencang melihat senyum indah untuknya. Meskipun senyum itu ditujukan untuk Itachi, dia tidak perduli. Yang penting saat ini Sakura adalah miliknya.

"Tadaima honey."

Tangannya yang panjang ia ulurkan. Memberi isyarat pada Sakura untuk datang dan memeluknya. Sakura dengan senang hati berlari kecil dan menenggelamkan wajahnya di dada Sasuke.

"Bagaimana harimu?"

Sakura mulai bermanja-manja pada Sasuke, bersikap seolah jiwa di depannya ini adalah Itachi.

"Sangat merindukanmu honey."

Sakura tersipu mendengar kata-kata Sasuke. Meskipun dia tau jika Sasuke berpura-pura menjadi Itachi tapi mendengar dirinya mengucapkan kalimat gombal itu. Sakura berniat menggoda Sasuke.

"Coba katakan lagi."

"Hn."

"Eh, ko kamu berguman mirip Sasuke."

Deg.

Sasuke menakup wajah cantik Sakura. Memandangnya lekat lekat wajahnya seperti orang yang harus memakan obat yang sangat pahit.

"Honey, aku mencintaimu." Sakura semakin tergelak melihat warna merah yang mulai merambat ke wajah Sasuke.

"Katakan lagi..." Aku semakin berbinar karena berhasil membalas perlakuan Sasuke sebelum kematian Itachi.

"Honey..."

"Tidak kurang keras."

"Honeyakumencintaimu."

Sakura ingin tertawa sekeras mungkin melihat Sasuke yang menahan malu ini.

"Kenapa bicara seperti kereta, aku bahkan tidak mengerti ucapanmu." Wajah sok polos ini begitu menyiksa Sasuke. Mau tidak mau Sasuke harus mengulang ucapan out of character ala Itachi.

"Honey, aku mencintaimu, sangat mencintai mu."

Sasuke mengucapkan itu dengan mata yang melotot ke arah Sakura. Menyembunyikan rasa gugup yang luar biasa.

"Huaaaa, Itachi-kun kenapa kau melotot padaku hik hik kau tidak mencintai ku lagi hik."

'Kami sama gantikan aku dengan Itachi sekarang!' batin Sasuke frustrasi.

"Sstth aku mencintaimu honey... Sttth." Ucap Sasuke sambil membelai rambut wanita pink itu.

"Baiklah tapi kau harus makan cheese cake buatan ku." Sakura tersenyum riang dengan mengambil cake dari dapur.

Sasuke berusaha untuk tetap tersenyum meskipun hatinya merana bukan main. Dirinya sangat benci rasa manis dan sekarang kue keju itu perpaduan dari rasa gurih dan manis.

'Mengapa kegemaran kita tidak sejenis aniki' batin Sasuke. Dia hampir menjambak rambutnya karena harus menghadapi kue manis kesukaan Itachi.




Di ruang komisaris Uchiha corp. Fugaku menerima laporan dari detektif langganannya. Tangannya meremas foto wanita berambut pink yang berprofesi sebagai model di salah satu agensinya.

"Jadi, gadis itu memanfaatkan Itachi." Ucapnya dingin.

"Saya rasa mereka saling mencintai."

"Cinta, jika dia mencintai Itachi seharusnya dia tidak menjalin hubungan dengan putra bungsuku!" Ucapan pria paruh baya itu terdengar menggelegar karena marah.

"Wanita itu harus disingkirkan." Ucap Fugaku.

Kakashi yang seorang detektif swasta tidak ingin ikut campur. Dia tidak ingin terlibat dengan kejahatan Uchiha.

"Menurut penyelidikan saya, tuan Sasuke dari dulu menyukai nona Sakura. Bahkan ketika tuan Itachi hidup, tuan Sasuke menjadi secret admirer nona Sakura."

Fugaku terdiam, tanpa Kakashi duga pria paruh baya itu mengambil kesimpulan yang mengerikan.

"Bisa jadi kematian putraku karena wanita itu yang menjadi faktor penyebabnya."

Kakashi terdiam, " Itu kecelakaan tuan."

"Yah kecelakaan akibat perebutan wanita itu. Jika demikian, seharusnya wanita itu menemani Itachi di alam sana." Pandangan mata membunuh membuat Kakashi bergidik ngeri. Satu kata yang harus dilakukan Kakashi sebagai rasa kemanusiaan. Dia harus segera menyuruh wanita bernama Sakura itu segera pergi dari kota Konoha. Jika perlu keluar negeri.

Kakashi sudah bertahun-tahun menjadi detektif swasta. Dia tau jika beberapa pembunuhan di kota ini ada yang melibatkan campur tangan Fugaku.

"Akan ku pastikan jika dia tidak akan melihat matahari dalam waktu yang lama."


Di apartemen Itachi.

Sakura menuju ke kamar mandi dengan terburu-buru.

"Hoek."

"Hoek."

Sakura merasa pusing dan juga mual. Sasuke yang mendengar suara dari kamar mandi sangat khawatir. Lalu mengambil boxer untuk menutup area pribadinya.

Di pintu kamar mandi, Sasuke melihat tubuh Sakura yang membungkuk untuk mengeluarkan isi perutnya.
Rasa khawatir tadi berubah setelah melihat tubuh telanjang Sakura yang pantatnya dalam keadaan menungging.

'Sabar junior, sarangmu sedang dalam kondisi tidak baik. Kita tunda dulu untuk nanti ketika dia sehat.' Batin Sasuke.

"Kau baik-baik saja Sakura?"

Tangannya memijit lembut tengkuk leher Sakura. Tapi entah sadar atau tidak, tangan satunya menegang pantat besar, bulat dan sekal milik Sakura.

"Entahlah aku mual sekali, mungkin saja masuk angin."

Sedangkan Sasuke merasa jika ini bukan karena masuk angin.

Semoga dugaan ku benar...

Tbc




Another SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang