Langkah kaki mungil itu menyusuri sepanjang jalan koridor. Jam menunjukan pukul 6. Masih sangat pagi. Mata nya menelusuri setiap sudut sekolah. Kosong. Belum ada seorangpun yang berangkat. Entah kenapa hati ini prilly sangat ingin berangkat pagi pagi sekali.
Kakinya melangkah menuju taman sekolah. Indah dan damai. Hanya di tempat ini ia merasa bahagia dan tidak sendiri. Ia duduk di bangku panjang yang menghadap air mancur. Ia mengeluarkan buku yang cocok untuk di baca nya saat ini. Di saat ia sedang asik membaca buku ada seseorang yang sudah duduk di sampingnya namun prilly tidak menyadari itu. Seseorang itu pun berdehem cukup keras agar bisa di dengarnya.
"Ekhemm"
Dan benar, setelah prilly mendengar deheman itu ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut taman. Ia menyipitkan mata nya saat melihat sosok ali.
"L oh ali,ko kamu ada di sini?"tanya prilly lembut.
"Kenapa emang aku ngga boleh duduk di samping kamu? Hm" ucap ali dengan nada menggoda.
Jujur saat ini prilly merasa tersipu malu. Dengan sebisa mungkin ia menyembunyikan wajah nya dari pandangan ali. Namun ali tetap saja bisa melihat nya. Ali hanya terkekeh geli melihat gadis itu malu malu.
"Aku pergi"ucap prilly kepada ali sambil melangkahkan kakinya menuju kelas.
Sedangkan ali masih mematung di tempat nya. Sifat gadis itu benar benar berubah. Dan itu membuat perasaan ali berkecamuk. Ia pun langsung melangkahkan kakinya ke kelas.
______________________________________________
Kenapa aku berubah menjadi cuek?
Karena aku pernah di sia sia kan Karna terlalu perhatian.
Mungkin dengan cara cuek aku bisa menyembunyikan sifat perhatianku kepada orang yang special.
______________________________________________"Hai prill, gimana keadaan lo?"tanya mila
"Gue udah membaik ko mil"jawab prilly dengan senyum. Di balas anggukan oleh mila.
Pagi ini guru sedang mengadakan rapat. Jadi sekarang adalah jam kosong. Seperti biasa, di kelas ini selalu ada yang membuat lelucon.
"Haii manusiaa"
"Tereteteng"
"Hormati ibu mu"Itu adalah suara Danu. Siswa paling suka membuat onar di saat jam kosong. Tapi menurut prilly dia juga bisa menghiburnya di saat dirinya yang selalu kesepian.
Prilly tidak menyadari kalo dari tadi mila memperhatikan dirinya. Mila melihat wajah prilly yang sedikit pucat.
Tes
Tes
TesTiba tiba tetesan darah keluar dari hidung prilly. Mila yang melihatnya pun sontak kaget.
"Prill hidung lo"ucap mila sambil menunjuk ke arah hidung prilly yang berdarah.
Prilly yang menyadari itu, langsung membersihkan nya dengan tisu yang sudah ada di persiapkan nya,karena ia berpikir sewaktu waktu bisa saja hidung nya mengeluarkan darah.
"Udah mil, aku ngga papa ko"ucap prilly menenangkan mila yang sedikit khawatir dengan keadaanya.
"Beneran prill, gue takut kalo lo kenapa napa" ucap mila
"Udah ngga papa ko, lagian kan darahnya udah ngga keluar lagi"ucap prilly dengan lembut.
Lo hebat prill,bisa nahan luka sesakit ini batin mila.
Mereka tidak menyadari kalau sedari tadi ada sosok ali yang memperhatikan mereka. Ali merasa khawatir dengan prilly. Sempat ia berpikir ingin menanyakan keadaanya namun ia urungkan. Karena sudah ada mila yang lebih dulu menanyakannya. Ali bingung apa sebenarnya yang terjadi dengan prilly. Apakah prilly mempunyai penyakit? Itu lah pertanyaan yang muncul dari pikiran ali.
Skip
"Prilly" panggil bu donna. Guru fisika yang mengajar di kelas 12 ipa 2
Prilly yang merasa namanya di panggil. Langsung menengok ke belakang.
"Eh iya bu, ada yg bisa prilly bantu bu?"tanya prilly dengan sopan.
"Iya,gini prill ibu minta tolong sama kamu,tolong Kamu ambilkan buku lama yang ada di gudang"ucap bu donna sambil menunjuk ke arah gudang.
"Hem baik bu"ucap prilly
Di sisi lain ada sosok ali yang tengah kebingungan mencari bola basket. Pasalnya ia di suruh pa burhan untuk mengambil bola basket ke dalam gudang.
Langkah kaki prilly sedikit melambat di saat memasuki pintu gudang tersebut. Keadaan gudang saat itu sangat gelap. Hanya pencahayaan dari luar. Di saat prilly mulai mencari keberadaan buku tersebut, ia tak sengaja menabrak seseorang. Dengan memberanikan diri ia menatap mata orang itu. Dan terjadilah aksi tatap menatap di antara mereka. Ali mulai merapat kan badannya ke badan prilly. Prilly dapat mencium nafas mint milik ali dan jantungnya pun mulai berdegup kencang.
Prilly tersingkap dan dia mulai menetralkan keadaan itu. Sama halnya dengan ali."M maaf"ucap ali dengan nada saltingnya.
Prilly tak berniat untuk membalas ucapan ali, ia langsung mengambil buku yang sudah ia temukan dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari gudang itu. Namun ada tangan yang menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Sakit
RastgeleBila kau tau diam itu menyiksa, lalu bagaimana dengan berbicara tapi tidak di dengar?