White Wedding

5K 383 58
                                    

Tak terasa hari pernikahan Sakura digelar. Sakura sangat bahagia, impiannya selama ini benar-benar terwujud. Semua terasa sempurna, bibirnya tak henti tersenyum.

"Kau cantik sekali jidad." Ino datang sebagai wedding organizer sekaligus bride maid Sakura. Ino mengenakan gaun baby pink yang ia desain sendiri. Berkali-kali ia membenahi rambut Sakura yang disanggul dan diberi Tiara bertahtakan Jamrud. Bahkan gaun pengantin yang ia desain membuat Sakura seperti Cinderella. Mikoto datang menghampiri mereka. Dia membawa buket bunga untuk Sakura pegang.

"Terima kasih pig," jawab Sakura sekenanya.

"Aku sampai tidak percaya jika kamu akan menikah dengan Sasuke." Ino sebenarnya bercanda untuk menggoda Sakura.

Deg

Sakura dan Mikoto terkejut dengan ucapan Ino. Mereka baru sadar jika jiwa yang berada di tubuh Sasuke sepenuhnya milik Itachi. Sasuke tidak pernah muncul semenjak hukuman untuk Fugaku dijatuhkan.

Tangan Sakura agak bergetar, rasa bersalah dan rindu seketika membludak di hatinya. Begitu pula Mikoto, dia teringat dengan kata-katanya yang seolah lebih senang Itachi yang berada di tubuh Sasuke dari pada Sasuke sendiri.

'Maafkan ibu nak, bukan ini yang ibu harapkan. Ibu senang karena Itachi tidak meninggalkan ibu sendiri di dunia ini. Bukan berarti ibu tidak menginginkan dirimu.' Batin Mikoto sedih.

Tangannya mengepal erat menahan air mata yang tumpah. Biarlah saat ini mengalir begitu saja, tapi setelah pernikahan ini, Mikoto bertekad meluruskan kesalahpahaman Sasuke. Ino heran dengan perubahan mood dua orang ini. Kenapa wajah mereka mendadak mendung.

Sakura menatap kosong cermin yang berada di depannya. Kata-kata Sasuke seminggu yang lalu kembali terngiang di pikirannya.

"Asal kau bahagia, aku rela tubuhku diambil alih jiwa Itachi."

"Lagi pula, semua orang menyayangi Itachi. Orang tuaku membanggakan dirinya, bahkan wanita yang aku cintai juga menjadi miliknya. Ku rasa dia lebih pantas berada di dunia ini daripada aku."

'Tidak Sasuke, aku tidak menginginkan ini. Aku tidak bisa kehilangan Itachi, tapi aku juga tidak bisa kehilanganmu.' Sakura merenung. Dia tidak menyangka jika Sasuke rela berkorban untuk kebahagiaan dirinya. Memang dia egois, tapi hatinya berteriak ingin memiliki Itachi sekaligus Sasuke.

Kembalilah Sasuke, aku juga mencintaimu...

Itachi berdiri di depan pintu masuk ruang rias pengantin wanita. Dia mengamati reaksi ibunya dan Sakura setelah Ino menyebutkan nama Sasuke. Pasti karena kesibukan mereka menyiapkan pernikahan ini hingga tidak sadar jika Sasuke tidak pernah muncul di badan ini.

Yah, Sasuke benar-benar merelakan tubuhnya untuk dirinya. Dia melakukan ini demi wanita yang ia cintai. Itachi senang dengan perubahan sikap Sasuke. Ternyata adiknya telah berpikir dewasa, sangat berbeda dengan sebelum ia meninggal. Bahkan dia menyelesaikan masalah ayahnya dengan sangat baik. Bahkan lebih baik darinya.

"Akhirnya mereka sadar." Ucap Itachi lirih. Pria itu mengurungkan niatnya untuk menemui pengantin wanita. Dia harus membuat setiap orang di rumahnya bahagia tanpa ada satu masalah sedikitpun.

Masih teringat jelas kejadian di alam bawah sadar Sasuke. Saat dirinya tengah tidur, tiba-tiba Sasuke datang dan merobek dinding warna-warni seolah dinding itu terbuat dari kertas.

Flashback on.

Saat itu setelah Fugaku melakukan seppuku, dia segera menemui Itachi di alam bawah sadarnya. Bagaimanapun juga, Fugaku adalah ayahnya. Dia juga sedih saat ayahnya melakukan seppuku. Tapi dia akan lebih sedih jika Mikoto dan Sakura menderita.

Kemunculan Sasuke mengejutkan Itachi yang tengah menutup mata.

"Sasuke, kau bisa menembus dinding itu?"

"Asal keinginan kuat, semua bisa menembusnya kak." Jawab Sasuke.

"Ada apa dengan wajahmu? Apa ada yang ingin kau sampaikan?"

"Kak, mulai sekarang kau yang mengendalikan tubuhku. Aku rela asal kau membahagiakan Sakura."

"Jangan bodoh... Ibu tidak akan senang jika salah satu putranya pergi."

"Tidak kak, pasti ibu akan terbiasa. Aku hanya ingin istirahat. Kumohon bahagiakan Sakura dan ibu." Sasuke pun pergi meninggalkan Itachi tanpa mendengar ucapan Itachi. Padahal Itachi ingin bilang jika Sakura juga mencintai Sasuke.

Flashback end

'Kini tiba saatnya kau kembali, Sasuke." Itachi tersenyum. Dia benar-benar puas dengan semua ini. Entah sampai kapan dia akan berada di dalam tubuh Itachi. Yang pasti dia ingin menikmati kebahagiaan bersama dengan Sakura dan ibunya tanpa menghancurkan hati adiknya. Tentu saja mereka bisa bergantian muncul di tubuh Sasuke. Sehari dirinya sehari Sasuke. Tidak buruk kan.

Di dalam ruang hampa. Dinding warna warni mengelilingi jiwa Sasuke yang menutup mata. Pria itu tidur seakan tidak terusik dengan segala suara yang berseliweran di telinganya.

Tiba-tiba sosok sang kakak muncul merobek dinding warna-warni seperti kaca itu. Dengan langkah ringan dia menendang pria yang seenaknya tidur meninggalkan orang-orang diluar sana yang khawatir padanya.

"Bangun bodoh."

Duak.

"Akh... Sial. Siapa itu?!" Tanya Sasuke yang tengah jengkel.

"Kamu seenaknya tidur disini padahal dua wanita tercinta kita sedang merana memikirkanmu, bodoh." Itachi merenggut sebal dengan Sasuke.

"Tapi ini yang terbaik kak, mereka lebih bahagia bersamamu daripada bersamaku." Jawab Sasuke sedih. Siapa yang tidak sedih meninggalkan orang yang ia kasihi.

"Bukankah mereka lebih bahagia jika mereka bersama kita berdua?"

"Mungkin ibu merasakan hal itu. Tapi Sakura, dia mencintaimu dan hanya ingin bersamamu."

"Bodoh... Dia juga telah jatuh cinta padamu. Saat ini wanita kita merana karena memikirkan dirimu."

"..." Sasuke tidak dapat berkata-kata karena senang dengan ucapan kakaknya. Tapi sesaat kemudian dia sadar jika mungkin saja itu hanya tebakan kakaknya saja.

"Itu tidak mungkin kak."

"Aku mengenal Sakura dengan sangat baik, dari sorot matanya, aku tau dia merindukanmu Sasuke."

"Benarkah?

"Percayalah, ayo kembali. Kita harus membuat dua wanita yang kita sayangi bahagia." Ajak Itachi.

.
.
.

Di sisi lain, Sakura melangkah menuju ke altar pernikahan dipandu oleh Izuna. Salah satu tetua Uchiha.

Sakura merasa ada yang kurang di pernikahannya meskipun merasa sangat bahagia. Dia yakin jika perasaan kurang itu berhubungan dengan Sasuke. Rasanya dia menjadi makhluk paling egois yang pernah ada.

Mata emerald nya melihat sosok tampan di altar pernikahan. Tak bisa diragukan lagi jika yang berdiri dengan sorot mata lembut dan tersenyum itu adalah Itachi. Tuxedo putih senada dengan celana bahan membuat tubuh Sasuke begitu tampan. Sakura tersenyum saat Izuna menyerahkan tangannya pada tangan Itachi. Sesaat kemudian dia mencium dahi Sakura yang ditutupi kerudung pengantin.

Tanpa Sakura duga sorot mata lembut itu berubah menjadi sorot mata tajam. Ada banyak emosi dalam mata oniks itu.

"Sasuke-kun...?" Guman Sakura lirih. Saking lirihnya hanya Sasuke yang bisa mendengar guman lirih Sakura.

"Hn."

Sakura tersenyum, kini dirinya akan mempunyai dua pria yang hebat. Lengkap sudah kebahagiaan di pernikahannya. Dalam ucap janji suci itu, Sasuke dan Itachi bergantian muncul di tubuh Sasuke. Sakura menyadari itu, terserah kata orang jika mencemooh dia serakah. Tapi inilah dia, mencintai dua pria yang sama-sama berarti di hidupnya. Dia juga tidak perlu mencari tahu siapa ayah biologis bayi yang ia kandung. Buat apa, ayahnya masih ada di sini, disisinya. Dan membahagiakan dirinya dan anak-anaknya.

End

Wkwkwk aku end Fik ini. Ternyata lama banget ga finish...

Bye see you next Fik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang