Scared

3.9K 348 96
                                    

Sakura masih linglung dengan kondisi dirinya saat ini. Di saat mata emerald nya terbuka, hal yang ia tangkap adalah atap kamar yang tinggi berarsitektur modern. Lampu gantung kristal yang tidak terlalu besar juga sedikit sentuhan warna pastel yang hangat.

Tangannya bergerak, sekilas dia merasakan sprei lembut menyetuh jarinya yang tergeletak dipinggir tubuhnya. Akhirnya dia mendapatkan kesadarannya kembali dan mulai fokus.

"Ini di mana..."

Sakura perlahan bangun dari tidurnya. Mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang dengan kaki menggantung. Mata kucingnya menatap awas pada setiap sudut ruangan. Di dalam hati ia bertanya-tanya, kenapa dia bisa tiba-tiba tak sadarkan diri. Lalu tempat ini, apakah tempat seorang penculik atau penolong.

Tak lama, terdengar suara pintu dibuka. Sakura mengalihkan perhatian ke pintu berukiran cantik itu.

"Kau sudah bangun sayang?" Seorang wanita cantik datang dengan sebuah nampan yang membawa makanan di atasnya. Pembawaan halus dan ramah langsung terlihat saat melihat senyum wanita itu. Dengan langkah anggun dan ringan, wanita itu meletakkan namannya pada meja.

Sakura mengamati sejenak lalu merasa agak familiar dengan wajah wanita cantik paruh baya didepannya. Rambut hitam lurus bermata oniks. Sangat mirip dengan Itachi dan Sasuke.

'Apakah mereka punya hubungan keluarga?' Batin Sakura.

"Aku merasa sedih karena Sasuke-kun belum mengenalkanmu padaku. Aku Mikoto Uchiha, ibu Sasuke dan Itachi kun." Wajah penuh kasih sayang dan hangat ini begitu menenangkan hati Sakura yang penuh dengan kecurigaan. Akhirnya dia bisa bernafas lega setelah melihatnya wajah hangat Mikoto.

"Maaf, tapi bagaimana aku bisa ada di sini?"

Mikoto tersenyum lembut. Tangannya membelai rambut pink Sakura dan membelai sayang.
"Suamiku menemukan mu pingsan di pemakaman Itachi-kun."
Sakura bisa melihat sorot kesedihan di mata dan wajah wanita ini.

"Terima kasih telah menolong saya."

"Apa kau memiliki hubungan dengan putra sulung ku?" Mikoto bertanya seolah tidak tau apapun .

Sakura dengan ragu mengangguk, lalu diam-diam menunggu dengan cemas reaksi dari nyonya ini.

''Jangan-jangan bayi di perutmu itu, cucuku?" Mikoto masih memasang wajah polos yang tidak tau apapun. Padahal Fugaku sudah memberi tahu tentang hubungan Sakura dan Itachi. Juga tentang bayi yang dikandung Sakura. Tentu saja Mikoto sangat senang dan antusias. Dia bahkan memohon pada Fugaku untuk membawa Sakura ke mansion ini. Sayangnya Milito tidak tau kebencian Fugaku pada wanita yang memiliki derajat rendah.

Sakura agak ragu menjawab pertanyaan Mikoto. Dia bahkan tidak tau bayi siapa yang dia kandung. Umur kandungannya sama dengan minggu-minggu meninggalnya Itachi. Tapi bukan tidak mungkin ini juga bayi Sasuke. Sebab di hari pemakaman Itachi, dia juga bercinta dengan Itachi dengan tubuh Sasuke.

"I...ya."

"Oh sayang, terima kasih... Akhirnya ada pewaris Itachi-kun di dunia ini." Air mata kebahagiaan menggenang di pelupuk mata Mikoto. Dengan lembut dia memeluk Sakura dan mengelus perut wanita itu sayang.

.
.
.

Sasuke tengah berkonsentrasi pada pekerjaannya. Seperti orang yang tengah kasmaran, bibirnya terus-terusan menyunggingkan senyum tak jelas. Dia melirik foto Sakura yang berpose untuk salah satu cover majalah. Tanpa dicegah dia-pun membayangkan kembali desahan nikmat Sakura saat di bawah dominasinya. Wajah memerah dengan bibir sedikit terbuka, dan intinya yang dijepit manja milik Sakura.

'Ck sial, membayangkannya saja junior ini langsung mencari sarangnya.' Gerutu Sasuke.

Huh

Dia tidak habis pikir kenapa rasa bersyukur tiba-tiba hadir di otaknya. Sasuke merasa hina tapi tidak bisa menyangkal jika dirinya beruntung karena kematian Itachi.

Hampir saja Sasuke melonjak karena kedatangan tamu berambut perak. Pria itu sudah dikenal luas sebagai detektif swasta yang cerdik.

"Apa yang membuat seorang detektif terkenal seperti anda masuk ke dalam ruanganku tanpa mengetuk pintu?" Sasuke benar-benar kesal dan menekankan kata 'mengetuk pintu'.

"Ini darurat." Jawab pria perak nan hot itu. Wajah malasnya yang ia miliki membuat Sasuke gatal ingin melemparkan dokumen terkutuk yang menjajah di mejanya.

"Katakan urusan mu!" Sasuke sudah tidak bisa sabar.

"Sakura diculik. Dan yang menculiknya adalah ayahmu."

Syuuut....

Itachi tiba-tiba muncul dengan wajah dingin. Kakashi sempat bingung dengan reaksi Sasuke. Padahal tadi terlihat kesal, namun sedetik kemudian kenapa wajah dingin dan membunuh yang muncul. Dan Kakashi sangat ingat dengan seseorang yang mempunyai ekspresi ini jika sedang ingin menghancurkan lawannya.

"Bagaimana tousan bisa menculik Sakura?"

"Dia ingin menyelidiki kematian aniki mu, lalu mengirimku."

Itachi melirik sekilas pada Kakashi. ''Apa yang membuat dia memiliki pikiran seperti itu?"

Kakashi menyalakan rokoknya. Dia tidak perduli meskipun didalam ruang ber AC.

"Kau mungkin tidak tau, tapi Itachi tau jika Fugaku sangat gila harta, jadi kematian anikimu membuatnya ingin menyalahkan seseorang. Dan tebak siapa yang dia bidik untuk melampiaskan kemarahannya?"

"Kematian Itachi tidak ada hubungannya dengan Sakura."

"Aku tau, tapi wanita yang menggandeng pria lain disaat kuburannya masih merah tidak akan memiliki nama baik."

"...."

"Aku rasa ayahmu juga berpikiran ada cinta segitiga diantara kalian sehingga membuat Itachi kecelakaan."

"Jadi begitu."

"Untungnya Sakura hamil, jadi Fugaku tidak akan menyakitinya. Mm untuk saat ini saja."

Itachi seperti mendapatkan hujan bunga dalam dadanya. Senyuman tidak bisa dia tahan lagi.

"Sakura hamil... Anakku?"

"Anak Itachi."

Itachi meliriknya sinis lalu menuju pintu ruangan. "Aku akan menemui Sakura, kurasa kau tidak memiliki kepentingan lagi di sini?"

"Kenapa kau kejam sekali, mirip sekali dengan Itachi." Gerutu Kakashi. Tapi dia tetap mengikuti langkah yang ia kira Sasuke keluar dari kantor.

.
.
.

Di dalam mobilnya. Itachi masih berwajah bahagia. Anak. Meskipun dengan tubuh Sasuke tapi itu adalah anaknya secara tidak langsung. Dia merasakan ledakan bahagia karena menjadi seorang ayah. Namun saat ini dia harus mengantisipasi hal yang akan dilakukan oleh Fugaku. Itachi tau benar ambisinya untuk mendapatkan kekayaan. Dan Sakura akan berada dalam bahaya jika tidak segera diperingatkan sejak awal.

Tbc

hai gmn, adalah anak dua pria? Aku blm putuskan anak siapa ini. Nunggu info dari kalian nie

Another SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang