Chapter I

266 15 9
                                    

Once Upon A Dream

Rated:

M (18+)

(Gay stuff. Alternative Universe. Slash of Love. Violence and Mature 18+)

Summary:

Dia tak pernah percaya pada hal-hal berbau mitos ataupun takhayul. Tak pernah sekalipun, Daniel hanya percaya pada hal-hal yang logis. Karna itu adalah sikap dasar menjadi seorang pemimpin kelak. Hingga, saat ia berlayar pulang menuju Britania kapalnya di rompak oleh bajak laut dan terkena amukan hebat dari monster laut yang tak ia percaya. Lalu bagaimana nasib sang calon Raja ini nantinya? Apa dia selamat dari maut di depan matanya, atau mati di tengah-tengah lautan? (18+) (Pardon me, I wrote gay stuff)

Genre's:

Drama. Tragedy. Fantasy. Hurt/Comfort. Dark Romance.


A/N:

Maaf saya reupload, karna ada beberapa keterangan yang tidak sesuai. Maaf atas ketidaknyamanannya, selamat membaca.

.

I

Bau dari bir yang sangat harum dan menyengat indra penciuman. Mungkin setelah menyelesaikan penandatanganan kontrak dengan kerajaan Dirgania soal penjualan anggur milik kerajaannya, dia akan meneguk segelas bir. Pangeran muda yang tampan ini sangat suka anggur. Britania, kerajaan yang subur tanahnya dan jaya. Britania mendapatkan penghasilan besar dari perkebunan anggur, penjualan wine, dan juga pengusaha-pengusaha yang bergelut dalam bidang anggur beralkohol. Dan itu juga alasan Daniel menyukai anggur atau minuman berakohol lainnya. Daniel mengenal seluruh pengusaha wine di kerjaannya, tanpa terkecuali. Mulai dari yang tua sampai yang muda. Pangeran muda ini juga mengoleksi wine yang ia akui lebih berharga dari nyawanya sendiri.

Dia mendatangi bar yang menjual bir tersebut bersama dengan teman sepelayarannya, Conor. Conor berperawakan tinggi dan tegap. Rambutnya cepak dan kulitnya kecoklatan. Selama perjalanan ke Dirgania Conor lah yang menjadi tangan kanan sang pangeran, dan juga pengawalnya.

"Setelah ini kita akan kembali ke Britania. Dan Yang Mulia pasti akan sangat senang pada usaha anda, Tuan." ucap Conor dengan senyuman meriah pada sang Pangeran. Mereka mengambil tempat duduk dekat dengan jendela. Nampak para segerombolan pria yang bisa di lihat dari penampilan mereka, mereka adalah pedagang keliling. Mungkin juga baru sampai ke Dirgania.

Pelayan datang, pangeran itu memesan dengan senyum hangat, membuat sang pelayan wanita itu sedikit tersenyum sipu. Selang beberapa menit sang wanita elok itu membawakan pesanan yang di minta lalu pergi dengan perasaan- mungkin terpesona.

"Apa kita tidak boleh menikmati saat-saat damai begini?" tanya sang pangeran, meneguk birnya dan menyisahkan setengah dari gelas besar tersebut. Conor takjub. Ia pria yang tak kuat alkohol.

Conor tertawa mendengar perkataan Tuannya. "Baiklah Tuan Daniel, aku tidak bisa menolakmu." dan ia bisa tenang menikmati hidangan di depannya.

Daniel Hamilton De Britania, anak pertama dari tiga bersaudara. Dia adalah ahli waris kerajaan Britania, dan tak lama akan di angkat menjadi seorang raja. Pangeran Daniel sangat rupawan. Kulitnya sawo matang dengan rambut hitam pekat yang di ikat kebelakang, anak rambutnya jatuh dan membuat penampilan Daniel semakin menarik. Matanya berwarna biru lautan, suaranya serak dan berat. Perawakan tinggi, dan senyumnya ramah. Umur Pangeran Daniel masih sangat muda, yaitu dua puluh dua tahun. Dan ia belum menjalin hubungan dengan siapapun.

Once Upon A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang