Chapter II

140 12 6
                                    


Once Upon A Dream

Rated:

M (18+)

(Gay stuff. Alternative Universe. Slash of Love. Violence and Mature 18+)

Summary:

Dia tak pernah percaya pada hal-hal berbau mitos ataupun takhayul. Tak pernah sekalipun. Daniel hanya percaya pada hal-hal yang logis. Karena itu adalah sikap dasar menjadi seorang pemimpin kelak. Hingga, saat ia berlayar pulang menuju Britania, kapalnya di rompak oleh bajak laut dan terkena amukan hebat dari monster laut yang tak pernah ia percayai adanya. Lalu bagaimana nasib sang calon Raja ini nantinya? Apa dia selamat dari maut di depan matanya, atau mati di tengah-tengah lautan? (18+) (Pardon me, I wrote gay stuff)

Genre's:

Drama. Tragedy. Fantasy. Hurt/Comfort. Dark Romance.

A/N:

Shirene dan Duyung sebenarnya dua makhluk mitologi yang berbeda. Namun dalam cerita ini saya menempatkan kalau mereka itu sama. Shirene itu lebih seperti Nymph air yang jahat dan mereka memakan manusia. Sementara Duyung itu makhluk yang lebih baik dari pada Shirene. Konon, katanya Shirene itu yang memiliki suara yang lebih indah dari Duyung sehingga para pelaut dapat terhipnotis. Dan Duyung dapat berubah menjadi manusia ketika menemukan cinta sejatinya. Namun itu hanya beberapa pendapat orang-orang. Correct me if I'm wrong. Dan untuk Kerajaan Britania yang di maksud, bukanlah Kerajaan Britania yang di pimpin oleh Raja Arthur. Ini hanya fiksi belaka dari saya, dan murni saya baru mengetahui itu. Maaf atas keterbatasan pengetahuan saya. Mungkin hanya ini penjelasan ceritanya dari saya. Selamat membaca.

.

.

II


Daniel terbaring di atas karang, ukurannya tidak terlalu besar namun cukup untuk tubuhnya agar tak terambang di lautan. Jemari tangannya mengerut karena air, dan nafasnya terasa luar biasa sesak. Dia merasakan dadanya di tekan kuat-kuat, berkali-kali. Perlahan mata Daniel terbuka, walau penglihatannya samar-samar. Dan ingatannya juga masih memudar akan kejadian di jam yang lalu. Layaknya halusianasi, atau memang nyata? Ia merasa tubuhnya di sentuh, walau tubuhnya masih terasa kaku untuk di gerakkan. Buku jari itu menyentuh dagu dan hidung Daniel, lalu membuka rahangnya serta menutup jalur pernafasan di hidungnya. Tak butuh waktu lama bagi Daniel untuk merasa volume oksigen yang menyeruak masuk, memenuhi paru-parunya dalam kadar yang cukup. Seketika ia sadar betul dan terbangun karena kejadian tersebut.

Daniel terbangun, terbatuk kencang. Lalu memuntahkan air laut yang tak sengaja ia telan saat tenggelam. Lengan kirinya terasa nyeri, ia melihat luka koyak akibat serangan Kapten Perompak yang menyerang kapalnya. Daniel melihat sekeliling, baru menyadari posisinya yang tampak terdampar di karang, tepat di tengah lautan. Dia kebingungan. Perlahan Daniel berdiri, walau kakinya masih gemetar karena lemah.

"Bagaimana bisa aku di sini?" ucapnya keheranan.

Hal yang ia ingat adalah kapalnya yang di serang oleh perompak, dan Kraken. Lalu pikirannya mendadak memburam saat menyadari satu hal, ia diselamatkan. Namun oleh siapa? Tak ada satupun manusia di sekitarnya, kecuali dirinya sendiri. Dengan memegang lengannya yang terluka, Daniel berjalan pincang ke karang yang lebih datar. Berbentuk seperti pulau namun ukurannya cukup kecil, ada beberapa batu dan karang yang menutupi beberapa sisi pulau tersebut. Saat dia sampai dipertengahannya, Daniel langsung terbaring lemah. Entah karena lukanya yang terasa perih, atau dirinya yang sangat kelelahan.

Once Upon A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang