CHAPTER 7 : Epilog

722 47 9
                                    

Lima tahun sudah berlalu sejak awal pertemuanku dengan Dirga. Pertemuan yang membuatku yakin dan memiliki keberanian untuk mengikuti kata hati, serta mengejar mimpi sebagai seorang penulis.

Sangat tak mudah untuk membuktikan bahwa pilihanku ini tepat, bahwa ini bukan sekedar menyalurkan hobi sesaat. Entah sudah berapa kali kegagalan menghampiri, membuatku nyaris menghentikan langkah dan mengibarkan bendera putih. Tapi senyuman dan ucapannya kala itu selalu berhasil menarikku untuk bangkit kembali.

"Aku akan jadi orang pertama yang membeli novelmu, Kirana. Jangan takut tak ada yang mendukungmu, karena aku akan selalu mendukungmu."

Aaah, mengingat masa itu selalu berhasil merobohkan bendungan air mataku. Tidak lucu kalau orang-orang melihatku menangis disini! Segera ku seka air mata yang hampir terjatuh membasahi pipi.

Aku kembali menatap tumpukan novel yang disusun di rak khusus berlabel "Best Seller", dan menyentuh novel berjudul "Man in a Green Hoodie" tersebut. Siapa yang menyangka sudah lima kali novel tersebut dicetak ulang, sejak pertama kali diterbitkan tiga bulan lalu. Memang bukan menjadi novel pertama yang membuka jalanku debut sebagai penulis, tapi novel ini yang berhasil memecahkan rekor best seller dalam waktu paling singkat.

Ini untukmu Dirga. Terima kasih.

***
[END]

Man in a Green HoodieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang