Saat ini ali tengah berada di ruang prilly.
Gadis itu masih setia memejamkan matanya, tanpa berniat sedikitpun untuk membukanya. Ali menggenggam tangan prilly,, dingin,, itu yg di rasakan ali."Bangun..sayang..bangun" kata ali lirih.
Air matanya berurai deras. Ali sungguh tak kuat saat ini. Ia tak tega melihat kekasihnya terbaring lemah seperti ini. Sungguh ali merindukan tingkah konyol gadisnya itu.
"Bangun ya,, sayang.. aku janji,,aku akan ajak kamu,, jalan jalan kemana pun,, yang kamu mau,, aku janji sayang.. tapi kamu bangun ya"
Begitulah yang ali katakan terus menerus. Hingga tanpa sadar ia tertidur.
Disisi lain
Seorang gadis yang berpakaian serba putih.
Gadis itu adalah prilly. Ia melihat ke arah cahaya putih dan di sana ada sosok wanita yg mungkin illy kenal."Ma-maah" teriak prilly
"Iya nak,ini mamah"ucap wanita itu
"Mah illy kangen mamah. Illy pengen sama mama aja" ucap prilly sambil berjalan menghampiri mamahnya.
"Stop sayang, jgn mendekat"ucap mamahnya
"Kenapa mah? Apa mamah juga benci sama prilly sampe sampe prilly ingin peluk mamah aja mamah ngga ngijinin prilly? Segitu benci kah kalian ke prilly"ucap prilly tertunduk
"Bukan gitu nak,mamah sayang sama illy. Kamu pulang nak. Tempat kamu bukan di sini." Ucap mamahnya
"Tapi illy pengen ikut mamah" ucap prilly
"Engga sayang. Di sana masih banyak yang nungguin kamu. Masih banyak orang yang sama kamu. Masih banyak orang yang peduli sama kamu nak."ucap mamah prilly
"Mamah salah. Mereka ngga pernah peduli ke prilly. Terutama papah. Papah ngga pernah pedulin illy. Jadi untuk apa prilly kembali ke sana sedangkan mereka ngga menginginkan prilly. Prilly cape mah. Prilly selama ini berusaha tegar. Tapi saat ini prilly kwalahan menanggung semua ini" ucap prilly dengan nada yang melemah.
" Engga sayang papah kamu sayang ke kamu. Dan ali, dia sedang menunggu mu untuk kembali. Dia tulus sayang ke kamu nak. Mamah mohon kembalilah" mohon mamah nya
Tanpa persetujuan prilly. Mamahnya langsung pergi. Dan cahaya putih itu pun menghilang.
*_*
Sekuat apa pun aku menjaga, yang pergi akan tetap pergi.
Sekuat apa pun aku menolak, yang datang akan tetap datang.
Kadang semesta senang bercandaAli yang merasa ada yang membelai kepalanya pun terbangun. Di kerjapkan nya matanya. Berulang kali. Ketika sudah jelas pandangannya ia melihat prilly yang tersenyum ke arahnya. Ali mengucek mata nya berulang kali. Ia memastikan kalo ini bukan halusinasinya saja. Ternyata tidak. Ini nyata. Prilly sudah sadar. Ia begitu senang gadis yang selama ini ia rindukan telah kembali sadar.
"Kamu udah sadar. Aku panggilin dokter dulu, jangan banyak gerak" ucap ali heboh sendiri.
Prilly hanya mengangguk lemah. Ia tersenyum melihat tingkah heboh ali. Menurutnya ali lebay. Tapi ia senang karena ali mengkhawatirkannya.
" Dok.. dok pasien sudah sadar dok" teriak ali. Tanpa peduli dengan orang yang berada di sekitarnya.
Tak lama kemudian datanglah dokter bersama suster.
"Gimana dok keadaan prilly? Dia baik baik aja kan dok? Dia ngga knp knp kan dok? Dia__" belum sempat ali melanjutkan pertanyaannya langsung di potong oleh prilly.
"Isshh kamu ya,kalo nanya itu satu satu. Kalo gini kan dokternya bingung mau jawab yang mana dulu" ucap prilly lemah.sambil menepuk tangan ali.
"Hehehe sayang, abisnya aku kepo sih" ucap ali sambil menggaruk tekuknya yang prilly ketahui itu tidak gatal.
Dokter yang melihat keduanya itu hanya tersenyum. Ia begitu paham bagaimana ali merindukan prilly.
"Kamu tenang dulu ya. Kondisi prilly kini baik baik aja. Bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya."ucap sang dokter sambil tersenyum.
Ali yang melihat dokter itu senyum ke prilly. Ia langsung marah.
"Iya sih baik. Tapi ngga usah senyam senyum juga kali dok" sindir ali yang merasa cemburu sedari tadi.
"Iya maaf. Ya sudah saya keluar dulu. Kalo ada apa apa cepat panggil saya."kata sang dokter. Sambil berjalan keluar dari ruangan itu. Dan di balasan deheman oleh ali.
"Ish kamu mah. Sama dokter aja di cemburui" ucap prilly kesal
" Ya gimana aku ngga kesal. Dari tadi dia senyum terus ke kamu. Aku cemburu kali yang "ucap ali dengan wajah cemberutnya.
Fix banget ini gaje sumpah.
Maklumi yaa penulis abal - abal.
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Sakit
RandomBila kau tau diam itu menyiksa, lalu bagaimana dengan berbicara tapi tidak di dengar?