13• Shy

8.7K 584 10
                                    

Setelah Kevin menemukan keberadaan Xevira, lelaki tersebut langsung membawa gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

Sepanjang perjalanan, gadis itu tampak menggigil—dengan wajah yang sudah pucat pasi. Ia memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangan. Kevin yang melihat hal tersebut, tidak tahu harus berbuat apa.
Di mobilnya juga tidak pernah tersedia jaket atau sweeter.

"D-dingin, Pin...," gumamnya dengan suara yang serak. Badan gadis tersebut menggigil, yang membuat Kevin semakin panik.

"Iyaa sabar ya. Ini juga AC-nya udah gue matiin kok." Karena hati Kevin tidak tega berlama-lama melihat Xevira seperti itu, ia pun semakin menancapkan gasnya. Menembus hujan yang kini sedang datang menghampiri bumi.

Tidak membutuhkan waktu yang begitu lama, mereka pun sampai di depan rumah megah. Kevin melirik ke arah Xevira. Ia melihat gadis itu menutup matanya. Lelaki tersebut pun memilih untuk membangunkannya.

"Raa..., udaah nyampe," ucap Kevin lebih lembut dari biasanya.

Xevira tidak membuka matanya melainkan hanya mengerang pelan saja.

"Raa, ayoo turun. Ini hujannya lebat banget," ajak lelaki itu lagi.

Tetap saja, tidak ada jawaban.

Kevin mengecek suhu badan Xevira. Menjulurkan tangannya ke kening gadis itu. Ia terkejut, karena suhu badan Xevira sangat panas. Tanpa berfikir panjang, Kevin langsung turun dari mobil, dan memutar balik ke tempat duduk depan—tempat Xevira duduk, dan langsung menggendong tubuh mungil itu, menembus hujan lebat yang belum juga berhenti.

~~~

"Bi, tolong urusin Vira sebentar ya, Kevin mau ganti baju dulu. Vira-nya pakein baju Bibi aja dulu," ucap Kevin—yang sudah meletakkan tubuh gadis itu di kamar tamu yang terdapat di rumah megah itu.

"Iyaa, Den." Wanita paruh baya tersebut menjawab—meski tadi ia sempat terkejut dengan kedatangan Kevin yang tiba-tiba, terlebih lagi saat melihat Kevin membawa gadis tersebut.

Kevin langsung melenggang ke kamarnya.

~~~

Jam sudah menunjukkan pukul 21.45 WIB, tapi Kevin belum juga tidur. Ia masih sibuk memikirkan keadaan gadis itu. Karena perasaan yang mengganggunya ini, Kevin pun memilih untuk melangkahkan kaki ke kamar—yang sedang di tempati Xevira kini.

Sebelum masuk, Kevin mengetuknya terlebih dahulu.

Tidak ada jawaban. Menandakan Xevira bahwa ia belum juga sadar. Kevin memutar knop pintu tersebut dengan perlahan.

Dilihatnya Xevira sedang tertidur pulas dengan selimut yang membalut tubuhnya, kain yang menempel dikeningnya, dan masih dengan wajah pucat.

Kevin menutup pintunya—mendekat ke arah Xevira, dan duduk di samping kasur tersebut. Lelaki tersebut mengangkat kain yang ada di atas kening Vira, dan mengecek kembali suhu badan gadis tersebut.

Lelaki berjambul coklat tersebut menghembuskan napas lega. Hatinya sudah sedikit tenang karena panas Xevira sudah berkurang. Ia pun membasuk kain tadi, dan menempelkannya kembali ke kening Xevira.

Maafin gue, Ra. Ucapnya dalam hati—dengan rasa bersalah yang besar, karena telah meninggalkan gadis itu sendirian.

Tanpa disadari lelaki tersebut, dengan perlahan—Xevira membuka matanya. Kevin langsung terkesiap. "Lo udah sadar?" Itulah ucapan yang pertama kali keluar dari mulut Kevin, ketika Xevira bangun.

"Laperr..."

ASTAGAA!!! bangun-bangun udah laper aja nih anak orang! Kevin menatapnya heran.

"Ada yang sakit??" Tanya Kevin—mengabaikan perkataan Xevira tadi.

"Perutt guee, perut gue sakit banget. Laper...," ngeluhnya.

"Iyaa bentar, gue ambilin ke bawah." Kevin turun, menuju ke dapurnya untuk mengambil nasi buat Xevira.

Tak memakan waktu yang lama hanya untuk mengambil lauk pauk, Kevin pun datang kembali—dengan tangan yang berisikan nampan. "Nihh, makan."

"Aaaaaa..., nggak mau! Maunya disuapin!" rengeknya seperti anak kecil.

"Idih! Ogah!" Tolak Kevin mentah-mentah.

"Ya udah gue nggak udah makan aja. Biar gue mati kelaperan, teruss lo dihukum matii deh," balas Xevira sembari memeletkan lidahnya.

Kevin berdecak sebal. Gadis ini memang memiliki pola pikir yang kurang. "Ini untuk pertama dan terakhir kalinya gue nyuapin lo!" Ucapnya sedikit tidak senang.

"Hehehe. Kayanya nggak deh! Lo kan masa depan gue. Jadi, kalau nanti gue hamil, yah lo suapi gue makan dong pastinya," Xevira berkata dengan penuh percaya diri.

Pletak...

"Otak lo memang gesrek ya, sakit, nggak sakit sama aja gilaknya," omel Kevin.

"Jidatt lagii, jidatt lagii. Huhh, sabarkan hayati ya Allah...,"

"Buka mulut lo cepet!"

Sambil menyengir, Xevira memangapkan mulutnya.
Dan Kevin menyuapkan sesendok nasi dengan sangat terpaksa.

Sambil mengunyah makanan, Xevira melihat dari atas sampai.....

Bawah??

"AAAAAAAAAAAAAAAAA, KEPINN GILA KEPIN CABUL KEPIN GENIT KEPIINNN GANTENG!!!!!" teriaknya dengan keras.

Kevin yang mendengar hanya bisa menutup telinga saja. Rasanya, gendang telinga Kevin hampir pecah karena mendengar teriakan dari gadis gila itu.

"DIEM ATAU PULANG?!?" ancam Kevin, yang berhasil membuat Xevira ciut seketika.

"Aaaaaaa..., Kepin gue nggak perawan lagii Kepin..., huaaaaaaa!!" pekiknya sembari menjambaki rambutnya.

"Heh, cewek gila!! Nggak perawan apanya bego?!" Tanya Kevin bingung.

"Aaaaaa..., nikahin gue, Pin. Nikahin gue sekarang juga!" pintanya sembari mengguncang-guncang lengan kokoh Kevin.

"Kepala otak lo! Nggak sudi gue nikah sama lo!"

"APA LO BILANG? NGGAK SUDI NIKAHIN GUE?!"

"Ya iyalah. Bagus gue jomblo seumur hidup, goblok."

"KALO LO NGGAK SUDI NIKAHIN GUE, KENAPA LO ANUIN GUEE!!!" suaranya mendengung di seluruh kamar ini.

Kevin meringis pelan. Telinganya benar-benar panas. "Anuin apanya bego?"

Xevira tampak malu-malu. Dengan sedikit ragu, Xevira melirik tubuhnya sendiri dari atas sampai bawah.

Kevin mengikuti arah mata Xevira. Dan akhirnya Kevin tahu. Kevin tahu apa penyebab gadis itu teriak-teriak heboh seperti tadi.

Pletak...

"Jangan ke-geeran lo!" celetuk Kevin gemas. "Yang gantiin baju lo bukan gue, tapi Bibi. Lagian ngapain juga gue yang gantiin baju lo. Nggak ada yang mau dilihat, rata semua!"

DAMN!

~~~

heyoyo! :)

Sorry ngaret😂✌

FYI:
Jadi aku bakalan buat cerita baru guys, kalo ga nanti, besok aku publish, hehe😁

Jngn lupa di baca yaaakk😉😚

yukk follow akun instagramku @wattpadnda & @amandapatzs untuk info cerita-ceritaku 😗

My Petakilan Girlfriend  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang