BILAL || 06. Gak waras

49 3 0
                                    

Esa meninggalkan dapur dan beranjak ke ruang tamu dari jauh terlihat seorang gadis putih nan cantik meringis kesakitan di tempat duduknya.

"Kenapa lo?"

Esa berjalan mendekati Pupu dengan segelas berisi jus jeruk ditangannya.

"Nih." Esa menyodorkan gelas tersebut.

"Tumben baik." Pupu lantas mengambilnya lalu meminum sampai habis.

"Hmm. Kenapa lo Kak?"

"Kesandung."

"Hahahahahaha...." Esa terbahak mendengarnya.

"Anak durhaka! tidur lo sono sama si kucing." Pupu memukuli adiknya tersebut setelahnya beranjak menuju kamar.

Esa teringat kejadian tadi siang yang menyumpahi kakak tercinta. Apa itu azab atau hanya kebetulan. Entahlah!

Esa terdiam di ruang tamu dengan wajah seperti melamunkan sesuatu. Mungkin ketika melamun seperti itu ia sedang memikirkan tentang mamanya atau rindu dengan sosok mama yang tak pernah ia ketahui wajahnya.

****
Seperti biasa Esa pergi sekolah sekitar jam 06.30 pagi, memberikan bekelnya ke pak Jono.

seperti biasa rutinitas!

"Pagi pak."

"Pagi Caca Mari Ca hei hei."

"Ini pak bekel seperti biasa." Esa menyodorkan kotak bekalnya.

"Oke Caca terima kasih."

Esa meninggalkan pak Jono melangkah pergi menuju rumah keduanya.

Dikelas terdapat banyak makhluk bumi yang semangat menuntut ilmu, Esa duduk dipojok barisan ke dua.

"Alhamdulilah. GAK NGOMPOL LAGI!" teriak Ganesha dengan mengangkat kedua tangannya.

"Berisik!"

"Ke kantin, yuk. Gue laper masih ada 20 menit lagi lumayan."

Queen menyelamatkan Esa dengan ajakannya itu membuat seisi kelas pun kembali dalam aktivitasnya, mengobrol, membaca bahkan ada yang sedang menari-nari ala ala girlband Korea.

"Ada pelajaran kimia, nanti pak Alex inget kal ada UH gimana habis lo ancaman nilai rendah," sahut Santi memberitahu mereka.

Pak Alex adalah guru ter-killer di SMANIT, siapa yang mendapat nilai kurang dari 50 dia akan didenda, enak kalo didenda pake uang 5 ribu 10 ribu tapi ini membuat video terkonyol lalu disebarkan atau tidak mengepel dinding sekolahan kan gak lucu.

"Tenang aja kan ada Esa ya gak? ya gak?" Queen menoleh ke Esa mengangkat-angkat kedua alisnya.

"Kenapa gue?" tanya Esa tak terima.

"Kan lo pinter Sa. Jadi bantuin temen lo kek nanti cacing diperut gue jadi ular lama-lama," kata Ganes tiba-tiba memelas.

Esa mengehela nafas sekejap kemudian mengiayakan permintaan mereka dari pada ia di demo oleh cacing diperut temannya.

"Makanya kalo mau sekolah tuh sarapan dulu!"

****
"Heloo... Mbak Minah how are you?"

Ganesha menyapa mbak minah kemudian mereka duduk di samping kantin yang dijaga mbak Minah.

"Aduh hatur nuhun nya neng Ganes nu gelis." Mbak Minah tersipu malu dengan perkataan Ganesha. Mereka menatap Mbak Minah dengan kebingungan.

"Ko makasih mbak?" Queen menggaruk-garuk belakang kepala yang tak gatal.

One Day With Bilal | Lee Eunsang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang