Suka sama kamu

6 1 0
                                    

Pagi pagi buta ponsel Natha sudah berdering. Membuat Natha bergeliat dan meraba raba ponselnya.

Hallooo......
Suara khas Natha baru bangun tidur.

Baru bangun yaa??gimana perutnya udah baikan belum? Suara Bagas di sebrang sana.

I..iyaaa... bang, baru bangun. Udah baikan kok bang.

Syukur dech, kalo udah baikan. Abang mampir ke kosan kamu yaa. Boleh gak ?

Bo...boleh kok bang,

Yaa udah, bentar lagi abang kesana. Kita sarapan bareng

I..iyaa... bang

Tut....

"Ya ampun ini masih jam setengah 6 pagi. Masa Bagas mau kesini sich ngajak sarapan pula".
Natha buru buru mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi. Gak lucu kan ketemu Bagas kalo masih belekan. Gak berapa lama Natha sudah keluar dari kamar mandi dengan wajah segarnya.

"Ya ampun, kenapa ini jantung gue marathon gini sich?? Gue udah rapi belum sich??. Gue harus pake baju apa ini??" Natha ngomong sendiri di depan cermin sambil menatap penampilannya.

Dengan cepat Natha merapikan kamarnya. Terdengar suara gerbang depan ada yang buka. Natha yakin itu Bagas. Secara penghuni kosan masih pada di alam mimpi.

Tok....

Tok...

Tok....

Natha langsung membuka pintu dan benar saja Bagas sudah berdiri di sana. Bagas menggunakan kaos putih berbalut jaket bomber warna hitam dan celana jeans panjang warna senada. Dia menenteng mantel cewek di tangan kanan nya.

"Pagi... Natha...!!" Sapa Bagas.

"Pagi bang, masuk yuk". Natha mempersilahkan Bagas masuk ke kamar kostnya yang sempit.

"Iyaa... makasih. Sorry yaa kalo abang ganggu kamu, sepagi ini udah bertamu".

"Iyaa...gak papa bang, itu mantel siapa bang??" Tanya Natha penasaran.

"Ini mantel adek abang, abis nganterin dia ngampus".

"Owh..kirain nganterin pacarnya".

"Enggak kok, abang kan jomblo".

"Oooo......!!" Natha hanya membulatkan mulutnya.

Sedikit rasa senang di hati Natha dengan status jomblonya Bagas.

Ada kecanggungan di antara mereka. Natha yang ceplas ceplos harus menyaring kata katanya terlebih dahulu jika akan ngomong dengan Bagas. Secara Bagas ngomongnya sopan dan sedikit formal. Suasana di kamar itu hening tak ada yang memulai obrolan satu sama lain. Bagas tampak ingin mengatakan sesuatu tapi hanya tertahan di kerongkongannya saja. Sampai akhirnya...

Cup.........

Satu kecupan kilat mendarat di pipi chubby Natha. Natha terkesiap dan hanya melongo dengan perlakuan Bagas.

"Abang suka sama Natha". Bagas ngomong secepat kilat.

Natha yang masih melongo hanya bisa menutup mulutnya tanpa berkedip sedikitpun.

"Nat, kok bengong??" Bagas mengangkat tangannya dan melambaikan nya di depan muka Natha.

"Natha kaget bang, kok abang tiba tiba bilang gitu ke Natha".

"Abang suka sama Natha sejak pertama kita ketemu di resto, abang gak bisa mendem perasaan ini ke kamu".

"Apa gak terlalu cepet? Baru 2 hari yang lalu lho kita ketemu?

Jodoh tak di sangkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang