Chapter IX

55 2 1
                                    

Once Upon A Dream

Rated:

M (18+)

(Gay stuff. Alternative Universe. Slash of Love. Violence and Mature 18+)

Summary:

Dia tak pernah percaya pada hal-hal berbau mitos ataupun takhayul. Tak pernah sekalipun. Daniel hanya percaya pada hal-hal yang logis. Karena itu adalah sikap dasar menjadi seorang pemimpin kelak. Hingga, saat ia berlayar pulang menuju Britania, kapalnya di rompak oleh bajak laut dan terkena amukan hebat dari monster laut yang tak pernah ia percayai adanya. Lalu bagaimana nasib sang calon Raja ini nantinya? Apa dia selamat dari maut di depan matanya, atau mati di tengah-tengah lautan? (18+) (Pardon me, I wrote gay stuff)

Genre's:

Drama. Tragedy. Fantasy. Hurt/Comfort. Dark Romance.

IX

Umran berlari dari kastil kemudian menaiki kudanya menuju ibu kota, dia berteriak memanggil Arshia terus menerus. Sesampainya di ibu kota Umran terus mencari Arshia sambil melihat keadaan sekitar. Umran turun dari kudanya, menghampiri Abraham yang tengah mengawasi keadaan.

"Kau melihat Arshia?" tanya Umran pada Abraham.

"Aku melihatnya tadi, dia pergi ke arah kastil mengikutimu. Aku tidak tahu dia ke mana sekarang," ucap Abraham sambil menggeleng kepalanya.

Umran diam sejenak untuk berpikir, dia menatap Abraham, kemudian dengan hela nafas yang panjang, air mukanya tampak lega. Kembali pria berkulit coklat ini menaiki kudanya.

"Kau tahu dia di mana?" tanya Abraham.

"Mungkin," Umran memacu kudanya kembali menuju kastil.

Sesampainya Umran di kastil, cepat – cepat ia mencari ruangan kemistri dan obat – obatan. Umran menemukan ruangannya, matanya melihat pria dengan tubuh kecil dan ramping. Itu Arshia yang tengah membaca lembaran catatan. Ular peliharaan Arshia turun dari pundaknya, Arshia menatap Umran yang merasa lega karena bisa menemukannya, kadang perang membuat hati panik dan gelisah.

"Sayangku, kau membuatku khawatir," ucap Umran lalu memeluk Arshia yang hanya tersenyum lembut. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Umran.

"Mencari sesuatu, aku dengar Raja baru di sini memiliki batu petuah yang legendaris. Aku membaca beberapa catatan dan menemukan sejumlah obat dan bahan kimia yang tidak aku ketahui apa ini," ucap Arshia sambil memberikan kertas - kertas yang lusuh pada Umran.

Umran membaca setiap tulisan di atas kertas itu lalu menatap Arshia bingung. "Apa menurutmu seseorang menyuruhnya untuk mengambil batu itu?"

"Tentu Tuanku, ada dalang di balik ini semua, John hanya pion," ucap Arshia lalu mengambil sebuah buku yang lusuh dari atas meja dan berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Umran diam sejenak untuk berpikir, "Kau tidak bilang padaku kau ahli dalam hal berbau magis," Umran menyusul Arshia dengan berjalan sedikit cepat. Menahan tangan Arshia agar pria itu mau menatapnya.

"Aku hanya mempelajari apa yang bisa aku pelajari. Aku bukan penyihir, Umran. Berkali – kali aku katakan itu padamu. Aku hanya orang yang ahli dalam farmasi dan semiotika, menurutmu bagaimana caranya aku menjinakkan ular buas? Sihir?" Arshia hanya tertawa pelan menatap wajah Umran. Arshia menggenggam tangan Umran erat, "Untuk sekarang, kita harus berhati – hati sayangku," ucapnya pada Umran yang hanya berhela nafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Once Upon A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang